Maaf... Mimpi Besar Indonesia Tertunda, Terganjal Harga Rumah!
TS
mbia
Maaf... Mimpi Besar Indonesia Tertunda, Terganjal Harga Rumah!
ilustrasi rumah impian(google images)
JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait kenaikan BI Rate 25 basis poin menjadi 7,25 persen, yang diyakini tidak akan menggoyang sektor perumahan, namun tetap saja Pemerintah harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Pemerintah harus mendorong dan menjaga pasokan rumah untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pengamat properti Panangian Simanungkalit menyatakan, jika pemerintah mengabaikan ketersediaan rumah MBR, maka mimpi Indonesia menjadi pemain ekonomi global berpengaruh, tidak akan terwujud. Pemerintah seharusnya tidak cukup hanya terlena dengan proyeksi-proyeksi analis asing macam McKinsey Global Institute.
"Posisi 7 besar dunia pada 2035, atau bahkan 4 besar dunia pada 2045 yang disebut McKinsey, bisa dicapai bila keadilan sosial di bidang perumahan sudah terwujud. Karena perumahan tercukupi merupakan indikator paling tinggi tingkat kesejahteraan rakyat, selain pangan, sandang, pendidikan dan kesehatan," jelas Panangian kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Persoalan rumah rakyat, lanjut Panangian, adalah momok sekaligus bom waktu yang bisa mematahkan cita-cita menjadi Bangsa dan Negara berdaya ekonomi tinggi. Sejauh ini, kinerja pemerintah sangat buruk dan jauh dari memuaskan. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) tak berdaya dan sangat lemah dalam menjaga dan mendorong produksi rumah rakyat. Program pembangunan 1.000 menara rumah susun tak jelas, pasok rumah subsidi juga kendor.
Padahal, kebutuhan rumah setiap tahun sebanyak 800.000 unit. Sedangkan pasok yang tersedia hanya 150.000 unit. Jadi, terdapat defisit 650.000 unit per tahun, sehingga back log bertambah menjadi 15,65 juta pada tahun 2014 mendatang. Sebanyak 75 persen di antaranya beradal dari kebutuhan MBR.
"Pemerintah harus berkaca pada China. Negara ini menjadi negara adidaya karena rumah rakyatnya sudah cukup dipasok pemerintah. Lihat juga Singapura dan Malaysia. Kedua Negara ini sangat aman, karena kebutuhan rumah untuk rakyatnya pun sudah cukup disuplai pemerintah. Sebaliknya dengan Indonesia, rumah rakyat bukan agenda prioritas Pemerintah," tandas Panangian.
CEO dan Presiden Direktur Relife Property Group, pengembang perumahan kelas menengah bawah, Ghofar Rozaq Nazila, sependapat dengan Panangian. Menurutnya Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera), tidak memiliki cetak biru yang jelas dan berkesinambungan.
"Terkesan tidak memahami peran, prioritas dan fungsinya. Sebaiknya Menpera berkumpul dengan semua pihak untuk mencari solusi jangka pendek, menengah dan panjang. Lalu memproduksi program perumahan rakyat yang menyentuh akar persoalan. Implementasikan program tersebut secara konsisten," ujar Ghofar.
ciputra mengembangkan hunian murah misalnya di citra grand, hunian menengah di graha raya, hunian mewahnya di apartment ciputra world jakarta.
agung podomoro : hunian murah di gading nias, green bay, kalibata city. hunian menengah di lavande, thamrin residence. hunian mewah di pakubuwono
agung sedayu : hunian murah menengah di cibubur country, hunian mewah di pantai indah kapuk
jadi sebenarnya developer sudah melakukan CSR yg benar, hanya saja bila terus bermain di rumah sederhana makanl margin keuntungannya sangat tipis. jadi developer itu butuh modal dan resiko yg besar.
pembebasan tanah butuh dana puluhan sampe ratusan miliar. ngurus ijin ke birokrasi lama (tau kan birokrasi di indo kayak gimana). cut n fill lahan butuh dana puluhan sampe ratusan miliar. belum lagi konstruksi.
jadi disini peran pemerintah mutlak harus nyata dalam memberikan insentif bagi developer yg benar2 mengembangkan rumah middle low. misalnya kemudahan urus perijinan, pembebasan pajak ppn dan pph, free bphtb, dan suku bunga subsidi jangka panjang.
peran bank juga harus ada. selama ini bank yg concern terhadap kpr subsidi hanya btn. padahal bank bumn banyak bangetttt kan. .. ada bni mandiri bri dsb....
menurut ane developer bisa membangun puluhan juta rumah untuk rakyat asalkan pemerintah juga turut andil dalam menetapkan regulasi dan pemberian insentif bagi developer yg membangun rumah murah.
ini pendapat ane loh cmiw...
Quote:
Original Posted By kaskuser199►Klo menurut ane gan... faktanya di indonesia kebutuhan rumah masih sangat tinggi... jumlah supply sama demand masih tinggian demand itu yg menyebabkan harga terus naik...dari yg ane pernah baca baca jg kebutuhan rumah tinggal di indonesia tercinta ini masih 2jt unit yg blm tercover...
Luar biasa demand nya gan... knp jg harga jualnya terus naik... selain harga lahan/tanahnya naik krn jumlah lahan /tanah tidak bertambah ... jga harga matrial yg terus naik... apalagi effek dari kenaikan bbm dan kurs rupiah yg melorot terus.. ini juga pendorong utama yg menyebabkan harga jual menjadi tinggi.. blm ditambah inflasi..
Quote:
Original Posted By st3v4nt►Mesti ditanya siapa yg paling diuntungkan dengan harga rumah naik? Yg jelas bukan konsumen....selain saham, properti adalah bisnis yg sarat dengan manipulasi dan spekulasi karena harganya digoreng terus supaya naik (bayangin aja tiap bulan/minggu naik), cicilan per bulannya gak masuk akal + bunganya yg tinggi, jualan pun cuma modal brosur karena produknya belum jadi.
Banyak yg pembangunannya cuma akting kalau weekend doang supaya konsumen yg nota bene orang kerja jadi yakin kalau ada progress, coba liat hari biasa gak ada yg kerja. Akhirnya orang beli properti bukan untuk ditinggali tapi untuk spekulasi (bahasa halusnya investasi).
Pemerintah ya manut aja gak mau bikin regulasi ketat yang penting dapet komisi, pernah tanya ke temen yg bergerak di bidang properti katanya kalau rumah yg dia bangun laku 20-30% aja udah BEP jadi bayangkan keuntungannya....
Makanya mereka yg bener2 butuh rumah untuk tempat tinggal terpaksa nyicil rumah yg jauh dari tempat kerja akibatnya gajinya habis untuk cicilan rumah dan transportasi.....parah.....tinggal tunggu bublenya pecah dan balik lagi ke krismon kaya tahun 97....
Quote:
Original Posted By narji►kalau ada perumahan yang murah harus dimulai dari pemerintah.. menyiapkan lokasi dan infrastruktur yang benar2 dalam skala besar seperti membuat kota mandiri lagi.. dan itu semua harus pemerintah yang menangani.. pembeli juga benar2 di survei dibagi2 peruntukannya.. (tapi di Indo banyak orang2 pintar dalam arti lain.. harga murah pasti sudah diborong para spekulan dengan cara2 yg ajib)
ane dulu sekitar thn 2005 sudah cocok dengan sebuah rumah di BSD.. penjual menjual dengan harga miring.. tapi karena keuangan saya yg pas2an jadi perlu berembug dengan keluarga dan akan memberi keputusan besok harinya..
Besoknya saya datang ternyata kemaren sore harinya sudah ada yang membelinya.(salah saya karena tidak mengasih DP). hati ini hancur rasanya padahal hitung2an pengeluaran sudah cocok.. yang paling menjengkelkan lagi berbulan2 rumah itu kosong tidak ditempati.. ane duga yang membeli hanya utk investasi saja..
rata2 sekarang yang membuat lokasi dan infrastruktur yang menarik adalah pengembang makanya harga melambung.. yg paling parah pengembang2 lain ikut2an padahal lokasi di pinggiran, jalan kecil dan macet ikut2an naik dengan mendompleng fasilitas pengembang besar..
Sekarang terus terang saja mencari lokasi yang benar2 nyaman dan dekat tempat transportasi kereta, bis, pasar modern, mall, sekolah, kantor sudah sangat-sangat susah dengan harga yang terjangkau sudah sangat-sangat sulit..
Apartemen ?? jangan diambil karena biaya maintenance bulanan yg cukup mencekik..
alternatif lan terpaksa ambil di pinggiran berteman dengan kemacetan dan waktu yg habis di jalan..
Quote:
Original Posted By vortexc►emang mimpi Indonesia apaan sih
dimana mana ga di negara maju / berkembang pasti ada kartel bunga.. masalahnya tuh kartel walaupun udah ketauan siapa dalangnya cuman berani ga diberangus sampe ke akar2xnya. Di Indonesia, stau gw ga ada regulasi yg ngatur masalah kartel entah dalam bentuk apapun.. kalo adapun paling2xan di suap
beberapa tahun yang lalu masih mahal mobil keluarga baru type menengah dibanding rumah type 42/45
sekarang sudah terbalik gan lebih mahal rumah ketimbang mobil type keluarga menengah apalgi ada program pemerintah mobil murah malah bisa 2 unit mobil setara 1 rumah
Diubah oleh mbia 10-11-2013 02:25
0
64.8K
Kutip
711
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!