Gini gan, jadi ane waktu itu dapet tugas untuk bikin suatu essay tentang pendidikan (bukan khusus di Indonesia).. Tapi setelah ane lihat hasilnya, ane mikir untuk tampilin essay ane di mari gan..
Niat ane, ane mau mengumpulkan opini agan2 sekalian tentang pendidikan di Indonesia..
Cekidot
Spoiler for Part 1:
Pendidikan merupakan suatu hal yang mendasar yang kita, sebagai manusia, perlukan demi kelangsungan hidup atau masa depan kita. Tanpa pendidikan, tidak akan ada dunia yang kita kenal sekarang ini. Kita diberi ilmu sedemikian rupa dari jenjang yang satu ke jenjang lainnya. Pendidikan ini sendiri di berlakukan demi peningkatan potensi diri dari seseorang, sehingga menciptakan suatu sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. Setelah melewati tahap pendidikan, kita diharapkan dapat bekerja, demi mendapatkan uang yang pada akhirnya kita gunakan untuk diri dan keluarga kita sendiri.
Tetapi di sisi lain, ada sebuah kenyataan pahit dimana siklus kehidupan seperti yang telah tertulis di atas tidak dapat dinikmati oleh semua orang. Itu jelas dibuktikan dengan adanya anak-anak sekolah yang tidak dapat mengecam pendidikan yang layak. Memang itulah yang terjadi dalam dunia dimana kita hidup sekarang ini. Jalan hidup masing - masing individu berbeda satu dengan yang lain. Tidak ada yang persis sama. Itulah jalan Tuhan. Banyak orang tidak dapat menikmati pendidikan, terutama pendidikan formal semudah yang kita alami. Kembali lagi kepada siswa-siswi yang dengan mudahnya dapat sekolah. Sayangnya, kemudahan dalam mendapat pendidikan formal ini mengubah pola pikir siswa / siswi yang di didik. Muncul dua pertanyaan di benak saya. Mengapa kita sering menemukan siswa merasakan penat, dan malas untuk sekolah? Sedangkan di sisi lain, ada anak-anak yang kurang mampu ingin, sekali sekolah? (Hal itu dapat kita lihat dalam film-film seperti Denias: Senandung Di Atas Awan) Mengapa banyak siswa menganggap pendidikan formal yang diberikan sekolah tidak terlalu berguna, bahkan tidak penting untuk mereka? Menurut saya, terciptanya pemikiran seperti ini disebabkan oleh dua hal yang saling terkait.
Spoiler for Part 2:
Yang pertama ialah karena kurangnya peran orang tua dalam memaknai pendidikan dan hanya mengikuti sistem yang ada di masyarakat dimana setiap individu, mulai dari umur tertentu harus sekolah, lalu melanjutkan kuliah, dan bekerja, lalu ketika sudah dewasa, mampu menghidupi orang tua, anak dan istrinya lalu pensiun dan mati. Sekali lagi, ini adalah siklus. Siklus yang tanpa kita ketahui makna nya kita ikuti karena sudah mendarah daging dalam masyarakat kita. Memang siklus ini tidak dapat dibantah, bahkan harus dijalani demi kelangsungan hidup setiap individu. Tetapi yang menjadikan ini masalah adalah faktor kedua, yaitu globalisasi atau modernisasi. Dalam situasi seperti ini, peserta didik yang di fasilitasi sedemikian rupa, dapat menggali informasi secara tidak terbatas, baik positif, maupun negatif. Informasi yang berada dari luar dapat kita akses dengan mudahnya. Sebelumnya saya ingin menyatakan, dalam membicarakan pendidikan, pendidikan tidak dapat lepas dari guru.
Dari masalah ini dapat dilihat kesenjangan usia dan kemampuan antara siswa dan pendidik dalam menggunakan teknologi, guna menggali informasi. Guru - guru yang ada di sekolah tidak lagi menjadi sumber informasi utama bagi siswa karena kenyataanya, kepintaran guru tidak lagi dapat memuaskan rasa ingin tahu siswa, karena siswa sudah bisa mencari sendiri dengan fasilitas yang dimilikinya. Secara kasarnya, sebagian besar siswa secara keseluruhan sudah lebih pintar dari guru karena siswa lebih mudah dan mempunyai akses terhadap sumber informasi mereka. Perhatikan saja di lingkungan sekitar. Pastilah sering muncul pernyataan seperti guru gaptek, tidak pandai bahasa Inggris (broken English). sok tahu, buta informasi, dan sebagainya. Guru hanya dipandang ahli dalam mata pelajaran yang di ajarnya saja. Guru, dalam pendidikan formal hanyalah sebagai satu dari sekian ribu banyaknya sumber informasi yang ada.
Spoiler for Part 3:
Dan yang menjadi inti permasalahan adalah ketidak cocokan minat siswa dengan pelajaran yang disediakan di sekolah. Jika seorang siswa ingin menjadi akuntan, ya, cocoklah ia dengan mata pelajaran dan guru akuntansi, mengingat ilmu yang ia dapat bisa berguna dalam menunjang hidupnya kelak sebagai akuntan. Tetapi apa yang terjadi jika minat siswa bertolak belakang dengan mata pelajaran di sekolah? Sebagai contoh mudah, katakanlah jika seorang anak menemukan minatnya untuk menjadi seorang ahli dalam bidang Programming, IT atau Teknik Informatika. Dengan kemudahan yang ia miliki, ia dapat mencari segala informasi tentang minatnya.
Lalu yang apa terjadi dengan pendidikan di sekolah? Besar kemungkinan pendidikan di sekolah hanya sebagai formalitas biasa karena pada kenyataanya anak tersebut akan memfokuskan karirnya pada minatnya tersebut. Buat apa ia bersusah payah belajar fisika, kimia, geografi, jika kelak ia akan menjadi seorang programmer? Sekali lagi saya tekankan, ini adalah contoh siswa yang saya sebutkan di atas, dimana dengan kemudahan teknologi dan sumber informasi, meremehkan pendidikan formal. Pelajaran di sekolah hanya muncul sebagai hambatan, buang-buang waktu, uang, dan mungkin sebagai siksaan. Dan siksaan tersebut akan berakhir ketika ia sudah kuliah, karena ia tidak harus lagi mempelajari pelajaran yang dalam tanda kutip tidak berguna, yang ada di sekolah, melainkan hanya memfokuskan ilmu yang ia minati dan tekuni. Secara garis besar, sekolah hanya sebuah siksaan bagi siswa tersebut. Sehingga jika kita seringkali bertanya mengapa siswa A atau B malas sekali dalam sekolah, mungkin pernyataan tadi bisa menjawab pertanyaan tersebut. Jelas telah terjadi pergeseran makna pendidikan......
Sekian aja dulu sampe sini gan..
Pertanyaan ane:
Spoiler for Tanya:
Jadi sekolah itu penting ato engga?/ Apa gunanya sekolah?
Bagaimana menurut agan cara untuk membenarkan pergeseran ini?
Pihak mana yang bertanggung jawab?
Ane minta opini nya ya gan.. ane gak bilang sekolah itu ga penting, dsb. hasil di atas cuma analisa ane aja..
Thanks Gan!
Jangan lupa RATE gan atau minimal komen
Spoiler for :
Kalo bersedia ngasi juga gapapa gan
Diubah oleh crosserblitz 15-09-2013 04:52
0
1.4K
Kutip
10
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!