Seni Sulap di Indonesia mulai berkembang sejak awal abad ke-19, namun tidak banyak catatan tentang perkembangan sulap pada periode tersebut. Pada tahun 1950, muncullah seorang pesulap berkebangsaan Indonesia bernama Lie, beliau dikenal sebagai pesulap angkatan pertama di Indonesia. Beliau juga mendirikan sebuah perkumpulan sulap yang di beri nama "SUNGLAP" yang berarti `sungguh gelap`. Jadi menurut beliau, seni sulap sungguh - sungguh gelap bagi para penontonnya, karena mereka sama sekali tidak tahu rahasia di balik sebuah pertunjukkan sulap. Seni Sulap pada zaman itu sangat sedikit peminatnya, hal ini di karenakan harga alat - alat sulap pada zaman itu sangatlah mahal, sehingga hanya orang - orang kaya yang dapat membeli alat - alat tersebut. Oleh karena hal itu, seni sulap pada zaman itu perlahan memudar.
Tahun 1990, Seni Sulap di Indonesia mulai terdengar lagi gaungnya, hal ini berkat kemuncullan seorang pesulap bernama Andry Manan. Beliau adalah pesulap pertama yang mempertunjukkan Seni Sulap di layar televisi, sehingga hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahui tentang adanya Seni Sulap. Semenjak saat itu, banyak stasiun televisi yang tertarik untuk menggunakan pesulap untuk mengisi di salah satu acara mereka.
Tahun 1999, Deddy Corbuzier muncul sebagai Mentalis terbaik se- Asia Tenggara, tidak lama setelah kemunculan Deddy Corbuzier, muncullah pesulap - pesulap baru seperti Demian Aditya, Romy Rafael, Oge Arthemus, Decky San, Bow Vernon. Dan pada tahun 2008 muncullah sebuah kompetisi yang diperuntukan bagi pesulap - pesulap baru di tanah air, sehingga dari kompetisi tersebutlah lahir generasi - generasi pesulap yang baru hingga sampai detik ini meskipun kompetisi tersebut telah berakhir.