Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kreator.Avatar border
TS
kreator.
[HOT] Ibas Nyaris Tembak Polisi
Ibas Nyaris Tembak Polisi
Jumat, 20 September 2013 07:40 WIB

TRIBUNNEWS.COM, KANDANGAN - Aksi perampok bersenjata api meresahkan warga Hulu Sungai Selatan (HSS). Sejumlah aksi sudah mereka lakukan. Polisi setempat telah menangkap sejumlah perampok. Namun, masih ada empat orang yang masih
berkeliaran. Akan berbahaya jika buron itu membawa senjata api, meskipun rakitan.
Kemarin, personel Polres HSS membekuk seorang terduga perampok bersenjata api, Basrani alias Ibas (35). Penangkapan yang langsung dipimpin Kepala Satreskrim Iptu Abdul Mufid itu berlangsung menegangkan.
Pasalnya, Ibas yang mengaku berdomisili di kawasan Jalan PM Noor, Pelambuan, Banjarmasin tersebut selalu membawa senjata api jenis revolver rakitan berisi empat peluru dan senjata tajam jenis belati. Polisi terpaksa melumpuhkan Ibas melalui dua kali tembakan di kakinya. Hingga malam tadi, Ibas masih mendekam di tahanan Polres HSS.
Informasi yang diperoleh Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) dari seorang anggota Polres HSS, tim yang akan menggerebek Ibas, terlebih dulu menyusun strategi agar sasaran bisa ditangkap tanpa ada polisi yang menjadi korban, baik terkena tembakan atau tusukan belati.
"Diperlukan kerja sama yang solid, serta kecepatan dan kesigapan saat bergerak. Salah dan lengah sedikit saja bisa menyebabkan petaka. Tersangka dikenal mudah melakukan kekerasan saat beraksi," ujar polisi itu.
Ibas diringkus saat berada di rumah sang istri yang baru beberapa bulan dinikahinya di Desa Jamil, Pantai Hambawang, HST. Kabarnya, dia mengaku menggunakan uang hasil sejumlah aksi perampokan untuk membiayai pernikahannya itu.
Penangkapan tidak langsung dilakukan meski tim polres sudah mengepung rumah itu. Mereka sabar menunggu kelengahan Ibas. Akhirnya, peluang penangkapan muncul saat Ibas dan istrinya beristirahat siang di rumah.
Tak mau kehilangan kesempatan, tim langsung merangsek secara cepat agar Ibas tidak sempat menembakkan senjatanya. Sebaliknya, meski sudah terkepung, Ibas tetap berusaha kabur dan melakukan perlawanan. Tak mau risiko, Ibas pun ditembak. Dua peluru menerjang kedua kakinya sehingga tidak berdaya saat ditangkap.
"Risikonya memang sangat besar. Yang kami hadapi adalah perampok berpistol dan bersenjata tajam. Strategi penangkapan harus cermat dan cepat. Saat disergap, tersangka melakukan perlawanan dan nyaris menggunakan pistolnya. Tapi anggota kami lebih dulu melumpuhkannya. Andai terlambat sedikit saja, anggota kami bisa jadi
korban, tertembak," kata Mufid.
Selain menangkap Ibas, polisi menyita satu pistol rakitan berisi empat butir amunisi, sebilah belati, empat ponsel dan uang tunai yang diduga sisa hasil perampokan sebesar Rp 4,47 juta.
Mengenai asal senjata api, Mufid mengatakan saat diperiksa Ibas mengaku milik kawannya yang kini berstatus buron. "Dia mengaku dipinjami kawannya. Sementara pengembangan soal senjata api. Akan kami kembangkan lagi jika yang meminjami itu tertangkap," tegas dia.
Berdasarkan pengakuan Ibas, kelompoknya kali terakhir melakukan perampokan di Daha Selatan. Saat itu, dia bersama lima rekannya. Salah seorang dari mereka, Abang sudah terlebih dulu ditangkap.
"Ada empat tersangka yang masih kami buru. Identitasnya sudah diketahui. Mereka memiliki peran dan tugas berbeda. Tapi otak kelompok itu ya Ibas. Ia yang mengeksekusi. Memeloroti perhiasan korban sembari mengancam menggunakan
senjata tajam dan pistol itu," kata Mufid.
Peredaran senjata api secara ilegal diyakini cukup marak di Kalsel. Beberapa hari lalu, personel Polres Banjarbaru, Polda Kalsel dan Polda Sumsel membekuk warga Banyuasin, Alex.
Dia diduga ‘menginapkan’ dua senjata api jenis revolver disertai 10 peluru dan senjata api jenis FN berikut 7 pelurunya, di Banjarbaru. Senjata api yang menurut Alex diperoleh di Filipina itu dikirim melalui paket oleh orang suruhannya.
Sebelumnya, masih di bulan ini, personel Polres Banjarbaru juga menangkap Bahrudin yang menjual senjata api jenis revolver berpeluru empat butir. Pistol yang menurut Bahrudin milik rekannya di Tabalong itu dijual seharga Rp 3 juta.
Kapolda baru Kalsel Brigjen Machud Arifin saat pisah sambut dengan kapolda lama, Brigjen Taufik Anshorie, berjanji segera menertibkan peredaran senjata api di Banua.
"Kepemilikan dan peredaran senjata api jelas ditindak. Kami dalami seperti senjata api yang pengirimannya hingga ke Palembang," tegas dia. (sar/lis/has)

Sumber

ane kira Ibas cikeas

emoticon-Ngakak
0
4.5K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.5KThread46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.