Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berubahnya letak pintu keluar di Stasiun Tanah Abang, dikeluhkan sejumlah pengguna kereta api listrik atau commuter line. Sebab, pintu keluar bukan lagi di depan loket penjualan karci, namun menjorok ke utara. Sehingga penumpang harus melewati Pintu Dua dan Pintu Tiga stasiun.
Seorang pengguna commuter line, Adelia (24 tahun) mengaku semakin dipersulit dengan perpindahan itu. Padahal, Adelia berpendapat, jika tidak dipindah pun, para penumpang membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk keluar dari stasiun.
''Ini namanya menyusahkan,''keluh warga Tangerang ini saat berbincang dengan ROL, Kamis (15/8).
Menurut Adelia, seharusnya pihak kereta api memudahkan pengguna yang ingin keluar stasiun. Apalagi, dia dan para pengguna kereta api lainnya harus mengantre sampai di atas rel.
Pantauan ROL, ratusan penumpang terlihat berdesak-desakan di pintu keluar. Bahkan, ROL mendengar sejumlah penumpang yang menggerutu karena perpindahan pintu keluar tersebut.
Reporter : Wahyu Syahputra
Redaktur : Karta Raharja Ucu
SUMBER :
http://www.republika.co.id/berita/na...n-pintu-keluar
========================================================
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan mengatakan, peningkatan jumlah penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebabkan kepadatan penumpang di stasiun tersebut. Untuk itu, PT KAI akan memperluas bangunan Stasiun Tanah Abang. Pembangunannya akan dimulai pada awal September 2013.
"Kita akan bangun hall Stasiun Tanah Abang jadi dua, akan selesai 12-18 bulan. Tukangnya, segalanya sudah ada, ini awal September harus sudah mulai," katanya di Stasiun Tanah Abang, Senin (12/8/2013).
Hall utama yang ada saat ini, kata Jonan, nantinya hanya akan digunakan untuk arus masuk penumpang, sedangkan arus keluar akan dialihkan ke hall baru. Namun, selagi menunggu pembangunan hall baru, PT KAI memisahkan arus keluar-masuk penumpang di Stasiun Tanah Abang. Penumpang keluar diarahkan di ujung peron utara stasiun yang langsung keluar di jalan raya.
"Gate out sementara ini jadi pintu keluar. Khusus KRL di bawah sini sehingga untuk penumpang tidak naik (tangga) ke atas lagi, tapi langsung ke jalan. Kalau naik ke atas lagi kan akan desak-desakan," ujarnya.
Setelah penerapan tarif progresif per 1 Juli 2013, jumlah penumpang KRL Commuter Line meningkat menjadi 589.000 orang per hari. Sebelum tarif progresif diberlakukan, jumlah penumpang KRL Commuter Line sekitar 470.000 orang per hari.
Peningkatan jumlah penumpang menyebabkan terjadinya kepadatan, baik di dalam kereta maupun di stasiun, tak terkecuali di Stasiun Tanah Abang. Khusus untuk menangani kepadatan penumpang di dalam kereta, PT KAI telah mendatangkan beberapa rangkaian kereta baru. Rencananya, sampai akhir tahun 2013 akan ada 180 rangkaian kereta baru yang didatangkan oleh PT KAI.
Dalam jangka panjang, PT KAI menargetkan KRL Commuter Line dapat mengangkut 1,2 juta penumpang setiap hari. Target diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2016-2018.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
SUMBER :
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Akan.Diperluas
========================================================
cuma 1 pertanyaan saya gan,
"Apakah Penumpang yang akan keluar dengan cara melintasi/menyeberang REL 99% DIJAMIN aman dari ancaman tertabrak kereta yang sedang melintas dan tidak melanggar aturan teknis perkereta api-an?"
melihat kondisi ratusan sampai ribuan orang nyebrang2 rel dalam waktu yang bersamaan itu rasanya ngeri2 sedap. Terima kasih.
(+) Gencet-gencetan di jembatan keramat sudah teratasi
(-) Nyebrang rel berjamaah beresiko tinggi
Video :