Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ozombieAvatar border
TS
ozombie
[Bukan Budaya Asli Indonesia] Lika-liku Panasnya kimpoi Kontrak di Puncak
Lika-liku panasnya kimpoi kontrak di Puncak
Last Updated on 20.09.2013


Wanita itu bernama Sarah. Usianya baru 21 tahun. Walau masih belia, wanita bertubuh sintal ini mengaku sudah lima kali kimpoi kontrak.

Sarah menceritakan lika-liku soal kimpoi kontrak di kawasan Puncak Jawa Barat. Pernikahan yang seharusnya sakral tak ubahnya seperti prostitusi. Bedanya ada penghulu dan akad nikah, selebihnya tak jauh dari urusan ranjang.

"Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kimpoi kontrak. Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kimpoi kontrak," kata Sarah kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.

"Kita biasanya di awal tidak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kimpoi kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon,' beber wanita cantik ini.

Untuk biaya kimpoi kontrak, biasanya Sarah mendapat Rp 500 ribu per hari. Biaya ini sudah diluar ongkos untuk mak comblang. Sebulan Sarah bisa mendapat Rp 15 juta. Belum ditambah dengan hadiah atau tips dari suami kontraknya. Gadis ini pun kini sudah mampu membangun rumah sendiri di Puncak.

"kimpoi kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong, dapat 20 persen kalau dia yang mendapatkan suaminya, 80 persen untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu," aku Sarah.

Prosesi kimpoi kontraknya seperti apa?

"Akadnya kontrak ada dua saksi aja. Kontraknya berapa lama, uangnya berapa, terus uangnya dikasih semua di awal. Kalau sudah dikasih di awal aman, kalau terjadi sesuatu di belakang nggak masalah maharnya dah lunas," jelasnya.

Setelah itu Sarah pun menjadi istri kontrak. Seperti istri lain dia punya kewajiban menemani suami, termasuk melayani nafsu suaminya. Setiap berhubungan, Sarah mengaku selalu menggunakan pengaman.

"Harus pakai kondom. Biasanya malah suami sendiri yang nyediain kondom. Karena sama-sama sadar dengan risikonya."

Uang, wanita dan udara dingin Puncak. Tiga hal yang membuat bisnis birahi ini tak pernah mati.

http://www.acehshimbun.com/index.php...trak-di-puncak


kimpoi kontrak bagi syahwat tak tertahankan
Reporter : Ardini Maharani
Jumat, 20 September 2013 08:12:00


kimpoi kontrak bukan hanya diminati warga Indonesia namun praktik ini juga menjamur di pelbagai negara Asia lain seperti Malaysia dan Thailand.

Kemarin kantor berita Antara melansir (19/9), ternyata sekitar 1.000 warga Negeri Jiran berusia sekitar 30 tahun melangsungkan kimpoi kontrak di Negeri Gajah Putih sebelah selatan setiap bulan.

Jika jumlah ini benar berarti 30 pasangan setiap hari menikah di sana.

Konsulat Jenderal Malaysia di wilayah Songkhla, Mohd Faizal Razali mengatakan angka itu belum termasuk pernikahan melalui sindikat atau perantara lainnya. "Ini jumlah tercatat mereka menikah sah dan mengikuti panduan jabatan Agama Islam Malaysia (Jakim), majelis Agama Islam wilayah bersangkutan, dan mendapat pengesahan pejabat konsulat Malaysia," ujar Faizal.

Sementara pasangan dipersiapkan dari negara lain di Asia seperti Thailand, India, dan Pakistan. Usut punya usut ternyata banyak mereka menikah kontrak lantaran tidak disetujui istri pertama untuk poligami alias mempunyai beberapa istri.

Selain itu alasan lain yakni terlanjur berhubungan jauh dan keluarga menghalangi menjadi faktor lain pernikahan kontrak di Thailand dilakukan warga Malaysia ini.

Mengapa Thailand selatan? Biaya murah, proses cepat, dan banyak lokasi masjid di tempat ini menjadikan mereka suka menikah kontrak. Ini dibenarkan konsulat Malaysia bertugas memastikan perkimpoian berlangsung itu sesuai dengan panduan yang ada untuk menghindarkan pasangan jadi korban penipuan.

Faizal menyerukan agar warga tidak menikah lewat sindikat sebab nanti tidak sah secara catatan negara dan berakibat buruk pada keturunan pasangan di hari kemudian meski biaya dikeluarkan jauh lebih murah. Hanya Rp 10,7 juta saja itu pun paling mahal.

Ini semua demi menikah lagi dan mendapat pengesahan atas syahwat yang tidak tertahan.

http://www.merdeka.com/dunia/kimpoi-...rtahankan.html

Makin jelas kimpoi kontrak bukan budaya asli Indonesia, karena kimpoi kontrak juga tersebar di negara lain. emoticon-Big Grin

Pantes aja ada yg menolak final Miss World di Jawa Barat, karena takut terekspos. emoticon-Big Grin
0
20K
120
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.