Nah, gan,, ini ada berita bagus tentang dolar yang terus naik... ane sih setuju aja gan (dolar naik) coz ane tengkulak juga,,
Dampak dari menguatnya nilai tukar dolar terhadap Rupiah belakangan ini, membuat harga sejumlah komoditi perkebunan ikut terdongkrak. Kondisi demikian, tidak jarang sejumlah petani di Kota Pagaralam berusaha menjual hasil pertanian mereka, biji kopi salahsatu komoditi utama di Bumi Besemah ini. Sejumlah harga komoditi yang mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir dibenarkan oleh para pengumpul kopi (tengkulak).
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Kota Pagaralam Imam Pasli SSTP, didampingi Kabid Kelembagaan dan Hasil Produksi Perkebunan Agus Budiman Shut mengatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan di lapangan ke sejumlah pengumpul beberapa jenis komoditi yang naik.
“Beberapa komoditi yang naik lantaran harganya memang bergantung dengan Dolar, diantaranya biji kopi, lada hitam, karet, cengkeh, dan cacao (coklat). Komoditi lainnya dianggap stabil, seperti cassia vera (kayu manis), kelapa hitam, jahe gajah, dan kemiri,” ujar Agus Budiman, kemarin.
Dikatakannya, sejumlah komoditi yang harganya terdongkrak terhitung sejak Senin lalu (2/9) hingga Kamis kemarin, biji kopi sebelumnya Rp16.500 per kg sekarang Rp.17.500 per kg kualitas asalan, lada hitam sebelumnya Rp50.000 per kg naik Rp.55.000 per kg, karet Rp8.000 per kg naik menjadi Rp.8.500 kg, cengkeh Rp90 ribu per kg naik Rp115 ribu per kg, cassia cera sebelumnya Rp6.000 naik Rp6.300 per kg, dan jahe gajah dari Rp.6.500 per kg menjadi Rp.7.300 per kg.
Kemudian harga kemiri dari Rp11.700 per kg naik Rp17.700 per kg, cacao/coklat naik sekitar Rp7.000 per kg dari sebelumnya Rp.16.000/kg jadi Rp 23.000/Kg. Namun berbeda dengan kelapa hitam, kendati melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, justru harganya merosot di harga Rp2.000 per kg yang sebelumnya tembus Rp2.300 per kg.
“Pantauan sekaligus pendataan yang kita lakukan di lapangan, sejak Senin lalu beberapa harga komditi yang ada di Kota Pagaralam ikutan naik. Ini merupakan dampak dari nilai dolar yang menguat,” ujar Agus Budiman
sumber
lingling