CANBERRA - Senator Partai Green Australia Richard Di Natale menuduh Menteri Luar Negeri Kabinet Bayangan Australia Julie Bishop, mendorong militer Indonesia mengambil tindakan represif terhadap para aktivis West Papuan Freedom Flotilla.

Aktivis dari Australia dan Papua Barat dikabarkan tengah berlayar dari Cairns menuju Papua Barat. Mereka bermaksud melakukan protes mengenai kondisi warga Papua. Flotila itu sendiri bermaksud untuk berlayar masuk ke dalam wilayah teritorial Indonesia dan menyuarakan protesnya.

Bishop yang masuk dalam kabinet bayangan pihak oposisi, sebelumnya akan meminta nasihat dari Kementerian Luar Negeri Australia membahas masalah flotila ini. Tetapi dirinya mengesampingkan dukungan konsuler dari para aktivis tersebut.

"Penting untuk diperhatikan, ada aturan ketat yang bisa diraih melalui jalur konsuler saat warga Australia melanggar hukum negara lain. Mereka menjadi pihak yang bertanggungjawab atas pelanggaran yang mereka lakukan sendiri," tutur Bishop, kepada The Guardian pekan lalu.

"Flotila itu diindikasikan memang sengaja untuk melanggar wilayah kedaulatan Indonesia. Hal itu membuat mereka berisiko ditindak dan ditangkap oleh pihak berwenang Indonesia. Saya minta pihak berwenang Indonesia merespons secara proposional setiap pelanggaran kedaulatan wilayah yang dilakukan aktivis itu," lanjut Bishop.

Ungkapan Bishop itu dikecam oleh Di Natale. Senator Partai Green itu menilai Bishop tidak berusaha meredam situasi justru memicu terjadi tindakan represif.

"Saya khawatir dengan Julie Bishop, yang memicu ketegangan dan sepertinya mendorong militer Indonesia mengambil tindakan yang tidak sesuai atas (protes flotila) yang terjadi. Protes itu jelas sebuah protes damai di perairan Indonesia," jelas Di Natale, seperti dikutip Guardian, Kamis (5/9/2013).

Pada dasarnya, apa yang diucapkan oleh Di Natale adalah sebuah pandangan keliru dari seorang politisi. Apa yang diucapkan oleh Julie Bishop pada dasarnya sesuai dengan aturan internasional, karena para aktivis itu berniat masuk ke dalam wilayah Indonesia tanpa menggunakan izin atau visa dan mereka melakukan protes.

Di Natale mungkin akan berkata berbeda ketika ada pihak dari Indonesia melakukan protes di wilayah perairan Australia tanpa ada visa ataupun izin, dan mereka melakukan protes terhadap Australia.

Sudah sepatutnya para aktivis ini menyuarakan keinginannya sesuai dengan aturan. Mengingat sebagian besar dari mereka berasal dari negaranya yang mengagungkan pelaksanaan demokrasi.


Siap2 gan, abis Suriah, Papua lg masa di angetin..