Sekarang lagi gempar2nya berita kecelakaan oleh Dul putra Ahmad Dhani, apabila kita lihat, ada kesamaan pola dengan kecelakaan Nisan Juke vs Xenia beberapa waktu lalu, yaitu bermanuver kebablasan sampai menerjang separator jalan tol. berdasarkan beberapa fakta yang ada , kedua kecelakaan itu terjadi pada kecepatan yang mungkin hampir sama, yang jelas di atas 100 kpj, ini lah yang tidak dipahami para sopir amatir yang cuma taunya mobil bisa kenceng dan anteng saat dibawa lari di atas 100 kpj.

Baik nisan juke atau mits evo sama seperti mobil2 pada umumnya adalah mobil dengan teknologi kendali kemudi 2 roda, atau 2 wheels steering, jadi hanya roda depan saja yang membelokkan kendaraan. perlu kita ketahui kemampuan kendaran untuk bermanufer di atas kecepatan 100 kpj sangat terbatas. kita harus bisa membedakan bagaimana bermanufer pada kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.

Pada kecepatan 60 kpj, kita bisa saja bermanufer secara extrim dengan membelokkan kemudi sampai 15 derajat secara tiba2, kita masih bisa mengendalikan dan meluruskan lagi arah kendaraan, ini sering saya lakukan pada keadaan darurat. tapi pada kecepatan 100 kpj atau diatasnya? jangan pernah lakukan hal itu, pada saat kita belokkan mobil pada kecepatan tinggi, sebenarnya pada roda depan akan terjadi gesekan karena posisi roda tiba2 miring / tidak lurus dengan arah kendaraan, pada kondisi jalan licin, kendaraan tidak akan bisa berbelok karena rode depan sudah kehilangan grip, kendaraan akan terus lurus kedepan atau istilahnya (over steer). tetapi pada keadaan jalan kering dan grip roda bagus, maka akan terjadi sedikit pengereman pada roda depan karena gesekan roda dengan aspal pada posisi roda tidak sejajar dengan arah kendaraan, akan tetapi pada roda belakang tidak ada pengurangan / gesekan sama sekali, sehingga terjadi bodi belakang akan menyalip roda depan (under steer).

Untuk kasus dull dan juga kasus nisan juke, yang terjadi adalah under steer tetapi terlalu cepat untuk meluruskan kendaraan kembali akibatnya menerobos separator jalan. Manuver terbaik yang bisa dilakukan pada kecepatan diatas 100 kpj adalah cuma 1, yaitu mengerem. ya. hanya mengerem, jangan pernah belokkkan kemudi anda. apalagi jika mobil sudah dilengkapi ABS EBD . tentunya akan lebih optimal, begitu kecepatan sudah dibawah 100 kpj apabila masih ada jarak baru bisa dilakukan tindakan menghindar atau membelokkan kemudi. ya. itulah cara yang benar.

Ini bisa kita ambil pelajaran dari balapan F1, tidak ada 1 pun pembalap bodoh yang melakukan manufer menghindar secara tiba2 pada kecepatan tinggi, tentunya untuk F1 toleransi kecepatannya akan berbeda dengan mobil biasa, ini dikarenakan F1 bobotnya sangat ringat, dan body mobil sangat ceper dengan konsentrasi bobot kendaraan lebih rendah, tentunya 150 kpj masih aman untuk mobil F1 bermanufer, apabila ada pembalap yang nekat melakukan manufer pada kecepatan tinggi tentunya mobilnya akan melintir dan keluar jalur. itu karena mobil F1 sama dengan mobil umumnya yaitu 2 wheels steering. hanya roda depan yang membelok.

Sekarang sudah ada teknologi 4 wheel steering yang sudah diterapkan pada mobil2 mewah untuk meningkatkan kestabilan berkendara, pada mobil dengan teknologi ini, pada kecepatan tertentu (>20 kpj) roda belakang akan selalu mengikuti roda depan, apabila roda depan belok kekanan maka roda belakang juga akan belok ke kanan. jadi gejala over steer, under steer bisa dihindari, tentunya tetap tidak bisa menghilangkan resiko bermanuver pada kecepatan tinggi, karena pada kecepatan tinggi momentum yang dibawa kendaraan akan semakin tinggi pula, setiap gerakan mendadak baik ke kanan dan kekiri akan diikuti oleh momentum yang besar pula karena momentum kedepan akan dialihkan ke arah kendaraan berbelok, tentunya tidak akan mudah untuk meluruskan / menstabilkan kendaraan kembali.

PESAN TS, KETAHUI KEMAMPUAN ANDA DALAM BERKENDARA DAN KEMAMPUAN KENDARAAN ANDA. JANGAN MEMAKSAKAN KENDARAAN UNTUK MELAJU DILUAR KEMAMPUAN KENDARAAN DAN KEMAMPUAN SKILL ANDA DALAM BERKENDARA.