Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beside.dudeAvatar border
TS
beside.dude
Gelandangan di Jakarta dapat 1.000.000 tiap hari!
Gelandangan Difabel di Jakarta Harus Setor Rp 1 Juta Tiap Hari

Gelandangan di Jakarta dapat 1.000.000 tiap hari!


JAKARTA, KOMPAS.com — Para gelandangan dan pengemis di Jakarta menjadi mesin uang bagi orang-orang tak bertanggung jawab. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang biasa mengamen atau mengemis di pinggir jalan itu dipaksa menyetor uang dalam jumlah besar. Makan mereka pun dibatasi.

Agus (28), salah seorang gelandangan yang terjaring razia di lampu merah Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, mengatakan, para gelandangan itu ditampung di kolong terowongan Manggarai, Jakarta Pusat. Mereka kemudian diantar dan ditempatkan di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh koordinator. Setiap hari, para gelandangan itu ditempatkan di dua lokasi berbeda.

"Saya setor kepada koordinator Rp 1 juta per hari. Paginya ditempatkan di lampu merah, nanti jam 14.00 koordinator akan menjemput untuk pindah ke tempat lain," ujarnya di gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2013).
Pengemis atau gelandangan penyandang difabel menjadi sasaran empuk koordinator PMKS. Dari hasil yang didapatkan, para PMKS itu hanya diberi dua kali makan pada pagi dan malam hari. Jika dalam sehari setoran mereka kurang, maka mereka tidak mendapatkan jatah makan pada esok paginya.
"Teman-teman yang cacat ditampung di dekat terowongan Manggarai. Kalau setoran kurang, ya kita tidak dapat makan pagi," kata Agus.

Agus mengaku sangat kesulitan mendapatkan Rp 1 juta setiap hari. Namun, ia pernah mendapatkan Rp 1,7 juta selama satu hari mengemis, yaitu saat bulan Ramadhan tiba. "Kalau Lebaran bisa dapat banyak, tapi rata-rata sehari dapat Rp 750.000," ujarnya.

Para gelandangan itu tertarik datang ke Ibu Kota karena banyak warga yang merasa iba dengan kondisi mereka, terutama yang difabel. Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Wanson Sinaga mengatakan telah berulang kali merazia PMKS, yang rata-rata berasal dari luar Jakarta tersebut. Ia menyebutkan, di Jakarta Pusat terdapat beberapa lokasi rawan PMKS, yaitu di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Galur, Monas, Karet Bivak, Senen, Gunungsahari, dan perempatan Harmoni.

"Di kursi-kursi trotoar sepanjang Sudirman-Thamrin juga banyak yang kita jaring. Biasanya mereka sedang tidur. Itu kan kawasan vital, jadi malu dong kalau di pinggir jalan banyak PMKS-nya," ujarnya.

Wanson mengatakan, dinasnya selalu melakukan razia terhadap para gelandangan tersebut. Terlebih setelah hari raya Idul Fitri karena jumlah PMKS pada saat itu bertambah banyak. Ia menyebutkan, sejak Agustus setelah Lebaran hingga 5 September lalu, telah terjaring 169 PMKS.
Menurut Wanson, menghilangkan PMKS tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. "Sebenarnya gampang, sepakat masyarakat tidak memberi, maka PMKS akan hilang," katanya.

sumber : kompas.com

Saya menganjurkan kepada para Juragan di KASKUS dan setanah-air!

JANGAN MEMBERI UANG / SEDEKAH KEPADA PENGEMIS, GELANDANGAN, PENGAMEN, DSB!


Mengapa?
Karena dengan cara inilah, kita dapat menghapus gelandangan di tanah air.

Berikah Sedekah melalui Yayasan, Rumah Ibadah, atau Pihak yang memang menangani fakir miskin dan anak jalanan.


Quote:


Quote:


Spoiler for komentar kaskusers:
Diubah oleh beside.dude 12-09-2013 04:21
0
5.8K
52
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.