Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Ibas

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur
Rabu, 4 September 2013 13:47:00

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Twit Yusril soal Ibas. ©2013 Merdeka.com

Pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah curhat kepadanya, terkait dugaan yang dialamatkan kepada Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono dalam kasus Hambalang. Menurutnya, kalau Ibas benar terbukti terlibat, maka SBY harus mundur sebagai presiden. "Bahkan saya katakan, jika anak Presiden dinyatakan tersangka, maka secara etis tidak ada pilihan bagi Presiden kecuali mundur dari jabatannya," kata Yusril dalam kultwitnya, Rabu (4/9).

Yusril mengaku pernah diminta SBY untuk menjadi penasihat hukum Ibas. Namun dirinya menolak dengan berbagai alasan. "Saya katakan saya tidak sanggup menangani persoalan Ibas, terkait kasus Nazaruddin. Biar orang lain saja yang menangani sebagai penasihat hukum,"

Menurutnya, SBY banyak bertanya permasalahan hukum kepada dirinya. Terhadap kasus Ibas, Yusril menyebutnya sebagai masalah yang sangat serius. Dia pun menasihati supaya SBY memperhatikannya. "Terhadap masalah Ibas, tegas saya katakan kepada SBY bahwa masalah tersebut sangat serius dan harus jadi perhatian beliau," lanjutnya. Sebab, kalau memang KPK membuktikan benar adanya keterlibatan Ibas dalam perkara korupsi Hambalang, maka implikasi politiknya sangat besar kepada SBY.
http://www.merdeka.com/peristiwa/yus...us-mundur.html

Beredar Dokumen Bukti Ibas Terima USD900 Ribu
Rabu, 27 Februari 2013 18:49 wib
Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Dokumen bukti Edhie Baskoro terima uang (Foto: Fiddy/Okezone)

JAKARTA - Tudingan bahwa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima uang dari PT Anugrah Nusantara, milik bekas bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kian menguat. Berdasarkan Document perusahaan milik Nazaruddin yang beredar di kalangan wartawan, dari data keuangan milik Yulianis yang merupakan direktur Keuangan PT Anugrah itu tercatat Ibas menerima uang sebesar USD900 ribu atau senilai Rp8 miliar lebih, yang dibagi dalam empat tahapan.

Pertama, pada tanggal 29 April 2010, Ibas menerima uang dua kali. Pertama sebesar USD500 ribu, lalu yang kedua USD100 ribu. Kemudian pada tanggal 30 April 2010, Ibas kembali menerima dua kali uang dari PT Anugrah Nusantara sebesar USD 200 ribu dan USD100 ribu. Untuk diketahui, dalam wawancara di RCTI dini hari tadi, Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengaku pernah ikut dalam pertemuan antara M. Nazaruddin dan politisi senior Demokrat, Amir Syamsuddin terkait proyek Hambalang.

Saat itu, Amir meminta keterangan Nazar terkait aliran uang Hambalang. Pada rapat itu, Anas mengaku hanya mendengarkan penjelasan Nazar kepada Amir. Sementara itu saat dikonfirmasi, Ibas menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari Muhammad Nazaruddin terkait proyek Hambalang. “Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. 1.000 persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini," kata Ibas. Ibas menilai informasi yang bergulir seperti lagu lama yang kembali mengalun.
http://news.okezone.com/read/2013/02...ma-usd900-ribu

Anas-Ibas Satu Paket Kasus Hambalang
Kamis, 20 Desember 2012 23:30 wib

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Foto: Dok. Okezone)


DENPASAR - Kasus korupsi Proyek Hambalang selain menyeret Menpora Andi Malarangeng juga akan melibatkan Anas Urbaningrum dan Edi Baskoro alias Ibas yang disebut merupakan satu paket. Hal itu disampaikan pegiat media sosial (citizen journalism), Iwan Piliang menanggapi kasus Hambalang yang diibaratkan telah menjadi bola liar. Dalam analisanya, yang dibidik KPK awalnya justru Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum namun yang terjadi di luar skenario, justru Andi terlebih dahulu yang dijerat. “Kalau skenario sebenarnya, Anas diduluin, tapi ini kan di luar pakem. Kita tidak tahu, bola liarnya akan ke mana," katanya di Denpasar, Kamis (20/12/2012).

Hanya saja, meskipun saat ini Anas masih bisa melenggang, Iwan punya keyakinan tidak akan lolos. Kalau aku bilang sih gak akan lolos, tinggal tunggu waktu saja,” katanya menegaskan. Iwan buru-buru menambahkan, jika sampai Anas dinyatakan terlibat dan menjadi tersangka korupsi Hambalang maka Ibas juga akan menyusul masuk. "Pertanyaannya, apakah rela, persoalan sekarang tinggal bargaining saja," tuturnya.

Karena itu dia berharap sampai akhir tahun ini akan ada kejutan dari KPK. “Yang jelas besok itu hari spesialnya Samad (Abraham Samad). Saya pikir sebelum akhir tahun, akan ada kejutan sepertinya,” ucapnya yakin. Menurut pengamatannya, keterlibatan Anas dalam kasus ini cukup jelas sebagaimana saksi-saksi dan keterangan yang terungkap selama ini. Beberapa bukti yang menguatkan, adanya aliran dana masuk untuk dua elit Partai Demokrat itu seperti pemberian Nazaruddin kepada Ibas. “Ibas diberi Nazar Rp35 miliar. Dibelikan rumah di mangunsarkoro, Menteng sebesar Rp26 miliar. Itu jelas-jelas uang Hambalang,” bebernya.

Demikian juga dengan Anas, jelas-jelas satu perusahaan dengan Nazaruddin. "Jadi kurang saksi apa?” ucapnya bertanya. Dia juga mengatakan jika uang diterima Mahfud dari proyek Hambalang dan lainnnya bukan saja untuk kepentingan Kongres Partai Demokrat bagi pemenangan Anas namun juga untuk kepentingan tahun 2014. Pada akhirnya, sambung Iwan yang muncul adalah "in the matter of floor or in the matter of fact" atau lebih cenderung dilihat di atas permukaan ketimbang kenyataan.
http://news.okezone.com/read/2012/12...asus-hambalang

Anas Buka Suara, “Drama” Hambalang Kembali Hampiri Ibas
Anas memang “mengancam” akan menguak hal-hal lain.
Kamis, 28 Februari 2013, 06:25

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Anas Urbaningrum dan Ibas Yudhoyono. Anas Urbaningrum dan Ibas Yudhoyono.

VIVAnews – Anas Urbaningrum seakan mengirim sinyal soal keseriusannya membuka “halaman berikutnya” usai ia ditetapkan KPK menjadi tersangka dan berhenti dari Partai Demokrat. Dalam pidatonya Sabtu lalu, Anas memang “mengancam” akan menguak hal-hal lain dalam “halaman berikutnya” untuk kebaikan bersama. Ancaman halus Anas itu tampaknya tak main-main. Anas mulai menjalankan manuvernya dalam wawancara eksklusif dia dengan RCTI. Dalam wawancara itu, Anas mengatakan pernah ikut dalam pertemuan antara Muhammad Nazaruddin dan Amir Syamsuddin. Ketika itu, menurut Anas, Amir meminta penjelasan dari Nazar mengenai aliran dana Hambalang.

Anas tidak menjawab secara gamblang ketika dalam wawancara itu ia ditanya apakah Ibas Yudhoyono juga ikut menerima dana Hambalang. Menurut Anas, Amir lebih pantas menjelaskan hal itu karena posisi Anas hanya sebagai pendengar selama dialog antara Amir dan Nazaruddin berlangsung. Anas pun meminta pertanyaan soal Ibas langsung ditujukan kepada Amir. Apabila Amir tak mau menjelaskan, barulah Anas bersedia menjawabnya. Ini kali pertama Anas secara implisit mengatakan bersedia menjawab pertanyaan soal Hambalang, dengan catatan apabila Amir tak buka suara. Spekulasi keterlibatan Ibas dalam aliran dana Hambalang memang bukan kali pertama muncul. Isu soal ini sempat santer ketika kasus Nazaruddin pertama kali menyeruak tahun 2011.

Ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono yang ikut dalam Sidang Dewan Kehormatan guna “menghakimi” Nazaruddin disebut sangat marah kepada mantan Bendahara Umum Demokrat itu. Pasalnya, Nazaruddin mengatakan Ibas pernah menerima uang dari dirinya. SBY bahkan disebut sampai menggebrak meja saking marahnya. Namun semua hal tersebut langsung dibantah oleh Amir Syamsuddin. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu menuduh Anas sedang menjalankan skenario pribadinya. “Cerita yang disampaikan Anas tidak seperti keadaannya,” kata Amir, Rabu 27 Februari 2013.

Menteri Hukum dah HAM itu mengatakan, memang benar ada pertemuan antara dirinya, Nazaruddin, Anas, dan SBY dalam rangka Sidang Dewan Kehormatan terhadap Nazaruddin sebelum yang bersangkutan menjadi buron KPK dalam kasus korupsi suap Wisma Atlet. Ketika itu Amir masih menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Dalam Sidang Dewan Kehormatan itu, ujar Amir, tidak ada pembahasan sepatah katapun mengenai Ibas. Malah sesungguhnya, kata Amir, Sidang Dewan Kehormatan itu berlangsung atas usul dari Anas. “Nazaruddin waktu itu diperiksa Dewan Kehormatan. DK meminta Nazaruddin mundur baik-baik. Maka kalau dia (Anas) cerita ada nama Ibas di situ, saya jadi bingung,” kata Amir.

Ibas sendiri langsung membantah menerima aliran dana Hambalang. “Tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Saya yakin 1.000 persen kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini,” kata Ibas di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jakarta. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu pun meminta Anas tidak berbicara macam-macam soal dirinya. “Saya respek kepada Mas Anas dan berharap beliau dapat fokus terhadap status hukum yang sedang dijalaninya, dan tidak beropini di depan publik,” kata Ibas. “Silakan kasus ini dibuka selebar-lebarnya dan mari kita berikan kesempatan kepada KPK dan pengadilan untuk menuntaskan kasus ini dengan adil dan transparan,” ujar Ibas. Ia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan opini-opini yang beredar soal dirinya. “Ini seperti lagu lama yang diulang-ulang sehingga saya harus menegaskan kembali bahwa saya tidak mengetahui apapun terkait tudingan (Hambalang) tersebut,” kata Ibas.

KPK sendiri menyatakan nama Ibas sampai saat ini belum terkait dengan kasus Hambalang yang menyeret Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum itu. “Kasus Hambalang masih didalami terus. Saya belum menerima laporan dari penyidik tentang nama itu (Ibas),” kata Ketua KPK Abraham Samad. Abraham mengatakan, siapapun bisa dituding terlibat dalam kasus Hambalang, tapi “akurasinya nanti dari hasil pengembangan penyelidikan penyidik.” Ia mengatakan KPK tidak dapat berspekulasi soal kemungkinan keterlibatan Ibas karena penyidik KPK belum menyimpulkan hasil pemeriksaan mereka.
http://politik.news.viva.co.id/news/...i-hampiri-ibas

Kasus Hambalang, KPK Siap Tampung Informasi soal Ibas
Kamis, 28 Februari 2013 | 22:19 WIB

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi belum memperoleh informasi mengenai keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus Hambalang. Karenanya, KPK mempersilakan jika memang ada informasi terkait hal itu untuk melaporkannya ke lembaga ini. “Sejauh ini belum ada informasi soal itu,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Kamis (28/2/2013). Kalau memang ada laporan masuk, Johan mengatakan, KPK akan mengecek kebenarannya terlebih dahulu. KPK akan melakukan validasi atas informasi tersebut.

Belakangan ini nama Ibas kerap disebut-sebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi Hambalang yang ditangani KPK. Disebutnya nama Ibas ini berawal dari pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dalam wawancara singkatnya dengan RCTI, Rabu (27/2/2013) dini hari, Anas mengaku pernah ikut dalam pertemuan antara petinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terkait kasus Hambalang. Saat itu, menurut Anas, Amir meminta keterangan Nazaruddin mengenai aliran dana Hambalang.

Ketika ditanya apakah Ibas ikut menerima aliran dana Hambalang, Anas mengatakan kalau Amir-lah yang paling pas untuk menjelaskannya. Anas juga menyebutkan, penjelasan Nazar terkait aliran uang Hambalang cukup mengejutkan. Menurut Anas, beberapa orang memang turut menikmati uang Hambalang, tetapi dia tidak menyebutkan nama-nama itu.Saat dikejar dengan pertanyaan soal beredarnya tudingan bahwa Ibas turut menikmati uang yang diduga suap tersebut, Anas kembali menjawab kalau Amir-lah yang lebih pas untuk menjelaskan. Namun, Anas mengaku siap menggantikan Amir untuk mengungkapkan aliran dana Hambalang itu jika Amir memang tidak bersedia menjelaskan. "Saya hanya ikut rapat dan mendengarkan. Jadi, kalau hadis, rowahu-nya Pak Amir. Kecuali Pak Amir pas ditanya tak mau menjelaskan, pemain penggantinya adalah saya," kata Anas.

Sementara Amir dan Ibas membantah pernyataan Anas ini. Amir mengatakan kalau rapat tersebut tidak membahas aliran dana Hambalang, tetapi rencana pengunduran diri Nazaruddin. Sementara Ibas mengatakan, pernyataan Anas itu bagaikan lagu lama yang diulang-ulang. “Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Seribu persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini," kata Ibas dalam siaran persnya kepada wartawan, Rabu (27/2/2013).
http://nasional.kompas.com/read/2013...masi.soal.Ibas

Ibas Yudhoyono Beli Pesawat Pribadi, Benarkah?
Mon, 17/01/2011 - 11:26 WIB

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?
Illustrasi

JAKARTA, RIMANEWS- Kebohongan Presiden Susili Bambang Yudhoyono dinilai Politisi Partai Gerindra Permadi sudah melampauai batas. Di matanya, SBY tidak hanya membohongi rakyat tapi juga membohongi Tuhan. “Tanya Megawati dan Endriartono Sutarto. Endriartono penah dua sampai tiga kali bertanya kepada SBY soal capres. SBY jawab, demi Tuhan saya tidak akan mencalonkan presiden, tapi ternyata mencalonkan. Itu juga yang membuat kenapa Mega sampai sekarang benci dengan SBY,” kata mantan politisi PDIP Permadi di Jakarta, Senin (17/1/ 2011).

Selain itu, Permadi juga menuding SBY melakukan kebohongan soal harta kekayaan. “Apakah bisa dipercaya kalau harta SBY Rp 6,2 miliar? Kalau saya tidak percaya. Ibas baru beli pesawat pribadi. Masa kekayaannya cuma Rp 6,2 miliar,” imbuhnya
http://www.rimanews.com/read/2011011...ibadi-benarkah

-------------------------------------------------

Yusril: Jika Ibas tersangka Hambalang, SBY harus mundur. Padahal sisa setahun lagi?

gua sih siapa mbonceng, gan!
kalau ente butuh transporter ......
tapi jelaslah kalah cepat sama pesawat jet pribadi, gan! .....emoticon-Big Grin



emoticon-Ngakak
Diubah oleh AkuCintaNanea 09-09-2013 07:59
0
3.5K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.