Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vaynard09Avatar border
TS
vaynard09
Matti Makkonen "Father of SMS"
Pada mulanya adalah Matti Makkonen. Ia adalah seorang insinyur belia berusia 30 tahun yang bekerja pada perusahaan telekomunikasi Finnish, di Finland. Tahun 1982 ia melontarkan ide tentang text messaging melalui jaringan telepon selular berbasis GSM (Global System for Mobile Communications). What an idea!

Spoiler for matti makkonen:

Tetapi pada saat itu nggak terlintas sedikit pun dalam benaknya, bahwa ia baru saja melontarkan sebuah ide revolusioner. Ide yang kemudian mampu mengubah dunia telekomunikasi. Dan merembet ke nyaris semua aspek kehidupan manusia; ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, pendidikan. Bahkan relasi antar manusia.

Ide tersebut dimatangkan oleh para pakar telekomunikasi GSM dunia. Dibahas berulang-ulang. Tanpa satu pun di antara mereka yang menduga, bahwa Short Messaging Service, atau yang populer dengan SMS, akan menjadi sebuah mesin uang baru di masa depan. Dan akan sanggup berkembang dengan pesat.

Setelah penyempurnaan di sana-sini, pada tanggal 3 Desember 1992 akhirnya sebuah SMS pertama di dunia dikirimkan. SMS “coba-coba” ini dikirim oleh Neil Papworth dari Sema Group, perusahaan konsultan IT di Inggris (sekarang salah satu unit dari Schlumberger Limited) melalui komputernya. Penerimanya Richard Jarvis dari perusahaan telekomunikasi Vodafone Inggris di telepon selulernya. Isi pesannya: Merry Christmas. Pesan visioner yang “pas” untuk menandai kelahiran sesuatu yang fenomenal.

Perkembangan selanjutnya nggak langsung boom “melesat lari”. Tapi mirip bayi yang baru belajar berjalan. Tertatih dan terseok. Ketika pertama kali diperkenalkan, SMS mencatat angka pesimistik. Masyakarat nggak ngerespons. Para petinggi telekomunikasi nyaris putus asa. Sampai tahun 1995 rata-rata satu pelanggan GSM hanya mengirim 0,4 pesan per bulan. Nggak sampai satu SMS sebulan. Sampai tahun 2000 di Eropa angkanya masih jauh dari menggembirakan. Hanya 35 SMS per pelanggan per bulan.

Tetapi itu 5-10 tahun lalu. Lain dulu lain sekarang. Zaman telah berganti. Orang telah berubah kiblat. Sekarang SMS bagai primadona. Dan operator GSM di seluruh dunia kini tengah menuai apa yang mereka tabur. Konon di dunia sekarang ada sekitar 1,4 miliar pengguna telepon selular. Dapat dipastikan 85% dari jumlah itu menggunakan fasilitas SMS setiap hari.

Di Indonesia booming SMS terjadi sejak tahun 2002. Ketika itu setiap hari ada sekitar 10 juta SMS yang terkirim. Setahun berarti ada 3,65 miliar SMS. Itu hanya di Indonesia. Sebuah angka yang fantastis. Lain Indonesia, lain China. Tahun 2002 ada 206 juta pengguna telepon selular di negara tirai bambu itu. Angka yang wajar kalau dilihat dari jumlah penduduknya. Dan dalam setahun ada 90 Miliar SMS berseliweran antar handphone di China .

Mari berhitung. Di Indonesia anggap saja harga satu SMS Rp. 250 per sekali kirim, maka ada uang senilai 900 milyar rupiah lebih setahun. Di China biaya kirim SMS 0,10 yuan. Jadi nilai semua SMS di sana sembilan milyar yuan setahun atau lebih dari 2,5 trilyun rupiah. Itu hanya tahun 2002. Dan hanya di dua negara. Gimana kalau di seluruh dunia kan?

Padahal itu baru tahun awal kebangkitan SMS di seluruh dunia. Tahun-tahun selanjutnya, angka-angka tadi meningkat sangat fantastik. Misalnya tahun 2004 di Indonesia tiap hari pengguna telepon seluler mengirimkan 20 juta SMS. Dan itu hanya untuk satu operator. Padahal di Indonesia ada lebih dari 5 operator selular. Apalagi kalau hari raya. Kayak Natal, Lebaran, dan tahun baru. Angkanya bisa naik berlipat-lipat. Wuiihh!

Sampai pertengahan 2004, di seluruh dunia ada sekitar 500 milyar SMS yang berseliweran antar pengguna telepon selular dalam setahunnya. Angka yang luar biasa. Dihitung-hitung kalau Matti Makkonen, si pencetus ide SMS, menerima 0,1 persen dari total pendapatan yang dihasilkan oleh SMS di seluruh dunia, ia akan menjadi milyuner dengan pendapatan EUR 50 juta per tahun.

Lalu kenapa namanya nggak tercantum di daftar orang kaya dunia versi Forbes? Jawabannya sungguh ironi. Karena ternyata Makkonen nggak menerima satu sen pun dari ide SMS-nya yang brilyan itu. Sebab nggak ada paten atas ide itu. Ide yang terlontar di sebuah Pizeria di Copenhagen, Denmark itu dianggap sebagai “kewajiban” bagi seorang karyawan untuk memberi ide kepada perusahaan.

Toh kekecewaannya nggak membuat ia berhenti berkarya di dunia telekomunikasi. Setelah sempat berkarir di perusahan negara pos dan telekomunikasi, Posti Finland, Makkonen hingga kini masih tercatat sebagai CEO di Finnet, perusahaan Finland yang juga bergerak di bidang telekomunikasi. Satu-satunya “royalti” yang diterima Makkonen adalah namanya selalu dikaitkan orang dengan penemu SMS. Bahkan ia pun menerima “gelar”: The Father of SMS. Bapak SMS.

sumber

Spoiler for bonus:


meluruskan post yang menyebut penemu sms pertama adalah Richard Jarvis dan Neil Papworth.
kasian pak Makkonen ini kalo gelar Father of SMS nya pun di ambil orang emoticon-Mewek

kalo berkenan boleh dibantu emoticon-Rate 5 Star

berharap ada yang berbaik hati nimpuk emoticon-Blue Guy Cendol (L)

mampir juga di mari gan emoticon-Kiss
Spoiler for sekilas info:
Diubah oleh vaynard09 05-09-2013 14:00
0
9.8K
128
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.