Iklan kencan yang dimuat dalam situs jejaring sosial, Facebook, memicu geger. Gara-garanya, ada foto Rehtaeh Parsons di sana.

Rehtaeh Parsons adalah korban dua hal sekaligus: pelecehan seksual dan bullying. Gadis 17 tahun itu mengakhiri hidupnya karena tak tahan menghadapi tekanan psikologis akibat jadi sasaran bullyingdi dunia maya.

Menurut ibunya, Rehtaeh yang asal Kanada itu bunuh diri April lalu, setelah foto mengerikan, yang menunjukkan ia diduga sedang dirudapaksa 4 remaja pria, menyebar di internet.

Seperti dimuat BBC, 18 September 2013, ayah korban pada Rabu kemarin mengatakan, ia merasa muak dengan iklan kencan itu.

Hatinya marah, sedih, hancur saat melihatnya. "Aku benar-benar bingung dan muak dengan ini," tulis Glen Canning dalam blognya yang diposting dengan judul, 'Possibly the worst Facebook ad ever' -- 'ini mungkin iklan Facebook terburuk yang pernah ada'.

"Itu adalah foto putriku, Rehtaeh. Mereka memasangnya di iklan kencan untuk para lajang. Aku tak tahu apa yang harus aku katakan."

Facebook pun segera bertindak. Selain minta maaf, pihak perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu telah memasukkan perusahaan yang terlibat dalam pemuatan iklan tersebut dalam daftar hitam.

"Ini adalah contoh menyedihkan bagaimana pemasang iklan sembarangan mengambil gambar dari internet dan menggunakannya," kata juru bicara Facebook.

Dia menambahkan, hal tersebut adalah pelanggaran besar dalam kebijakan iklan Facebook. "Iklan itu, juga akun pengiklannya telah dihapus untuk selamanya," tambah juru bicara itu. "Kami minta maaf atas segala kerugian yang diakibatkan."

Iklan kencan yang menggunakan foto Rehtaeh Parsons berjudul 'Find Love in Canada!' -- 'temukan cinta di Kanada!'. Sama sekali tak pantas, mengingat hidup korban yang berakhir tragis.

Situs pemasang iklan kini tak bisa diakses, pemiliknya tak bisa dimintai penjelasan.

Korban Bullying

Rehtaeh adalah korban bullying di dunia maya, yang kesekian kalinya.

Semua diawali di malam nahas 2 tahun lalu. Kala itu ia berusia 15 tahun. Rehtaeh menghadiri sebuah pesta, gadis manis itu mabuk, dan dalam kondisi tak sadarkan diri ia menjadi korban pelecehan seksual.

Ibunya, Leah Parsons mengatakan, foto insiden tak senonoh itu lantas beredar di dunia maya. "Orang-orang mulai melecehkannya, remaja lelaki yang sama sekali tak ia kenal mulai mengirimi SMS dan pesan Facebook, memintanya berhubungan seksual dengan mereka. Alasannya, ia sudah berhubungan dengan teman-teman mereka. Itu tak pernah berhenti," kata sang ibu, miris.

Terkait itu, 2 remaja pria berusia 18 tahun minggu ini dihadapkan ke pengadilan. Atas dengan tuduhan pornografi anak. Mereka akan mengajukan pengampunan pada 19 September.

Sementara, Pemerintah Provinsi Nova Scotia, Kanada, telah mengesahkan aturan baru, bentuk pembelajaran dari kasus Rehtaeh sekaligus merespon tuntutan warga. Juga dengan membuat unit polisi khusus yang bertugas mengejar dan menangkap para pelaku bullying di internet.

Unit khusus tersebut akan mulai bertugas sebelum akhir tahun. Pemerintah setempat tak ingin hanya tinggal diam. Bukti bahwa mereka tak bebal. (Ein/Yus)

Sumber

Jadi ceritanya si Rehtaeh pd usia 15 ikutan pesta lalu mabok, trs dirudapaksa rame2 lalu difoto diposting di internet. Ada iklan kencan make foto ini buat dipasang di facebook, banyak lah yg tahu trs dibully lah si Rehtaeh, tak kuat bunuh diri lah dia





Makanya gan, hati2 sm ninuman keras

Kasihan.....


Buat Facebook, cuma minta maaf doank?
Udah pantes klo ane udh jarang buka