Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rymiAvatar border
TS
rymi
BERKACA DARI KECELAKAAN SI DUL DAN FENOMENA VICKYNISASI
Hai Kaskuser, ane coba-coba bikin trit nih yang temanya berasal dari dua hal yang sedang hot di Kaskus khususnya di Lounge. Setiap hari ane ngaskus (yang 95%nya selalu silent rider) selalu ada satu atau beberapa trit baru yang membahas dua masalah itu. Awalnya sih ane asyik - asyik aja. Sampai akhirnya ane sadar, kalau dua kasus tersebut ternyata sudah ada dari dulu dan dibiarkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Memang ane gak punya bukti survey seberapa besar dampak kecelakaan si dul atau fenomena vickynisasi dalam masyarakat kita, tapi coba pikir deh beberapa hal berikut ini :
Awal mula pelanggaran lalu lintas

BERKACA DARI KECELAKAAN SI DUL DAN FENOMENA VICKYNISASI
Gambar hanya ilustrasi, diambil secara acak

1. Ane sekarang kerja di Tangerang, setiap berangkat kerja dianter pacar, di jalan sering banget liyat anak esempe esemA naik motor tanpa helm. Adakah di antara mereka yang memiliki SIM dengan cara yang benar?

2. Sesama pengguna jalan juga sering terlihat pengendara motor sedang beraksi di jalanan (baca : gak pake helm, gak nyalain lampu depan, motor modif di pretelin, nerobos lampu merah, ngebut nyari celah di antara trotoar, dll). Sekali lagi, adakah diantara mereka yang memiliki SIM dengan cara yang benar?

3. Abang-abang angkot suka ngetem gak di bahu jalan, bikin macettttt tujuh jalanan emoticon-Stick Out Tongue . Naik turunin penumpang seenaknya tanpa ngasi tanda dia mo menepi, kalo bempernya kena cium yang nabrak malah yang disalahin emoticon-Frown sekali lagi, yang udah make jalan ini udah pada punya SIM dengan benar gak sih?

Yang bikin sebel, ane juga lebih sering gak berbuat apa-apa walau tiap hari ngeliat itu semua. Pacar ane juga sering ngelanggar aturan lalu lintas, terutama soal nyelip-nyelip, make trotoar, nerobos lalu lintas, atau lupa gak ngasi tanda kalo belok. Udah ane ingetin, tapi jawabannya : Kelamaan, ntar kamu telat. Kalo udah gitu ane cuma bisa mingkem emoticon-Berduka (S).

Awal mula vickynisasi (menurut ane)

BERKACA DARI KECELAKAAN SI DUL DAN FENOMENA VICKYNISASI
Gambar hanya ilustrasi, diambil secara acak

1. Tahun 80-an penggunaan kata 'daripada' atau akhiran '-ken' yang tidak pada tempatnya (dan salah) sangat populer, karena sang pengguna yang mempopulerkannya adalah Bapak Presiden Soeharto.

2. Pengartian bahasa yang berbeda dengan makna bahasa itu sendiri. Misal, pernah nitip absen pas kuliah? Yang dititipi biasanya akan menandatangani bukti kehadiran yang sudah titip. Padahal, arti kata absen itu sendiri adalah tidak hadir. Jadi kenapa malah ditandatangani seolah - olah yang bersangkutan hadir?

3. Masih inget penggunaan kata 'secara' oleh public figur (baca : artis) dan menjadi tren saat itu. Secara yang bilang artis gitu loh. Padahal sebenarnya penggunaan kata tersebut salah.

Nah dari poin-poin di atas, sepertinya lambat laun masyarakat sudah terdistorsi dari peraturan - peraturan yang berlaku. Baik itu aturan menggunakan jalan umum, aturan berbahasa, ataupun aturan - aturan lainnya. Dari yang semula 'aneh dan tidak boleh' untuk dilakukan, lama kelamaan menjadi ' biasa saja dan jamak ditemui'.

Maka kalau kemudian muncul kasus kecelakaan yang pelakunya adalah anak di bawah umur (dalam kasus ini kebetulan adalah anaknya artis) atau kasus bahasa ambigu dari vicky (yang mantan tunangannya artis dangdut), harusnya kita tak perlu kaget. Toh selama ini sudah banyak hal seperti itu di lingkungan sekitar kita. Atau karena kebetulan saja dua hal tersebut terekspos dalam media massa maka kita baru sadar akan hasil 'pembiaran' kita selama ini?

Kalau sudah seperti ini barulah masyarakat tersadar (atau sementara sadar) bahwa selama ini ada yang salah diantara kita (ciyehhh). Pemerintah baru membuat aturan melarang anak di bawah umur untuk tidak membawa kendaran bermotor, ada rencana aturan yang melarang anak di bawah umur berkeliaran di luar rumah di atas jam 24.00. Masyarakat juga baru teringat adanya EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) ketika membahas kosa kata Vicky yang ajaib.

Fenomena sadar diri ini bisa saja hanya bertahan dalam hitungan bulan. Lambat laun mungkin orang akan lupa,tapi ane berharap sebelum masyarakat lupa sebagian besar kaskuser yang membaca trit ini bisa mengembalikan fungsi aturan-aturan yang telah lama dilanggar dan dilupakan oleh sebagian besar masyarakat kita.

Ane berharap banyak kaskuser yang mulai memberi contoh yang benar ke adek, kakak,saudara dan handai taulan dengan mematuhi aturan berlalu lintas. Selain itu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemarin ane baca - baca di beberapa trit Lounge, ada kaskuser yang menuliskan kata - kata bijak.

Sory ane lupa id Kaskuser itu, cuma kata-katanya seperti ini :

Untuk kasus si Dul :
Kendaraan memang milik pribadi, namun jalan merupakan milik umum. Maka ada baiknya kita saling menjaga ketika berkendara di jalanan.

Untuk kasus vicky :
Kesederhanaan berbahasa tidak akan mengurangi kewibawaan si pembicara.

Kurang lebihnya seperti itu emoticon-Smilie

Kira-kira bisa gak ya kita jadi lebih tertib untuk dua hal ini emoticon-Malu (S)
0
1.8K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.