Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Badan Sibuk Hati Bergantung kepada Allah
Istirahatkan diri kita, pikiran kita, dari kerisauan mengatur perkara dunia kita, sebab apa yang memang sudah dijamin mengapa kita lebih sibuk memikirkannya. Kita istirahat dari kegalauan bukan istirahat dari mengurus dunia. Kita wajib mengurus duniawi kita dengan bekerja yang bagus; kita siapkan yang terbaik, tetapi tidak usah dengan risau, karena ada yang mengatur yang terbaik untuk kita.

Yang membuat sengsara diri kita adalah ketika raga kita aktif dalam dunia ini, namun hati juga terpaut hanya ke dunia. Semestinya tubuh akrab dengan dunia, namun hati akrab dengan penguasa alam semesta, maka akan terasa menjadi enak dan nyaman. Misalkan, ketika sepanjang berjualan, selain kita tata dengan baik, cara jualan yang baik, hati tetap bergantung kepada yang menggerakkan setiap manusia yang mengatur setiap lalu lintas rezeki. Inilah yang enak dalam hidup ini, ketika tubuh mengatur dunia, hati tidak bergantung pada dunia.

Kita mesti latih terus menerus, bahwa dalam hal urusan menakdirkan sesuatu itu pekerjaan Allah, kita tidak usah risau dengan jatah rezeki kita di mana? Apaka kita yang mempunyai rezeki atau bukan? Tidak perlu risau karena itu sudah merupakan janji Allah SWT, yang kita risaukan semestinya adalah tatkala perintah Allah SWT tidak kita taati. Kita mesti memikirkan cara menjemputnya dengan yang benar, halal, dan bersyukur ketika mendapatkannya, bila belum bisa diperoleh, maka sabarlah. Perkara rezeki Allah SWT yang mengatur, perkara kita adalah mesti jujur, perkara kita syukur, perkara kita sabar, itu adalah pekerjaan kita.

Nah, yang repot adalah justru kita terlalu terlena dalam memikirkan yang sudah dijanjikan Allah SWT, tapi tidak memikirkan kewajiban kita. Sibuk takut tidak kebagian rezeki, sibuk takut tidak kebagian dunia, padahal itu sudah jaminan Allah SWT. Justru kewajiban kita adalah menyempurnakan ikhtiar kita, di jalan yang diridhai Allah, ketemunya jujur jadi barokah, diberi kita bersyukur bertambah nikmat, diambil kita bersabar menjadi menjadi ganjaran yang tidak terbatas, pahalanya tiada terputus.

Sehingga kita benar-benar bisa mengatur diri kita dengan tepat, tubuh kita sempurnakan agar bisa ikhtiar sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan peradaban zaman, akal kita kerahkan sekuat tenaga untuk bisa menjemput kemuliaan jatah kita dengan cara yang paling efektif dan efisien, tetapi hati jangan bersandar kepada kekuatan tubuh, jangan bersandar kepada kecerdasan akal, jangan bersandar kepada manusia, jangan bersandar kepada benda, hati cukuplah bersandar kepada Allah SWT, Hasbunallah wani’mal wakiil ni’mal maulaa wani’mannashiir.


0
928
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.