Kapanlagi.com - Kotak bertuliskan Kotak Amal Gerakan Peduli 6 Korban Kecelakaan Jagorawi, 7 September 2013 digenggam rekannya yang lain. Kotak itu masih kosong, baru Rp 5 juta yang terkumpul dari kantong Farhat Abbas beserta istrinya. Itu pun tak dimasukkan ke dalam kotak dan terpajang di atasnya.
"Ini itikad baik," ucap Sekjen gerakan Aku Indonesia, Windu Wijaya di lobi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Kamis (12/9) malam, tempat putra Ahmad Dhani, Abdul Qadir Jaelani dirawat.

Lewat aksi penggalangan itu diharapkan dapat menumbuhkan sikap moral dari masyarakat atas kecelakaan maut yang melibatkan Dul. Apalagi Windu menilai, tragedi maut itu menjadi cermin kelalaian orang tua yang tak bisa mendidik anaknya.

"Kami akan menggalang aksi moral untuk berpartisipasi mengumpulkan dana membantu para korban. Dengan begini sama saja dengan membantu Dhani," jelas Windu.

Lalu, apa kata dunia bila keinginan mereka untuk membantu keenam korban, malah memberikan uang 5 juta beserta kotak penampung sumbangannya kepada Dhani di rumah sakit. Padahal di sisi kotak itu tertulis, Kotak Amal Gerakan Peduli 6 Korban. "Kami ingin spontan. Duit ini akan diberikan kepada Ahmad Dhani," akunya.

Dhani sendiri sudah menyanggupi akan bertanggung jawab memberikan santunan kepada para keluarga korban kecelakaan. Dan sangat disayangkan, niat baik mereka pun harus tertahan pihak keamanan rumah sakit. Kehadiran di rumah sakit yang terlalu larut membuat mereka kehabisan jam besuk untuk masuk ke dalam.

Di sisi lain, apa kata dunia jika itikad baik mereka menggalang dana membantu 6 korban kecelakaan malah mendatangi rumah sakit dengan seolah menunjukkan akulah pahlawannya. Terlebih sudah beberapa hari ini lobi RSPI menjadi posko baru bari para pewarta. Bukankah lebih bijak kalau itikad baik itu dilakukan secara sukarela dengan menyambangi langsung para keluarga korban.

Bila ditelisik ke belakang, kejanggalan menjadi akan lebih terasa. Sebelumnya Farhat sempat melontarkan kicauan pedas lewat akun jejaring sosial Twitter kepada Dhani. Ia menilai, Dhani yang menjadi penyebab kecelakaan Dul sehingga menewaskan 6 korban jiwa. Apa kata dunia jika kritikan pedas itu kini berubah menjadi rasa iba lewat uang berjumlah 5 juta

Menjadi pertanyaan besar, apakah aksi sosial itu sebagai itikad baik atau sekedar sensasi belaka? Namun paling tidak Farhat sudah memperlihatkan sisi kebaikannya lewat beberapa pemuda yang terbentuk sebagai gerakan moral di bawah kepemimpinannya dengan mendatangi rumah sakit. Lalu, apa kata dunia?