Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ichsan8592Avatar border
TS
ichsan8592
Mau lihat Pesut Mahakam ?, Coba buka deh !!!
Berawal dari sebuah grup di facebook Save The Mahakam Dolphin, kami mencoba saling berbagi informasi mengenai pesut dan berita/kabar tentang pesut. Dan pada akhirnya kami membuat plan untuk melakukan field trip untuk melihat Pesut Mahakam secara langsung.

Melihat Pesut bukan sesuatu yang mudah, karena kita harus ke daerah hulu Mahakam untuk melihatnya. Mungkin sekitar tahun 80an yang lalu dimana sebagian warga Samarinda/Tenggarong yang berada di pinggiran sungai masih bisa melihatnya muncul ke permukaan. Berbeda dengan sekarang, masyarakat Samarinda pun hanya bisa melihat patungnya berdiri di depan kantor Gubernur.

Butuh kesabaran ekstra untuk melihat kemunculan seekor/kelompok pesut ke permukaan untuk mengambil nafas. Bahkan bisa saja kita tidak melihat pesut muncul dalam satu hari. Berkurangnya populasi yang diyakini tidak lebih dari 100 ekor hingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Menurunnya kualitas air sungai Mahakam, limbah kelapa sawit, tambang batu bara,limbah masyarakat, berkurangnya habitat ikan akibat illegal fishing (setrum, racun/pontas), hingga sibuknya aktivitas transportasi air di sungai Mahakam membuat pesut semakin jarang terlihat dan langka.

Ada beberapa tempat yang berpotensi untuk melihat kemunculan Pesut secara langsung ialah disekitaran daerah Muara Kaman dan Sangkuliman (Pela/Kota Bangun). Dan pada field trip kami yang pertama ini tujuan kami adalah Muara Kaman. Suatu kecamatan di Kutai Kartanegara berjarak kurang lebih 110 km dari Samarinda dengan jalan beraspal yang dibumbui beberapa kerusakan serta sedikit jalan semen yang juga mulai rusak sekitar 20 km dari Muara Kaman.

Sekitar 3 jam melakukan perjalanan kami pun sampai di Muara Kaman, sebelum menuju penginapan kami menyempatkan untuk menuju museum peninggalan kerajaan Mulawarman ing Martadipura (Kutai Hindu). Sayangnya pada saat sampai disana tidak ada penjaga yang menjaga, dan museum pun tampak tutup. Kami pun hanya bisa melihat bagian luar museum saja. Dibagian luar terdapat beberapa peninggalan seperti Lesong Batu, beberapa Kuburan Tua, dan berjalan sedikit ke dalam terdapat batu Lembu Ngeram. Di luar museum kami juga melihat salah satu hewan endemik Kalimantan yang terancam punah yaitu burung Enggang.

Spoiler for Lesong Batu, Museum Muara Kaman, Salah satu bukti sejarah kerajaaan tertua di Indonesia:


30 menit berlalu kami bergegas ke penginapan menaruh barang sambil melepas penat. Sempat mampir di warung depan penginapan untuk melepas lapar dan dahaga kami melanjutkan berkeliling kampung, singgah di beberapa tempat seperti monumen dan makam Muso bin Salim (salah satu pahlawan kemerdekaan) dan diakhiri dengan duduk-duduk santai di sebuah rakit milik warga.

Tak sampai 1 jam berada di rakit, kami disambut dengan seekor pesut yang muncul ke permukaan, hanya 4 kali muncul pesut pun menghilang, ke arah anak sungai Kedang Rantau. Sayang saat momen ini kami tidak sempat memfoto kemunculannya. Tapi hal ini sudah membuat kami sangat senang dan antusias dengan trip lanjutan yang akan dilakukan besok. Tak lama berselang tim dari Humas Kukar yang juga melakukan perjalanan lebih dulu menyusuri sungai tidak menemui pesut muncul. Singkat cerita mengenai perjalanan selanjutnya, Pak Ahmad Rianto dari Humas Kukar mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengikuti trip untuk besok, dikarenakan jadwal mereka sangat padat dan terpaksa untuk pulang lebih dulu.

Spoiler for Bersama tim Humas Kukar:


Setelah makan malam kami mengadakan diskusi kecil tentang trip besok. Ada 2 tempat yang menjadi tujuan utama, yaitu Danau Siran dan desa Tunjungan (cagar alam Sedulang). Sambil melakukan trip ke 2 daerah tersbut kami juga berencana menyebarkan poster tentang Save Pesut Mahakam. Serta mengajak warga sekitar untuk berfoto sebagai bentuk dukungan mereka terhadap kegiatan ini.

Keesokan harinya kami bersiap untuk melakukan perjalanan menyusuri sungai, tapi sebelumnya kami pergi ke pasar dan mencari sarapan untuk mengganjal perut. Selepas itu baru kami melakukan trip serta berkampanye tentang pelestarian pesut mahakam.

Spoiler for Pasar Minggu Muara Kaman:


Spoiler for Sarapan Pagi:


Kami menggunakan 2 perahu ketinting/ces untuk menyusuri sungai. Budget per ketinting yaitu Rp 500ribu namun adanya biaya tambahan dari Pak Ahmad Rianto dari Humas Kukar kami pun hanya membayar 50% nya saja. Diperjalanan sangat menyenangkan bertemu dengan beberapa hewan endemik Kalimantan lainnya. Bekantan, berbagai jenis burung seperti bangau, kuntul besar, pecuk ular, cangak abu, hingga hewan-hewan kecil seperti tupai. Namun sayang Pesut yang menjadi sasaran kami belum muncul

Spoiler for Perjalanan menggunakan ces/ketinting:


Selanjutnya kami kembali ke perkampungan untuk memasang beberapa poster Save Pesut Mahakam. Warga sekitar cukup antusias dengan aksi ini dan beberapa juga berfoto dengan poster. Selain itu kami juga mendapat beberapa info menarik dari warga baik orang tua, dewasa, hingga anak-anak mengenai kemunculan pesut.

Spoiler for Danau Siran:


Spoiler for Pembagian Poster:


Spoiler for Pembagian Poster:


Setelah itu kami menuju ke rakit BKSDA yang berada di seberang Muara Kaman. dan langkah kami ini bisa dibilang tepat. Tidak perlu waktu lama kami kembali melihat kemunculan pesut, dari arah anak sungai Kedang Rantau menuju Sungai Mahakam.

Spoiler for Rakit BKSDA:


Spoiler for Mahakam Dolphin:


Lalu perjalanan kami lanjutkan ke arah desa Tunjungan, melewati cagar alam Sedulang kami juga disambut beberapa hewan endemik khas Kalimantan. Sampai di desa Tunjungan kami habiskan untuk makan siang di sebuah warung yang berada di atas rakit. Setelah itu kembali kami melakukan pemasangan poster.

Spoiler for Warung Terapung:


Sore hari perjalanan berakhir dan kami pun bersiap untuk kembali penginapan dan bergegas untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Bangun untuk menyebrang menuju ke desa Sangkuliman/Pela, untuk melanjutkan aksi berikutnya. Jarak dari Muara Kaman ke Sangkuliman sekitar 30km dengan jalan beraspal dan beberapa mengalami kerusakan.

Spoiler for Kapal Penyebrangan ke Sangkuliman:


Sampai di Sangkuliman kami mendapat ijin dari Kepala Desa untuk bermalam di station Pemantauan Pesut mahakam. Station Pengamatan Pesut mahakam, merupakan hasil kerjasama Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia), Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan salah satu Universitas dari Jepang. Kami sangat senang mendapat informasi dari Mahmud, salah satu warga lokal yang bertugas menjalankan alat pemantauan pesut mahakam, tentang fungsi dan sistem kerja alat tersebut.

Spoiler for Mahmud (tengah) penjaga station:


Selepas makan malam kami pun duduk santai di depan rakit menunggu kemunculan pesut. Walaupun susah dilihat kami masih bisa mendengar semburan pesut mahakam. Mahmud (penjaga station) mengatakan kalau tadi ada seekor pesut yang muncul, namun sayang posisinya yang terlalu jauh dan malam gelap kami tidak menyadarinya.

Malam berlalu dan pada pagi harinya, kami melihat beberapa ekor pesut muncul, mungkin hanya sekitar 6 ekor, namun ini sudah sangat menyenangkan bagi kami. Dan beruntung juga kami sempat mengabadikannya di kamera, walaupun beberapa gambar tidak begitu jelas terlihat. Ramainya aktivitas sungai pada pagi hari membuat pesut hanya muncul sebentar saja.

Spoiler for Pesut:


Spoiler for Muncul Lagi:


Selepas sarapan pagi di station kami berjalan berkeliling kampung untuk melakukan pembagian/penyebaran poster, hingga pada siang hari kami kembali ke station untuk beristirahat sebentar dan bersiap untuk kembali pulang. Kami pun menyebrang ke Kota Bangun lalu singgah di sebuah rumah makan untuk makan siang dan lalu melanjutkan perjalanan pulang kembali.

Spoiler for Anak Sekolah dengan poster:


Spoiler for Desa Sangkuliman:


Cukup senang rasanya selama 3 hari melakukan trip dapat melihat berbagai hewan endemik Kalimantan, Pesut Mahakam terutama, dan berbagai jenis hewan lainnya. Mudah-mudahan Pesut Mahakam kedepan dapat berkembang biak lebih banyak lagi dan membatalkan rencananya buat punah emoticon-Baby Boy 1

Spoiler for Didepan station pemantauan sebelum pulang:


Untuk yang berminat bergabung untuk trip berikutnya bisa bergabung dengan kami, karena rencana ke depan kami bakal mengadakan acara trip ini rutin dalam setiap bulannya
Grup Facebook : Save The Mahakam Dolphin
Atau Follow : @pesutmahakam100

*Terima Kasih banyak untuk teman-teman dari Save The Mahakam Dolphinyang akhirnya mewujudkan trip kali ini dan Pak Ahmad Rianto/Humas Kukar selaku donatur dan juga untuk poster Save Pesut Mahakam

silahkan di cek juga Visit Kutai Kartanegara
Diubah oleh ichsan8592 19-09-2013 03:55
0
15.1K
55
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.