Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Waduh! Si Samad (Boss KPK) Mulai Pidato Pencitraan. Mau Nyapres Dampingi Jokowi jua?
Ketua KPK: Impor Itu Bohong, Kita Dibodohi Terus
Sabtu, 07-09-2013 18:05

Waduh! Si Samad (Boss KPK) Mulai Pidato Pencitraan. Mau Nyapres Dampingi Jokowi jua?
Abraham Samad

JAKARTA, PESATNEWS - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang dilakukan pemerintah SBY. Menurut penelitian KPK, kata Samad, ternyata banyak kebijakan impor yang tidak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. "Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya," ungkap Ketua KPK saat memberikan materi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) di Hotel Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

Abraham Samad menyesalkan terhadap banyaknya potensi pemasukan negara yang hilang akibat kebijakan pemerintah sekarang yang tidak jelas. Oleh karenanya, dia mengajak segenap elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi yang semakin marak di era sekarang ini.

Lebih lanjut, Abraham juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Menurutnya, dari 45 blok migas (minyak dan gas bumi) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tidak membayar pajak dan royalti kepada negara.

Dalam perhitungan KPK, jelas dia, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan dalam pengelolaan migas tersebut. Ia pun memaparkan, bila ditotal pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya bisa mencapai Rp 20.000 triliun. Konyolnya, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. "Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta," bebernya.

Akibat kekonyolan tersebut, Aabraham menyerukan agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. "Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, dan supaya Indonesia kembali ke kejayaannya," tutur Ketua KPK.
http://www.pesatnews.com/read/2013/0...dibodohi-terus

Waduh! Si Samad (Boss KPK) Mulai Pidato Pencitraan. Mau Nyapres Dampingi Jokowi jua?
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (tengah) bersama Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), dan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo saat memberikan pembekalan dengan tema "anti korupsi" di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan yang mengikuti Rakernas III di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9). SP/Joanito De Saojoao. (sumber: Suara Pembaruan/Joanito De Saojoao)

Ketua KPK Dorong Tambang Migas Asing Dinasionalisasi
Sabtu, 07 September 2013 | 18:08

Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad menilai, Pemerintah Indonesia harus menasionalisasi sejumlah tambang minyak dan gas (migas) produktif yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh asing. Dia juga menganggap aneh bila ada rezim pemerintahan yang bangga dengan APBN Indonesia sebesar Rp 2.000 triliun per tahun, sebab potensi Indonesia adalah 10 kali lipatnya. Pernyataan itu disampaikan Abraham ketika menjadi dalam Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta, Sabtu (7/9).

Abraham menjelaska, dalam penelitian KPK, ada sejumlah tambang migas produktif di Indonesia yang dikuasai asing. Rata-rata kepemilikan asing di perusahaan itu sekitar 60-70%. Sebagai contoh, di Blok Mahakam, setiap tahun bisa menghasilkan Rp 120 triliun, atau di Blok Madura Offshore yang menghasilkan sekitar 135 triliun per tahun. "Kami sudah menghitung, kalau kita beralih jadi maksimal dengan memperoleh tambahan sekitar 4% kepemilikan, maka kita bisa dapatkan 720 triliun per tahun. Itu dari 4-5 blok saja," kata Abraham.

Ditambah dengan tambang batubara dan nikel, yang 5% pemiliknya tak membayar royalti, potensi pendapatan negara bisa mencapai sekitar Rp 20.000 triliun per tahun. "Makanya kita dorong, kita harus bisa menasionalisasi. Minimal 60% tambang itu harus kepemilikan Indonesia, 40% asing boleh lah. Dan kita harus perketat ijin pertambangan, supaya perusahaan tambang itu patuh membayar royalti," tegas Samad. "APBN Rp 1.500-an triliun kita banggakan, tapi ternyata tak ada apa-apanya."

Dia melanjutkan bahwa dengan uang Rp 20.000 triliun itu, negara bisa menggunakannya untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. "Tidak ada lagi orang-orang yang meninggal karena tak bisa bayar puskesmas," ujar Abraham. Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Hukum, Trimedya Panjaitan, menilai, paparan itu harus mendapat perhatian dari PDI Perjuangan. "Mungkin soal nasionalisasi itulah alasan beliau (Abraham Samad) meminta Ibu Megawati mendengar hal ini. Mungkin itu maksudnya, supaya kita tahu ada Rp 20.000 triliun potensi pemasukan negara yang hilang," jelas Trimedya.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...mpor-sapi.html

Gaya Politisi Abraham Samad
Sabtu, 7 September 2013 | 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bergaya layaknya politisi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013). Samad bahkan berteriak "Merdeka" lebih dari empat kali. "Untuk semua kader PDI-P di seluruh Indonesia, untuk semua kaum Marhaenis di Indonesia, merdeka! Merdeka!" kata Abraham mengawali paparannya.

Setelah itu, Abraham memulai ulasannya soal praktik-praktik korupsi yang terjadi. Ia pun mengingatkan agar jangan sekali-sekali kader PDI Perjuangan melakukan korupsi. Ia sempat menyebutkan beberapa praktik yang merugikan negara, seperti impor daging dan nasionalisasi sektor migas. Setelah selama lebih dari 30 menit memaparkan penjelasannya soal korupsi, Abraham kembali berteriak layaknya seorang politisi. "Jangan biarkan seperti Gayus bisa menipulasi. Marilah kita PDI-P bersama-sama berantas ini. Merdeka! Merdeka! Merdeka!" kata Abraham.

Semangat Abraham ini sontak membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tergelitik. Saat memberikan sambutan setelah Abraham, Megawati pun menyindir Abraham yang bergaya politisi. "Proses itu harusnya segera ditangani orang politik," seloroh Mega. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan yang menjadi moderator dalam acara itu juga tak ketinggalan mengomentari gaya Abraham yang tidak seperti penegak hukum lain. "Pak Abraham ini sudah 11 kali, kalau saya tidak salah, menyebutkan kata Marhain," kata Trimedya.

Ditemui seusai memberikan pemaparan, Abraham mengaku tak bermaksud masuk ke dalam ranah politik. Ia hanya ingin membangkitkan nurani partai politik agar tidak melakukan korupsi. "Sudah menjadi tugas KPK untuk menggerakkan hati supaya tak lagi ada korupsi, terutama ke seluruh parpol. Kalau parpol sudah korup, akan susah memberesi negeri ini," ujarnya.
http://nasional.kompas.com/read/2013...campaign=Kknwp

Abraham Samad dan Marhaenisme
Minggu, 08 September 2013 | 07:15 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyebutkan kata Marhaen sebanyak 11 kali saat memberikan pembekalan mengenai potensi korupsi dalam Rakernas III PDI Perjuangan di Ecovention, Jakarta, Sabtu (9/7). Marhaen merupakan kependekan dari Marhaenisme yang berarti ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Ideologi Marhaenisme digagas dan disuarakan oleh Proklamator cum Presiden pertama RI, Soekarno.

Adalah Politikus PDIP Trimedya Panjaitan yang menghitung jumlah kata Marhaen yang keluar dari mulut Samad. "Saya menghitung 11 kali Pak Abraham Samad ini mengatakan kata-kata Marhaen," kata Trimedya saat menjadi moderator. Sontak pernyataan tersebut menuai gelak tawa dari seluruh peserta rakernas. Trimedya lalu mengembalikan diskusi ke tujuan awalnya. Ia menjelaskan bahwa diundangnya Abraham memberi pemaparan soal korupsi di depan peserta adalah bentuk fungsi KPK melakukan pencegahan. Karena itu, untuk menghormati Ketua KPK, PDIP tidak memberikan suvenir. "Takut menjadi gratifikasi, Rakernas memutuskan tidak ada kenang-kenangan yang diberikan. Hanya ucapan terimakasih," kata Trimedya.

Selama sekitar 1,5 jam Samad menjelaskan mengenai potensi korupsi yang sangat mungkin terjadi dengan memanfaatkan politik. Samad memaparkan, perbaikan secara menyeluruh di sektor-sektor strategis yang terkait dengan kepentingan nasional harus segera dilakukan. Pasalnya, sektor strategis saat ini masih dikuasai oleh perusahaan asing dan merugikan negara. Selain itu, Samad juga menegaskan, sektor pajak dan ketahanan pangan juga harus menjadi perhatian tersendiri. Oleh karena itu, Samad meminta agar pemimpin baru di 2014 nanti, bisa menasionalisasi perusahaan migas dan energi dengan porsi pembagian yang lebih adil serta menguntungkan negara.

Diakhir pemaparannya, Samad meminta kader PDIP, konsentrasi bersama-sama menjaga ketahanan pangan, sumber daya alam lingkungan, dan penerimaan pajak. Ia khawatir jika potensi pemasukan negara ini tidak dikawal tak ada warisan untuk anak cucu kelak. "Kita berharap bangsa Indonesia menuai kemajuan seperti ini. Kaum Marhaen di pelosok negeri ini marilah kita memajukan bersama-sama di Indonesia. Merdeka! Merdeka! Merdeka!" teriak Abraham diakhir pidatonya. Dalam kesempatan itu, Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, melontarkan pujian kepada Samad terkait semangat memberantas korupsi di sektor migas dan pengemplang pajak yang telah banyak merugikan negara triliunan rupiah. "Samad ini bisa dibilang seperti Bung Karno," tegas Tjahjo yang disambut gemuruh oleh ribuan kader yang hadir.
http://www.metrotvnews.com/metronews...an-Marhaenisme

Abraham Samad Cari Simpati Jokowi
Minggu, 8 September 2013 05:05bhr I hrm|

Waduh! Si Samad (Boss KPK) Mulai Pidato Pencitraan. Mau Nyapres Dampingi Jokowi jua?
Samad dan Jokowi

KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memberikan kuliah kepada peserta Rakernas PDI-P ke-III. Materi yang disampaikannya adalah tentang peta korupsi di Indonesia. Dalam kuliahnya, Samad beberapa kali memberikan pujian kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Ia menjadikan kader PDIP itu sebagai contoh pejabat yang pro-pemberantasan korupsi.

Seperti ketika membahas tentang Corruption Perception Index (CPI) Indonesia yang berada di peringkat 118 dari 180 negara. Samad mengatakan bahwa peningkatan pelayanan publik adalah kunci untuk memperbaiki masalah ini. "Di sini (di Jakarta) ada Pak Jokowi yang terus membenahi layanan publik di Jakarta. Kita bersyukur ini bisa jadi contoh," ujar Samad dihadapan ratusan peserta Rakernas, Sabtu (7/9/13).
http://politik.pelitaonline.com/news...i#.Uiw_itLfBr0

Label Antikorupsi Diberikan Abraham Samad untuk Jokowi
Sabtu, 07 September 2013 | 11:39

Berbicara dalam rakernas III PDI Perjuangan di Ecopark, Ancol, Sabtu (7/9), Abraham mengingatkan agar seluruh kader PDI Perjuangan, khususnya yang duduk sebagai kepala daerah, untuk benar-benar menjalankan tugasnya sesuai aturan negara. Menurutnya, ada kewajiban bagi para pejabat untuk benar-benar hati-hati menjalankan tugasnya. "Saya melihat Pak Jokowi sudah melaksanakannya," kata Abraham Samad.

Selain itu, Samad juga meminta kader PDIP agar mencontoh gaya hidup Jokowi yang tak bersedia menerima gratifikasi. Dia memberi contoh saat Jokowi menerima sebuah gitar dari personel Metallica, yang bersangkutan langsung menyerahkannya ke KPK. "Pak jokowi sudah mencontohkan gitar Metallica sudah diberikan ke KPK. Nanti KPK akan menentukan apakah ini dikembalikan atau dilelang untuk negara," imbuhnya.

Dia melanjutkan bahwa semua hal itu menjadi penting dilaksanakan karena kondisi Indonesia yang rusak. Salah satunya karena korupsi. Menurut Abraham, Indonesia kaya sumber daya alam, tapi miskin penghasilan. Negara Indonesia besar, dengan penduduk lebih dari 200 juta, namun kerdil dalam produktivitas dan daya saing. "Kita merdeka secara politik, namun memprihatinkan secara ekonomi. Kita dikatakan negara kuat, tetapi kita lemah. Kita kuat dalam anarkisme, namun lemah dalam menghadapi tantangan global. Ini fakta yang kita hadapi," ungkapnya.
http://www.beritasatu.com/politik/13...uk-jokowi.html

Jokowi, Anies dan Abraham Samad, Bursa Capres 2014
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 | 04:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Bursa calon presiden pada pemilihan 2014 semakin ramai. Pengamat partai Islam Ridwan Saidi menyatakan saat ini mulai muncul angkatan kepemimpinan baru. Kemunculan mereka merupakan representasi, momentum kebobrokan partai politik sehingga kurang dipercayai publik. Tokoh-tokoh baru ini diprediksi meramaikan bursa calon presiden di tahun 2014. "Antara lain Jokowi, juga ada Anies Baswedan dan Abraham Samad. Sedang yang lama-lama sudah berakhir," kata Ridwan, di polemik diskusi Kata Survey: Partai Islam Merosot di Warung Daun Cikini, Sabtu 20 Oktober 2012.

Salah satu tokoh lama yang dinilai tidak akan laku lagi di nasional adalah Hidayat Nur Wahid. "Kalau mau jadi presiden tidak ada yang beli, mau jadi Gubernur saja tidak ada yang beli," kata Ridwan yang juga dikenal sebagai budayawan Betawi ini. Kepemilikan uang tidak menjadi faktor penentu bagi tokoh tersebut untuk naik dukungannya. "Jokowi tidak ada duitnya, bisa menang. Ini faktor figur dan integritas," kata dia.

Untuk 2014, Ridwan menyambung, salah satu dari ketiga tokoh ini akan semakin menguat kemunculannya. Walau Anies dan Abraham belum memiliki kendaraan politik. "Bisa melalui parpol, tetapi parpolnya kan lagi diverifikasi," kata dia. Munculnya kepemimpinan baru, dia menyebut, bahkan diakui dunia internasional. "NY Times menyatakan Jokowi representase genre politik baru, kepemimpinan baru di Indonesia. Artinya akan ada perubahan kepemimpinan politik yang besar," kata dia. Tak hanya secara nasional, di daerah juga akan bermunculan kepemimpinan politik baru. Sebagai contoh bursa pemilihan gubernur Jawa Barat yang diprediksi diisi oleh tokoh-tokoh baru. "Teten masuk, Rieke masuk. Nanan tidak laku," kata dia.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...sa-Capres-2014

Abraham Samad Capres Alternatif
Kamis, 28 Maret 2013 12:24 wib

Waduh! Si Samad (Boss KPK) Mulai Pidato Pencitraan. Mau Nyapres Dampingi Jokowi jua?
Abraham Samad

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjadi salah satu calon presiden alternatif yang berhasil mencuri perhatian masyarakat. Dia meraih suara sebesar 5,2 persen berdasarkan survei yang dikeluarkan Lembaga Survei Jakarta (LSJ). "Berdasarkan temuan LSJ, masyarakat mendambakan munculnya calon presiden alternatif," kata peneliti senior LSI, Igor Dirgantara dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Abraham Samad berhasil mengungguli elektabilitas calon-calon presiden lain seperti Sri Mulyani Indrawati 3,9 persen, Chairul Tandjung 3,6 persen, Djoko Suyanto 2,8 persen, Rizal Ramli 2,5 persen, Pramono Edie 1,9 persen, Irman Gusman 1,4 persen, Gita Wirjayan 1,3 persen, dan Anies Baswedan 1,1 persen. Namun, suara milik Abraham masih kalah dibanding elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan 17,2 persen, Mahfud MD 13,1 persen, dan Rhoma Irama 10,8 persen.

LSJ mengklaim menggelar survei dari 4 Februari hingga 16 Maret 2013. Survei dilakukan di 33 provinsi dengan mengambil sampel 1.225 responden dan margin error 2,8 persen. Tingkat kepercayaan survei ini diklaim sebesar 95 persen. "Populasi dari survei ini seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 yang minimal telah berusia 17 atau belum 17 tahun tapi sudah menikah," kata Igor seraya menyatakan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara berpedoman kuesioner.

Definisi capres alternatif yang dimaksud LSJ adalah tokoh nasional yang secara resmi tidak bergabung dalam partai politik, namun sering disebut-sebut media sebagai sosok yang potensial maju di Pemilihan Presiden 2014. Mereka dipandang memiliki kapabilitas, integritas, dan popularitas yang baik. Igor mengklaim masyarakat sedang mendambakan kehadiran sosok capres alternatif di Pemilihan 2014. "Di tengah semakin merosotnya tingkat kepercayaan terhadap partai politik karena semakin banyak kader partai yang terlibat kasus korupsi, sosok alternatif diharapkan dapat memberi angin segar," ungkap Igor
http://news.okezone.com/read/2013/03...res-alternatif

------------------------------

Kalau memang mau nyapres, resmi ajalah berhenti dari Ketua KPK, daripada Lembaga KPK dibikin dank-dutan melulu!


emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh AkuCintaNanea 08-09-2013 09:38
0
2.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.