Demonstrasi yang dilakukan ratusan sopir dan pemilik bus Metromini kian beringas. Setelah sempat mencoba membobol pagar Balai Kota DKI Jakarta, para demonstran nekat mencegat dua unit Bus Transjakarta kemudian merusaknya.

Salah satunya Bus Transjakarta bernopol B 7473 ZX. Pantauan Okezone di lokasi, Kamis (29/8/2013) siang, para pendemo mencegat bus Transjakarta yang melaju dari Jalan Medan Merdeka Barat menuju arah Gambir.

Mereka lantas memberhentikan paksa bus dan langsung memukul kaca bagian kiri belakang dengan menggunakan kayu. Para penumpang yang ketakutan pun berhamburan turun dan berlari keluar.

Sebelumnya, massa juga sempat mencegat Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang dan memaksa penumpang untuk turun lalu massa merusak bus tersebut.

Kebringasan pendemo ini diduga lantaran Gubernur Joko Widodo (Jokowi) tak kunjung merespons tuntutan mereka untuk mencopot Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono. Para sopir dan pemilik Metromini kesal karena sejumlah bus masih dikandangkan.

Mereka juga berdalih, petugas mempreteli suku cadang bus yang dikandangkan. Meski tudingan itu dibantah jajaran Dinas Perhubungan DKI.

Hari makin siang, unjuk rasa awak Metromini di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian panas. Setelah merusak Kopaja, pendemo yang menuntut agar dipermudah mengurus KIR itu mengamuk dengan merusak 2 unit bus TransJakarta.

Dua bus TransJ koridor 2 Harmoni-Pulogadung menjadi sasaran empuk pendemo saat melintas di depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2013).

"Keluar...keluar...," teriak pendemo meminta seluruh penumpang mengosongkan bus TransJ.

Pendemo lalu memukul-mukul bodi bus dengan kayu. Bodi bus bagian depan sebelah kiri menjadi penyok.

"Jangan dirusak...jangan dirusak," imbau seorang pendemo terhadap rekan-rekannya yang tengah naik pitam itu.

Tidak hanya itu, pendemo juga menyasar 1 unit bus TransJ lainnya. Bus warna biru dengan jurusan yang sama bahkan dirusak lebih parah lagi.
Kaca bus bagian belakang pecah berserakan. Demikian pula dengan bodi bus yang juga penyok.

Meski menjadi sasaran pendemo, pramudi bus TransJ terus menjalankan armadananya meninggalkan lokasi

Dua Bus TransJakarta Jadi Korban

Entah apa yang menyebabkan sebagian sopir dan awak Metromini itu memilih untuk menghadang bus TransJakarta koridor II rute Harmoni-Pulogadung yang melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan saat aksi mereka berlangsung. Namun rupanya mereka tak puas hanya dengan menghadang.

Bermodalkan tongkat kayu dan benda keras lainnya yang mereka jumpai, kaca-kaca serta bodi TransJakarta berwarna biru itu dibuat pecah dan penyok. Mereka tidak mempedulikan permintaan rekan aksinya untuk tidak merusak bus TransJakarta.

Saat pengerusakan berlangsung, bus TransJakarta membawa sejumlah penumpang. Sehingga pramudi yang mengendarai bus itu secara perlahan menembus amukan massa dan berhasil lolos.

Melihat aksi anarkis itu, aparat kepolisian memberikan imbauan agar demonstrasi berlangsung damai. "Jangan rusuh...jangan rusuh!" imbau polisi.

Ratusan awak metromini menggelar aksi protes kebijakan Pemprov DKI untuk memperketat kelaikan bus metromini di Jakarta pad Kamis (29/8) kemarin. Dalam aksinya, 2 bus TransJakarta dirusak oleh sebagian peserta aksi.

Bus TransJakarta yang dirusak saat melintas mengalami pecah kaca dan penyok. Direktur Utama Metromini Novrialdi meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Mereka yang melakukan pengerusakan memang peserta aksi. Jadi saya meminta maaf atas kejadian tersebut," kata Novrialdi kepada detikcom, Kamis (29/8/2013) malam.

Novrialdi mengklaim sebenarnya seluruh peserta aksi yang didominasi sopir dan awak bus tersebut terkendali. Namun ia tak mengetahui pasti penyebab terjadinya pengerusakan tersebut.

"Saya tahu ada kejadian itu, tapi pas peristiwanya saya tidak berada di lokasi," ujar Novrialdi.

Novrialdi tidak menyebutkan apakah pihaknya akan mengganti rugi kerusakan yang disebabkan anak buahnya. Tapi ia menyayangkan kejadian ini terjadi dan menduga penyebabnya adalah suasana yang semakin memanas.

"Sampai kita membubarkan diri, tidak ada pembahasan soal itu. Tapi memang beberapa peserta dimintai keterangan oleh polisi," ujar Novrialdi.



Nih gan menurut ane, demo si boleh aja, tapi jangan merusak fasilitas publik dong, itukan hasil patungan dari semua orang dari hasil membayar pajak untuk kepentingan bersama.