Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Detective.007Avatar border
TS
Detective.007
Mengkudu Hutan Kalimantan Terindikasi Obat HIV/Aids
Mengkudu hutan yang merupakan spesies tanaman langka asal wilayah Barito, Kalimantan Tengah, berdasarkan hipotesa awal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah mengandung zat yang berguna sebagai obat HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome). "Mengkudu hutan Kalimantan yang kami temukan satu-satunya di Kalimantan, dari sejumlah penelitian pendahuluan memang dapat dipergunakan untuk pengobatan HIV/AIDS," kata Kepala BPTP Kalteng Dr Ir Masganti MS, di Palangka Raya, Senin.

Menurut dia, penelitian pendahuluan dari ilmuwan asal Amerika yang datang ke Barito Utara, tempat Mengkudu hutan ditemukan, menyebutkan potensi biofarmaka tanaman itu sebagai obat HIV/AIDS.

Meski terindikasi sebagai obat HIV/AIDS, Masganti mengaku, belum melakukan penelitian lanjut mengingat tanaman yang ditemukan tersebut merupakan satu-satunya yang ditemukan.

"Tanaman yang kami miliki ini, satu-satunya yang ditemukan. Kami sudah mencari ke berbagai wilayah di Kalimantan tapi tidak ditemukan lagi. Sehingga saat ini kami menjajaki kemungkinan memperbanyak tanaman itu dulu baru melakukan penyelidikan lanjut," jelasnya.

Menurut Peneliti Pemuliaan Tanaman BPTP Kalteng, Ronny Yuniar MSi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah meminta tanaman tersebut untuk dilakukan penelitian lanjutan, namun terpaksa ditolak pihaknya menunggu hasil teknik pengembangannya.

Tanaman Mengkudu hutan Kalimantan memiliki sejumlah perbedaan fisik dibandingkan tanaman Mengkudu lain dengan warna daun dan batang hampir sama yaitu hijau kehitam-hitaman yang mengkilap. Selain itu lembar daunnya juga relatif lebih lebar dibandingkan tanaman mengkudu biasa.

Tanaman sejenis perdu itu diperkirakan selama ini hidup liar di hutan Kalimantan Tengah, terutama di daerah Barito yang memiliki tipologi daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi.

Hingga kini belum diketahui secara pasti bagaimana mengolah tanaman itu menjadi obat HIV/AIDS karena hasil riset peneliti Amerika itu tidak dilaporkan ke peneliti di Indonesia.

"Tanaman ini merupakan plasma nutfah terlangka di Kalimantan, dan kami tidak tahu apakah peneliti Amerika itu telah mempatenkan Mengkudu hutan Kalimantan ini sebagai obat HIV/AIDS," kata Ronny.

Ia mengakui, hutan Kalimantan Tengah menyimpan begitu banyak plasma nutfah yang hanya tidak di daerah lain. Sebagian besar kini berada dalam ancaman musnah akibat pembakaran hutan tiap tahun dan pembukaan areal perkebunan besar di wilayah itu.

Dalam catatan BPTP Kalteng, di hutan-hutan wilayah itu sedikitnya menyimpan 130-an plasma nutfah yang tergolong langka, 50 diantaranya berupa tanaman obat dan 80 lainnya berupa tanaman hias.

"Kami berharap upaya konversi hutan tidak dilakukan terutama yang merupakan habitat alami sejumlah plasma nutfah langka untuk menjaga kelestarian biodiversity di hutan Kalimantan," tambahnya.
0
2.4K
12
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.