Sesuai dengan judul diatas gan, ane lagi tertarik sama penomenah CPNS gan, ni kan lagi hot2 nya CPNS buka lowongan kerja. Bagi agan and sis yang tertarik yah banyak2in liat2 info loker buat cari posisi yang pas dihati ama banyakin doa biar lolos seleksi dah.
Yang namanya CPNS pasti tidak lepas dari intrik *apaan intrik? pake bahasa sederhana aja, menurut ane banyak segi positif dan negatif dari lowongan CPNS, positifnya yaitu berita bahagia bagi kita yang belum dapet kerjaan ato udah kerja tapi gaji dibawah UMR dan atau tidak ada tunjangan, ato udah kerja tapi ngoyo meskipun gaji gede *secara PNS kerja kagak kerja tetep utuh gajinya kagak ada TONGJI, ini momen tepat buat gapai cita2.
Nah negatifnya ini gan yang pengen ane bahas, kalo mo jadi PNS itu agak susah2 gampang, kalo beruntung ya ketrima tapi kalo gak ya berarti kagak beruntung, secara CPNS yang daftar kan berjibun yang dibutuhin jg gak banyak2 amat. Nah dari sini gan ada aja jalan pintas menuju roma. Pernah denger kan gan kalo mo jadi PNS tu ada yg dimintain bayaran ama calo sekitar 80 - 100 jt? nah berikut ini gan beberapa celah ato beberapa kecurangan dalam pelaksanaan CPNS
Spoiler for Kecurangan CPNS:
Pertama :
Pelamar tidak memenuhi kriteria sebagai honorer K2. Peserta honorer K2 merupakan pegawai honorer yang bekerja pada instansi pemerintah pusat dan daerah yang telah bekerja minimal satu tahun sebelum 31 Desember 2005. Untuk K2 yang rawan adalah data tenaga honorer dimanipulasi. Misalnya saja, baru jadi honorer 2008. Dia sebenarnya tidak bisa ikut seleksi, namun dimanipulasi agar bisa ikut.
Kedua :
Untuk memperkecil pesaing dalam seleksi CPNS, seringkali dilakukan diskriminasi pada seleksi administrasi bagi pelamar tertentu terkait dengan nomor ujian dan lokasi ujian. Selain itu, pada proses seleksi administrasi rawan pungutan liar oleh pihak-pihak tertentu.
Ketiga :
Pada tingkat pendaftaran masih ditemukan manipulasi. Calo-calo mendatangi untuk membantu meluluskan dengan meminta uang Rp 80-120 juta supaya bisa menjadi PNS. Tidak hanya itu pemerasan atau praktek suap juga dilakukan oleh pejabat atau pihak tertentu untuk meloloskan seseorang atau sejumlah pelamar. Sehingga bisa dikatakan seleksi CPNS juga sarat politis.
Keempat :
Saling menitip pelamar oleh pejabat atu pihak tertentu. sebagai contoh, kepala daerah atau pejabat instansi A menitipkan kerabat atau temannya pada rekrutmen CPNS di suatu daerah.
Kelima :
Kebocoran soal tes. Kebocoran ini terkait penggandaan dan distribusi soal dari perusahaan sampai pada lokasi ujian. Beberapa motif kebocoran antara lain, adanya perilaku kolektif tim panitia di daerah atau pusat untuk meloloskan orang tertentu atau menjual kunci jawaban.
Keenam :
Praktek perjokian, juga menjadi titik rawan seleksi CPNS. Joki biasanya menggantikan pelamar sebenarnya pada saat tes. Mereka juga bisa hanya mendampingi dalam ruang ujian
Ketujuh :
Pengisian kembali lembar jawaban kerja pelamar tertentu oleh pihak lain setelah pelaksanaan tes. Hal ini bisa terjadi apabila kunci jawaban itu belum disegel. Setelah tes berlangsung juga bisa terjadi masalah. Misalnya saja kunci jawaban LJK yang dikirim ke pusat ternyata belum disegel sehingga jawaban bisa diubah.
Kedelapan :
Adanya penambahan pelamar yang lolos tes pada pengumuman resmi di pemerintah daerah juga menjadi titik rawan seleksi CPNS. "Ada orang yang dinyatakan lulus oleh pemerintah pusat. Nama-namanya ditampilkan di website. Namun pada saat di daerah berubah. Misalnya ada 200 orang lulus tapi 90 orang namanya diganti. Itu kerap terjadi
Kesembilan :
Adanya CPNS yang mendapatkan nomor induk pegawai meski tidak mengikuti proses seleksi. "Ketika CPNS sudah lulus masih terjadi permainan untuk mendapat NIP.
Negara kita kenapa separah ini gan? apakah kita juga mau turut andil didalamnya?
Kita mulai hidup kita dari sebuah kejujuran gan agar hidup kita tenteram dan nyaman.