Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Merenungi Kehidupan Duniawi
Kehidupan dunia hanyalah main-main, seperti lelucon, dan kesenangan sesaat. Sebagaimana firman Allah SWT berikut :

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32)

Banyak orang yang tidak menyadari atas hal itu. Mereka menjalankan aktifitas seakan-akan dunia adalah segala-galanya, hingga untuk sekadar shalat zuhur saja demikian sulit waktunya. Alih-alih dunianya untuk kebaikan diri dan akhiratnya, malah dunianya menyebabkan dirinya tersiksa dan mengundang berbagai macam penyakit, karena saking sibuknya. Bukannya tidak boleh sibuk, namun apabila kesibukan duniawinya sudah berlebihan kemudian melalaikan akhiratnya, bahkan untuk kesehatan dirinya, apakah jalan hidup seperti itu yang akan terus dipelihara? Bukankah Allah SWT sudah menyediakan jalan terbaik bagi makhluk-makhluk-Nya, agar segala sesuatu yang dijalani di dunia ini, dijalani dengan proporsional,dan hakikatnya adalah untuk mengenal, taat, dan semakin yakin kepada kekuasaan Allah SWT saja.

Hingga pada saatnya, Allah SWT akan mematikan seseorang dengan tiba-tiba. Semua hartanya tidak akan dibawa mati. Semua kesibukannya segera ditangani oleh orang lain. Maka kita harus menyadari hidup seperti apa, bagaimana kita lihat orang yang hartanya banyak untuk apa saja. Banyak yang memiliki harta banyak, tapi seakan sia-sia malahan tidak sempat disentuh oleh pemiliknya. Lebih baik sesuatu tercukupkan saja, banyak yang kaya tetapi hidupnya selalu cemas tidak merasa tercukupi kebutuhannya, selalu tidak puas atas keadaannya.

Seperti orang yang kaya karena korupsi, berarti mempunyai sesuatu tetapi bukan miliknya, lalu untuk apa? Seperti seorang pebisnis sukses, misalnya, namun apabila usahanya tidak berefek kebaikan kepadanya, lalu untuk apa? Untuk apa mempunyai kendaraan mewah apabila masih memikirkan harga BBM yang mahal, misalnya? Hanya akan membuat tidak tenang menggunakannya. Banyak orang berlomb-lomba mengumpulkan sebanyak-banyaknya uang di rekening, padahal dia sendiri tidak pernah memegang uangnya, lalu untuk apa apabila tidak dibelanjakan di jalan Allah?

Bukannya kita tidak boleh memiliki harta yang banyak, hanya ketika kita ditakdirkan menerima titipan rejeki dari Allah SWT lebih dari yang lain, maka hal demikian mestilah menjadi jalan untuk kebaikan diri berupa syukur dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, kemudian bermanfaat untuk memberdayakan dan membantu sesama dengan hartanya, dan menjadi penopang bagi hidupnya agama di tengah-tengah masyarakat dengan dana dakwahnya.


0
616
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.