- Beranda
- Berita Luar Negeri
Ingin Dekat dengan Tuhan, Biarawan Tinggal di Pucuk Tebing Tinggi
...
![dragonroar](https://s.kaskus.id/user/avatar/2013/01/30/avatar5138651_96.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/3.gif)
TS
dragonroar
Ingin Dekat dengan Tuhan, Biarawan Tinggal di Pucuk Tebing Tinggi
Quote:
![Ingin Dekat dengan Tuhan, Biarawan Tinggal di Pucuk Tebing Tinggi](https://dl.kaskus.id/i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02663/Maxime-Qavtaradze-_2663663b.jpg)
Sendirian dan terasing, Maxime Qavtaradze (59) menjalani hidupnya di puncak tebing tinggi, Katskhi Pillar, di bekas lokasi biara kuno. Sudah lama ia berada di sana. Selama 20 tahun.
Barang-barang kebutuhan hidup, juga makanan dikerek dari bawah oleh para pengikutnya. Dua kali dalam seminggu, Maxime menuruni Pilar Katskhi, lewat tangga kecil dan curam setinggi 40 meter, untuk berdoa dengan umat.
Mantan operator alat berat crane yang hidup dalam biara sejak 1993 itu sudah terbiasa dengan tempat tinggi. Namun, ia punya alasan untuk hidup di atas tebing. "Di sana, di keheningan, seseorang bisa merasakan kehadiran Tuhan," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Jumat (6/9/2013).
Ia jarang sekali kedatangan tamu. Paling-paling hanya pendeta atau sekelompok pemuda bermasalah yang mencari kedamaian dengan berdoa di kaki pilar.
Kepada fotografer Amos Chapple yang mengunjungi kediamannya di atas tebing, Maxime bercerita, ia memutuskan menjadi biarawan setelah lepas dari penjara. Ia ingin mengubah hidupnya.
Kali pertama ke atas bukit, Maxime terpaksa tidur di kulkas yang tak menyala, sebab, tak ada tempat tidur di dalam pondok.
Tebing Terlantar
Sebelum ditempati Maxime, Katskhi Pillar digunakan oleh stylite, pemeluk Kristen yang hidup di atas pilar untuk menghindari godaan duniawi sampai Abad ke-15 -- sampai praktik tersebut dihentikan menyusul invasi Ottoman dari Georgia.
Selama berabad-abad, pilar tinggi itu terlantar. Penduduk lokal hanya bisa menyaksikan reruntuhan misterius di atasnya, dari kejauhan.
Barulah pada tahun 1944, kelompok pendaki yang dipimpin Alexander Japaridze mendaki, mendokumentasikan, dan menemukan reruntuhan kapel, juga tengkorak manusia.
Sesaat setelah runtuhnya komunisme, dan bangkitnya kembali agama, Maxime memutuskan tinggal di sana.
"Saat muda dulu aku minum-minum alkohol, menjual narkoba, apapun. Saat dijebloskan ke penjara, aku tahu, itu saatnya aku berubah."
Dulu, Maxime mengaku sering minum-minum di bawah bukit. Melihat lokasi biara di ketinggian, yang seakan bersentuhan dengan langit. "Kami tahu pernah ada biarawan yang hidup di sana dan kami sangat menghormatinya."
Sejak Maxime tinggal di sana, pemeluk Kristen di sekitarnya membuat tangga ke atas, membangun kembali gereja, juga pondok tempat sang biawaran tinggal, berdoa, membaca, dan 'mempersiapkan diri bertemu Tuhan."
Apa yang dilakukan Maxime menarik perhatian umat. Terbentuklah komunitas relijius di kaki pilar tempatnya mendekat dengan Yang Maha Kuasa. (Ein)
Liputan6
0
1.9K
Kutip
13
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita Luar Negeri](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-250.png)
Berita Luar Negeri![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
79.4KThread•11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya