Quote:
Chatib Basri Sebut RI Cukup 'Galak' di Pertemuan G-20
Maikel Jefriando - detikfinance
Senin, 09/09/2013 13:32 WIB
[url]http://images.detik..com/content/2013/09/09/4/133425_ch.jpg[/url]
Jakarta - Sikap pemerintah Indonesia yang cukup galak saat merespon penghentian stimulus quantitative easing (QE) Amerika Serikat membawa dampak positif dalam pertemuan G20 di Moskow, Rusia. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Indonesia mendapat posisi penting saat pembahasan berlangsung.
"Indonesia kemarin dikenal agak galak soal QE, ternyata ada untungnya juga dengan itu Indonesia punya posisi, sehingga pas pembahasan menjadi mudah, dan itu masuk deklarasi. Ketika dinyatakan sebuah kebijakan negara harus mempertimbangkan dampaknya ke negara lain," ujar Chatib di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/9/2013).
Deklarasi tersebut juga berisikan negara lain, seperti Brazil, China dan India dan Turki. Negara-negara ini memang tidak sepakat dalam kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral AS, The Fed. Apalagi mengingat depresiasi mata uang yang terjadi di negara-negara yang lebih parah dari Indonesia.
"Yang agak keras juga India, Turki, setelah saya cek mereka depresiasinya lebih besar dibanding Indonesia, makanya lebih galak ketimbang kita, juga China juga protes, jadi kalau rame-rame dampaknya lumayan," jawabnya.
Presiden AS Barack Obama yang hadir dalam pertemuan tersebut langsung menanggapi pernyataan tersebut. Ia mengakui perlunya koordinasi dengan negara-negara berkembang dalam pengambilan kebijakan.
"Responnya pertama AS menyadari bahwa policy itu punya dampak, dia nggak sebut dalam moneter, dia mengakui perlunya koordinasi, itu yang dimau oleh emerging market," ujar Chatib
Kedua adalah Obama setuju perlunya koordinasi, namun Ia tidak bisa mengatasnamakan The Fed.
"Dia bilang, tugas saya cuma mengepoint leadernya setelah terpilih dia Independen, jadi presiden Obama menyampaikan tidak bisa mengatasnamakan The Fed, tetapi dia setuju harus konsultasi," sebutnya.
Ketiga, tanggapan Obama adalah meminta negara-negara berkembang untuk menyelesaikan persoalan domestik.
"Negara berkembang harus selesaikan isu domestiknya, jangan hanya blame QE, dan ini kita lakuin, dan kita juga ngakui problem kita 2 tappering off QE dan current account defisit, India 3 malah QE, fiscal defisit dan current account defisit itu lebih buruk, Malaysia kenapa tidak parah karena fiscal defisit saja. Jadi memang negara berkembang juga harus merespon itu, saya kira respon Obama itu wise," paparnya.
(mkl/dru)
[url]http://finance.detik..com/read/2013/09/09/133257/2353205/4/chatib-basri-sebut-ri-cukup-galak-di-pertemuan-g-20?f991104topnews[/url]
galak sih galak, tapi dollar kok udah 12.100 ya di detik?