- Beranda
- Supranatural
keutamaan ratib al haddad dan ratib al attas
...
TS
wongmelayu
keutamaan ratib al haddad dan ratib al attas
Secara umum Ratib berfadhilah sebagai berikut :
Menjaga batin kita dari kemunafikan
Dapat mencegah su’ul khotimah.
Meluaskan rezeki.
Melapangkan kesempitan.
Mencegah bahaya dan mengembalikannya.
Menjadikan hidup berkah, bercahaya.
Membentengi diri dari aqidah sesat dan kezhaliman.
Merupakan pagar pelindung bagi diri, keluarga, dan harta.
Memohon ampun dari dosa-dosa, panjang umur diberi keberkahan dalam hidup dan untuk anak cucu Dll.
Sebenarnya banyak sekali kegunaan Ratib ini. Dengan pengamalan yang istiqomah akan mendatangkan keberkahan yang sempurna. Cara membacanya adalah dengan meniatkan apa yang menjadi keinginan kita. Jika diniatkan untuk pengobatan dibaca di air untuk dimandikan dan diminum
Faidah Ratib Al-Athtas
Ratib Al-Attas ini dikarang oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan (rattaba) berarti mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib al-Attas mengandung zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah disusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu. Istilah Ratib digunakan kebanyakkan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali).
Ratib ini hingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di Inggris, Burma (Myanmar), India dan negara-negara Arab. Di Afrika disebarkan oleh murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di India, Kamboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah
Keutamaan Ratib Al-Athtas
Berkata sebagian ulama ahli salaf, diantara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.
Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwudlu, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dikabulkan oleh Allah. Para salaf berkata Ratib amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.
Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah tetangganya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata: “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang berkuda. Ratib ini mengandungi rahasia-rahasia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”
Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.
Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata: “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular niscaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut niscaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”
Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.
Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi s.a.w
FADHILAH RATIB AL-HADDAD
Tidak ada wali Allah yang meninggalkan dunia ini tanpa mewarisi sesuatu yang bermanfaat bagi ummat Rasulullah. Diantara para wali yang meninggalkan karya besar ialah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah mewarisi sebuah wirid yang dinamakan Ratib Al-Haddad. Beliau telah meningalkan sebuah senjata dan perisai ampuh untuk melawan kerusakan-kerusakan yang disebabkan gangguan jin dan manusia. Ratib Al-Haddad yang dibaca selepas sholat maghrib mampu mengamankan diri, keluarga, dan harta-benda orang yang membacanya. Segala macam jenis sihir, teluh, dan gangguan setan akan dilumpuhkan dan berbalik mengenai orang yang mengirimnya dengan izin Allah.
Ratib Al-Haddad juga mampu mengusir orang-orang fasik dan kaum Islam modernis yang membenci Ahlussunnah dari lingkungan kita. Ratib ini bahkan dapat mendatangkan perlindungan dan keamanan bagi pembacanya dan kerabatnya dalam aktifitas sehari-hari. Bagi masyarakat muslim Jakarta, membaca Ratib Al-Haddad merupakan tradisi yang dilakukan setiap malam di rumah orang yang sedang berhaji.
Di masa sekarang ini amat banyak aliran-aliran sesat yang berkembang di tanah air kita. Untuk menangkalnya, marilah kita bacakan ratib Al- Haddad dengan maksud khusus agar kita sekeluarga selamat dari fitnah aliran sesat.
Menjaga batin kita dari kemunafikan
Dapat mencegah su’ul khotimah.
Meluaskan rezeki.
Melapangkan kesempitan.
Mencegah bahaya dan mengembalikannya.
Menjadikan hidup berkah, bercahaya.
Membentengi diri dari aqidah sesat dan kezhaliman.
Merupakan pagar pelindung bagi diri, keluarga, dan harta.
Memohon ampun dari dosa-dosa, panjang umur diberi keberkahan dalam hidup dan untuk anak cucu Dll.
Sebenarnya banyak sekali kegunaan Ratib ini. Dengan pengamalan yang istiqomah akan mendatangkan keberkahan yang sempurna. Cara membacanya adalah dengan meniatkan apa yang menjadi keinginan kita. Jika diniatkan untuk pengobatan dibaca di air untuk dimandikan dan diminum
Faidah Ratib Al-Athtas
Ratib Al-Attas ini dikarang oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan (rattaba) berarti mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib al-Attas mengandung zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah disusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu. Istilah Ratib digunakan kebanyakkan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali).
Ratib ini hingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di Inggris, Burma (Myanmar), India dan negara-negara Arab. Di Afrika disebarkan oleh murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di India, Kamboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah
Keutamaan Ratib Al-Athtas
Berkata sebagian ulama ahli salaf, diantara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah.
Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwudlu, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dikabulkan oleh Allah. Para salaf berkata Ratib amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali.
Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah tetangganya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata: “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang berkuda. Ratib ini mengandungi rahasia-rahasia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.”
Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad s.a.w.
Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata: “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular niscaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut niscaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.”
Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat.
Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi s.a.w
FADHILAH RATIB AL-HADDAD
Tidak ada wali Allah yang meninggalkan dunia ini tanpa mewarisi sesuatu yang bermanfaat bagi ummat Rasulullah. Diantara para wali yang meninggalkan karya besar ialah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah mewarisi sebuah wirid yang dinamakan Ratib Al-Haddad. Beliau telah meningalkan sebuah senjata dan perisai ampuh untuk melawan kerusakan-kerusakan yang disebabkan gangguan jin dan manusia. Ratib Al-Haddad yang dibaca selepas sholat maghrib mampu mengamankan diri, keluarga, dan harta-benda orang yang membacanya. Segala macam jenis sihir, teluh, dan gangguan setan akan dilumpuhkan dan berbalik mengenai orang yang mengirimnya dengan izin Allah.
Ratib Al-Haddad juga mampu mengusir orang-orang fasik dan kaum Islam modernis yang membenci Ahlussunnah dari lingkungan kita. Ratib ini bahkan dapat mendatangkan perlindungan dan keamanan bagi pembacanya dan kerabatnya dalam aktifitas sehari-hari. Bagi masyarakat muslim Jakarta, membaca Ratib Al-Haddad merupakan tradisi yang dilakukan setiap malam di rumah orang yang sedang berhaji.
Di masa sekarang ini amat banyak aliran-aliran sesat yang berkembang di tanah air kita. Untuk menangkalnya, marilah kita bacakan ratib Al- Haddad dengan maksud khusus agar kita sekeluarga selamat dari fitnah aliran sesat.
Testimoni
testimoni dari saya:
dulu ada teman sya ..sma 2 dari tarekat alawiyah pimpinan alm.kh ustadz ali umar bin toyyib..suatu kebetulan teman sya tersebut merantau ke b*ngka..mampir ia ke salah satu rumah penduduk..lalu tuan rumah memberikan ia secangkir kopi entah kenapa ia teringat dengan salah satu bait ratibul al haddad bismillahi layadarru…..dibacakan oleh nya ketika ia mau minum kopi tersebut eh malah kopi tersebut menjadi beku..lalu tuan rumah menawarkan makanan ehh piring nya pecah ketika diangkat..lalu tuan rumah itu berkata dari sekian banyak orang belum ada yang lewat 2 ujian ini pasti akan kenah diantara kedua nya
testimoni prayit:
tahun 2003 saya menerima Ijazah Rattib Haddad dari seorang Habib di kota Kudus, Alhamdulillaah 40 hari menjalani tanpa bolong.. hasilnya luar biasaa.. kita punya angan2 atau cita2 langsung terlaksana…tapi sayangnya… setelah 40 hari tersebut diriku banyak bolongnya dalam mengamalkan Rattib.. bahkan sampai sekarang ini akan tetapi walaupun ngebolong dalam mengamalkannya, Rattib tersebut sudah mengakar dalam sanubari.. pernah suatu ketika lamaaa banget tidak membacanya, eee itu Rattib seolah olah memanggil minta dibaca, setelah dibaca.. Huff hati dan pikiran adeeeemmm banget..
testimoni carfmu79:
ane pernah kerja selama kurang lebih sepuluh tahun sama bosku.bosku ini semenjak kecil sampe sekarang hoki nya selalu tajir semua jenis usaha yg dijalaninnya pasti berhasil…sampe sekarang sudah tua pun masih hoki nya selalu bagus…ane pernah bertanya rahasia kesuksesannya…dia bilang semenjak kecil die mendawamkan rottibul haddad…awalnya sekedar iseng cuma sesudah makin terasa berkahnya dia makin senang dan bukan sekedar kekayaan aja yg ia dapat tapi yg lainnya seperti diberkahi rumah tangganya,anak yg banyak,hidupnya tenang.
testimoni co3s:
Di t4 ane setiap malam jumat ratiban al haddad
trus jumat pagi abis subuh ratiban al attas
alhamdulilah rejeki ane lancar gan
testimoni dari saya:
waktu itu bibi sya berkonsultasi kepada saya bahwa tanah dia mau di serobot orang yang bukan punya nya..selidik punya selidik ternya ta orang ini kerjaan nya suka menyerobot tanah orang…pas bibi ana mau jual tanah dia menghalangi dia bilang bahwa itu tanah beliau..
lalu ana berikan potongan bait di ratibul al haddd yaitu yaa qowiyyu ya matin ikfi sarrodz dzolimin ane bilang baca 100 kali tipa malam sambil bayang wajah nya dari ujung kepala sampai kaki…enggak sampai 2 minggu ,orang yang mau menyerobot tanah bibi saya 3 orang.apa yang terjadi ..1 orang pertama meninggal sekujur tubuh mutung dan merenggang nyawa pada saat azan magrib dan diiringi mata nya melotot,,2 orang kedua linlung 3..orang yang ketiga enggak berani keluar rumah..takut akan kesalahan nya.
maka itu gan begitu luas manfaat ratib jdi enggak usah lagi pergi kedukun hanya mau uang agan aja
testimoni hudaf:
Alhamdulillah saya merasakan hajat saya terkabul setelah kurang lebih selama 2 tahun saya mengamalkan ratibul hadad, yang di istiqamahkan dengan membaca surat yasin, waqiah, al muluq, (jika ada suatu hajat penting maka saya Qadha’ atau saya ganti jadwal membacanya, biasanya sih sehabis sholat isya’ dan insya Allah saya istiqamahkan sampai sekarang. Mudah2 kita semua di istiqamahkan membaca apa yang menjadi amalan kita sehari2 Amin
testimoni dari saya:
4 bulan yang lalu ada kejadian pesawat xxx tidak dapat mengeluarkan roda depan kerena ada hidrolik yang bermasalah..ketika pesawat udah holding 3 kali.penumpang udah panik,,dlam pikiran sya bisa mati ini orang lebih kurang penumpang dalam pesawat 165 orang..ketika dalam kondisi yang harap harap cemas..datang seorang wali allah berkata apakah kau lupa dengan amalan yang sering kau baca….ucapkan wahai murid ku..bismillahilayadhurru…….sama ‘auzdubikalimatillahittamma…salah bait di ratib…baca masing -masing 7 lalu kau tiup ke pesawat itu…lalu ana lalukan ..setelah itu apa yang terjadi akhir nya roda pesawt bisa keluar seperti tidak ada masalh..setelah mendarat pilot pun mengatakn itu keajaiban,,,
itulah pengalamn ana sebagai keselamatan penerbangan di palembang
testimoni aburatu:
memang ada ‘sesuatu’ dalam ratib ini.dulu pertama kali saya nemu ratib ini(dari buku),saya baca iseng-iseng habis shalat tarawih.saya bacanya biasa aja….pas pada suatu kalimat doa (default ada dalam ratib ini) tiba-tiba saya diserang keharuan yang dahsyat,saya tiba-tiba menangis tanpa bisa tertahan,rasa haru itu begitu kuatnya,sangat kuat.padahal saya berusaha menahannya karena takut mengejutkan orang serumah(saya bacanya di kamar sendirian) tetap saja itu tangisan tidak bisa saya tahan.tapi bukan tangisan kosong tanpa jiwa.tangisan ini memang benar-benar keluar dari keharuan hati yang paling dalam.sayang beberapa bulan kemudian saya malas bahkan meninggalkan mengamalkannya.
testimoni harnet99:
Sekalian mau cerita sedikit nih gan …..semenjak saya mengamalkan Ratib Al Athas ini alhamdulillah semua usaha yg saya jalankan selalu di berikan kemudahan….seperti saat ini di saat usaha warnet di tempat lain rata2 sepi bahkan temen2 saya banyak yg mengeluh….tapi usaha warnet saya malah semakin ramai….mudah2an banyak temen2 yg mau ikut mengamalkan Ratib Al athas ini
Penjelasan dari pengarang ratib:
Cerita-cerita yang dikumpulkan mengenai kelebihan RatibAl-Haddad banyak tercatat dalam buku Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya: Telah berkata Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Jufri yang bertempat tinggal di Seiwun (Hadhramaut): “Pada suatu masa kami serombongan sedang menuju ke Makkah untuk menunaikan Haji, bahtera kami terkandas tidak dapat meneruskan perjalanannya kerana tidak ada angin yang menolaknya. Maka kami berlabuh di sebuah pantai, lalu kami isikan gerbah-gerbah (tempat isi air terbuat dari kulit) kami dengan air, dan kami pun berangkat berjalan kaki siang dan malam, kerana kami bimbang akan ketinggalan Haji. Di suatu perhentian, kami cuba meminum air dalam gerbah itu dan kami dapati airnya payau dan masin, lalu kami buangkan air itu. Kami duduk tidak tahu apa yang mesti hendak dibuat. Maka saya anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib Haddad ini, mudah-mudahan Allah akan memberikan kelapangan dari perkara yang kami hadapi itu. Belum sempat kami habis membacanya, tiba-tiba kami lihat dari kejauhan sekumpulan orang yang sedang menunggang unta menuju ke tempat kami, kami bergembira sekali. Tetapi ketika mereka mendekati kami, kami dapati mereka itu perompak-perompak yang kerap merampas harta-benda orang yang lalu-lalang di situ. Namun rupanya Allah Ta’ala telah melembutkan hati mereka bila mereka dapati kami terkandas di situ, lalu mereka memberi kami minum dan mengajak kami menunggang unta mereka untuk disampaikan kami ke tempat sekumpulan kaum Syarif* tanpa diganggu kami sama sekali, dan dari situ kami pun berangkat lagi menuju ke Haji, syukurlah atas bantuan Alloh SWT karena berkat membaca Ratib ini.
Cerita ini pula diberitakan oleh seorang yang mencintai keturunan Sayyid, katanya: “Sekali peristiwa saya berangkat dari negeri Ahsa’i menuju ke Hufuf. Di perjalanan itu saya terlihat kaum Badwi yang biasanya merampas hak orang yang melintasi perjalanan itu. Saya pun berhenti dan duduk, di mana tempat itu pula saya gariskan tanahnya mengelilingiku dan saya duduk di tengah-tengahnya membaca Ratib ini. Dengan kuasa Alloh mereka telah berlalu di hadapanku seperti orang yang tidak menampakku, sedang aku memandang mereka.” Begitu juga pernah berlaku semacam itu kepada seorang alim yang mulia, namanya Hasan bin Harun ketika dia keluar bersama-sama teman-temannya dari negerinya di sudut Oman menuju ke Hadhramaut. Di perjalanan mereka dibajak oleh gerombolan perompak, maka dia menyuruh orang-orang yang bersama-samanya membaca Ratib ini. Alhamdulillah, gerombolan perompak itu tidak mengapa-apakan siapapun, malah mereka berlalu dengan tidak mengganggu.
Apa yang diberitakan oleh seorang Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi, katanya: Ada seorang penguasa yang ganas yang dikenal dengan nama Tahmas yang juga dikenal dengan nama Nadir Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam yang telah menguasai banyak dari negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah menyediakan tentaranya untuk memerangi negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama Sulaiman mengutus orang kepada Imam Habib Abdullah Haddad memberitahunya, bahwa Tahmas sedang menyiapkan tentera untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah Haddad mengirim Ratib ini dan menyuruh Sultan Sulaiman dan rakyatnya membacanya. Sultan Sulaiman pun mengamalkan bacaan Ratib ini dan memerintahkan tenteranya dan sekalian rakyatnya untuk membaca Ratib i ini dengan bertitah: “Kita tidak akan dapat dikuasai Tahmas kerana kita ada benteng yang kuat, iaitu Ratib Haddad ini.” Benarlah apa yang dikatakan Sultan Sulaiman itu, bahwa negerinya terlepas dari penyerangan Tahmas dan terselamat dari angkara penguasa yang ganas itu dengan sebab berkat Ratib Haddad ini.
Saudara penulis Syarah Ratib Al-Haddad ini yang bernama Abdullah bin Ahmad juga pernah mengalami peristiwa yang sama, yaitu ketika dia berangkat dari negeri Syiher menuju ke bandar Syugrah dengan kapal, tiba-tiba angin macet tiada bertiup lagi, lalu kapal itu pun terkandas tidak bergerak lagi. Agak lama kami menunggu namun tidak berhasil juga. Maka saya mengajak rekan-rekan membaca Ratib ini , maka tidak berapa lama datang angin membawa kapal kami ke tujuannya dengan selamat dengan berkah membaca Ratib ini.
Suatu pengalaman lagi dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri Ba’alawi ketika dia belayar dengan kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan sehingga membawanya terkandas di pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin juga macet tidak dapat menggerakkan kapal itu keluar dari bahayanya. Kami sekalian merasa bimbang, lalu kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan menyelamatkan kami. Maka dengan kuasa Alloh SWT datanglah angin dan menarik kami keluar dari tempat itu menuju ke tempat tujuan kami. Maka kerana itu saya amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu malam saya tertidur sebelum membacanya, lalu saya bermimpi Habib Abdullah Haddad datang mengingatkanku supaya membaca Ratib ini, dan saya pun tersadar dari tidur dan terus membaca Ratib Haddad itu.
Di antaranya lagi apa yang diceritakan oleh Syeikh Allamah Sufi murid Ahmad Asy-Syajjar, iaitu Muhammad bin Rumi Al-Hijazi, dia berkata: “Saya bermimpi seolah-olah saya berada di hadapan Habib Abdullah Haddad, penyusun Ratib ini. Tiba-tiba datang seorang lelaki memohon sesuatu daripada Habib Abdullah Haddad, maka dia telah memberiku semacam rantai dan sayapun memberikannya kepada orang itu. Pada hari besoknya, datang kepadaku seorang lelaki dan meminta daripadaku ijazah (kebenaran guru) untuk membaca Ratib Haddad ini, sebagaimana yang diijazahkan kepadaku oleh guruku Ahmad Asy-Syajjar. Aku pun memberitahu orang itu tentang mimpiku semalam, yakni ketika saya berada di majlis Habib Abdullah Haddad, lalu ada seorang yang datang kepadanya. Kalau begitu, kataku, engkaulah orang itu.” Dari kebiasaan Syeikh Al-Hijazi ini, dia selalu membaca Ratib Haddad ketika saat ketakutan baik di siang hari mahupun malamnya, dan memang jika dapat dibaca pada kedua-dua masa itulah yang paling utama, sebagaimana yang dipesan oleh penyusun Ratib ini sendiri. Ada seorang dari kota Quds (Syam) sesudah dihayatinya sendiri tentang banyak kelebihan membaca Ratib ini, dia lalu membuat suatu ruang di sudut rumahnya yang dinamakan Tempat Baca Ratib, di mana dikumpulkan orang untuk mengamalkan bacaan Ratib ini di situ pada waktu siang dan malam.
Di antaranya lagi, apa yang diberitakan oleh Sayyid Ali bin Hassan, penduduk Mirbath, katanya: “Sekali peristiwa aku tertidur sebelum aku membaca Ratib, aku lalu bermimpi datang kepadaku seorang Malaikat mengatakan kepadaku: “Setiap malam kami para Malaikat berkhidmat buatmu begini dan begitu dari bermacam-macam kebaikan, tetapi pada malam ini kami tidak membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca Ratib. Aku terus terjaga dari tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta.
Setengah kaum Sayyid bercerita tentang pengalamannya: “Jika aku tertidur ketika aku membaca Ratib sebelum aku menghabiskan bacaannya, aku bermimpi melihat berbagai-bagai hal yang mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak bermimpi apa-apa pun.”
Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum Sayyid, Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri Shai’ar, dia bercerita: “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali bin Sidi Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya tidak pernah sekalipun meninggalkan bacaan Ratib ini. Tiba-tiba suatu malam kami tertidur pada awal waktu Isya’, kami tidak membaca Ratib dan tidak bersembahyang Isya’, semua orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin. Kami tidak sedarkan diri melainkan di waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah kami terbakar.
Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku karena tidak membaca Ratib ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah meninggalkan bacaannya lagi, dan apabila sudah membacanya kami merasa tenteram, tiada sesuatupun yang akan membahayakan kami, dan kami tidak bimbang lagi terhadap rumah kami, meskipun ia terbuat dari dedaunan korma, dan bila kami tidak membacanya, hati kami tidak tenteram dan selalu kebimbangan.”
Berkata Habib Alwi bin Ahmad, penulis Syarah Ratib Al-Haddad: “Siapa yang melarang orang membaca Ratib ini dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan ditimpa bencana yang berat daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku dan bukan omong-omong kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Ba’alawi di dalam kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad: Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah Haddad: “Siapa yang menentang atau membangkang orang yang membaca Ratib kami ini dengan secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya itu akan mendapat bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang membelakangi zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada Allah Ta’ala.
Blog pengamal Ratib
www.Ratibalhaddad.com
yang mau ijazahan ratib langsung ke no hape saya
Spoiler for kontak majelis:
Diubah oleh wongmelayu 25-10-2013 10:04
ramazeta dan 5 lainnya memberi reputasi
6
284K
675
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
15.7KThread•11.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya