Sekilas kepalanya tampak penyok. Yah, Antonio Lopez Chaj mengalami kerusakan di bagian kepala. Hampir separuh tengkorak dan otaknya hancur. Pria ini juga tidak bisa berbicara. Untuk berjalan pun ia membutuhkan bantuan. Kepala Chaj menjadi begitu setelah dipukuli petugas keamanan di salah satu bar di Los Angeles pada Apri 2010 lalu.
Memang, pasca kejadian, luka yang dialami Chaj sangat parah hingga dokter harus mengangkat sebagian otak dan tengkorak pelukis imigran berusia 43 tahun ini.
Tentu saja Chaj tidak tinggal diam. Melalui pengacaranya, dia menuntut ganti rugi terhadap perusahaan keamanan, Keamanan DGSP, dan Jasa Patroli. Setelah melihat bukti, akhirnya hakim di Pengadilan Tinggi Torrance memberi uang sebesar hampir Rp 576 miliar sebagai ganti rugi medis dan ekonomi.
Peristiwa nahas yang menimpa Chaj bermula saat ia bersama dua keponakannya, dan seorang saudaranya terlibat perkelahian pada 19 April 2010 di La Barra Latina 2 dekat Catalina. Perkelahian itu disinyalir bermula setelah bartender menolak untuk melayani salah satu keponakan Chaj. Keponakan Chaj marah pada sang bartender, dan bartender itu menyerang keponakan Chaj.
Beberapa menit kemudian, seorang penjaga keamanan terlibat dalam perkelahian itu dan ia menggunakan tongkat untuk memukul keponakan Chaj. Saat itu Chaj berusaha melerai tapi ia justru diserang oleh penjaga keamanan.
“Seorang penjaga keamanan memukulnya di kepala dengan tongkat beberapa kali dan menariknya keluar bar,” kata Sayre yang didampingi oleh Fernando Chavez, putra aktivis hak sipil Cesar Chavez, sebagai wakil dari Chaj.
“Ia memukul kepala Chaj berulang kali dan membenturkan kepala Chaj ke trotoar beberapa kali,” imbuhnya.