- Beranda
- The Lounge
Makin Marak, Penyalahgunaan 'Flyover' untuk Pacaran
...
TS
ranggasetiadi
Makin Marak, Penyalahgunaan 'Flyover' untuk Pacaran
--Bissmillahirrohmanirrohim--
Quote:
WELCOME TO MY THREAD
Quote:
Kaskuser Yang Baik Selalu Mengutamakan
K.O.M.E.N.G
Serta Memberikan
dan
K.O.M.E.N.G
Serta Memberikan
dan
Quote:
Alhamdulillah jadi HT ke-1 ane gan
Spoiler for HT:
Terima kasih Agan-Aganyg telah coment dan kasih rate di Thread ini dan juga terhadap Momod yg telah menjadikan Thread ane ini menjadi Hot Categories... semoga dengan Thread ini menjadi Hot Categories membuat ane lebih aktif lagi membuat thread yg berguna buat agan-agan...
Makin Marak, Penyalahgunaan 'Flyover' untuk Pacaran
detikNews
Spoiler for Berita1:
Jakarta - Lampu jalan tidak begitu terang di jalan lintas atas (flyover) Pasar Rebo Jakarta Timur, Sabtu (24/8) sekitar pukul 18:40 WIB. Lampu-lampu gedung yang menyala dan menguning serta cuaca cerah dengan pancaran sinar bulan menambah indah suasana jalan yang dikenal dengan sebutan "jembatan cinta" itu.
Puluhan pasangan muda-mudi dengan cuek tampak asyik memadu kasih di tengah hiruk pikuk lalu lintas. Mereka berjajar di sepanjang kanan dan kiri ruas flyover dengan sepeda motor yang dirapatkan ke pembatas flyover.
Posisi duduk mereka beragam. Ada yang duduk berdampingan di jok sepeda motor, duduk berhadapan di jok sepeda motor sembari berpelukan, dan ada yang posisi berhadapan dengan salah satu mereka duduk di pembatas flyover sementara pasangannya tetap di jok sepeda motor seraya sesekali mencium wajah pasangannya.
Para pasangan yang kebanyakan berusia remaja itu berpacaran sambil menikmati pemandangan malam Jakarta tak hanya sekadar berbincang dan saling berpegangan tangan belaka. Berpelukan, mengecup kening dan pipi sudah menjadi hal yang lazim di "flyover cinta" tersebut. Bahkan dari penelusurun detikcom pada Sabtu pekan lalu, tak sedikit dari anak baru gede alias ABG itu yang berbuat lebih jauh dari itu.
Di deretan sebelah kiri --jika dari Cijantung-- sebelum 'puncak pas' flyover, seorang perempuan muda mendekatkan wajahnya sambil menciumi leher pasangannya. Setelah itu, si pria pun mengecup kening si gadis dan merebahkan kepala sang gadis di pahanya.
Pasangan lain tampak asyik berpelukan di atas jok sepeda motor sembari memandang ke arah keluar flyover. Kepala si gadis rebah di dada pasangannya dengan posisi tangan si laki-laki melingkar erat di bawah ketiak si gadis dan dihimpit oleh lengan sang gadis.
Adapun pasangan lainnya, si laki-laki terlihat merangkul teman wanitanya. Namun rangkulan tersebut hanya menyisakan siku si pria yang tampak dari belakang, tangannya menjulur ke dalam bagian tubuh sang gadis. Next
Puluhan pasangan muda-mudi dengan cuek tampak asyik memadu kasih di tengah hiruk pikuk lalu lintas. Mereka berjajar di sepanjang kanan dan kiri ruas flyover dengan sepeda motor yang dirapatkan ke pembatas flyover.
Posisi duduk mereka beragam. Ada yang duduk berdampingan di jok sepeda motor, duduk berhadapan di jok sepeda motor sembari berpelukan, dan ada yang posisi berhadapan dengan salah satu mereka duduk di pembatas flyover sementara pasangannya tetap di jok sepeda motor seraya sesekali mencium wajah pasangannya.
Para pasangan yang kebanyakan berusia remaja itu berpacaran sambil menikmati pemandangan malam Jakarta tak hanya sekadar berbincang dan saling berpegangan tangan belaka. Berpelukan, mengecup kening dan pipi sudah menjadi hal yang lazim di "flyover cinta" tersebut. Bahkan dari penelusurun detikcom pada Sabtu pekan lalu, tak sedikit dari anak baru gede alias ABG itu yang berbuat lebih jauh dari itu.
Di deretan sebelah kiri --jika dari Cijantung-- sebelum 'puncak pas' flyover, seorang perempuan muda mendekatkan wajahnya sambil menciumi leher pasangannya. Setelah itu, si pria pun mengecup kening si gadis dan merebahkan kepala sang gadis di pahanya.
Pasangan lain tampak asyik berpelukan di atas jok sepeda motor sembari memandang ke arah keluar flyover. Kepala si gadis rebah di dada pasangannya dengan posisi tangan si laki-laki melingkar erat di bawah ketiak si gadis dan dihimpit oleh lengan sang gadis.
Adapun pasangan lainnya, si laki-laki terlihat merangkul teman wanitanya. Namun rangkulan tersebut hanya menyisakan siku si pria yang tampak dari belakang, tangannya menjulur ke dalam bagian tubuh sang gadis. Next
Tambahan dari KASKUS.Update
Fly Over Cinta: Gaya Pacaran Muda-Mudi Perkotaan
kompasiana
Spoiler for Berita 2:
Disfungsi sarana dan prasana umum atau fasilitas publik adalah hal yang lumrah dan sesuatu yang wajar sering kita jumpai di manapun. Di Indonesia fasilitas publik yang anggarannya diambil dari pajak masyarakat ini banyak beralih fungsi sebagai tempat atau sarana yang jauh dari fungsi utamannya. Seolah-olah kita adalah masyarakat yang super kreatif yang dengan cepat dapat mengkreasikan sesuatu di luar batas seharusnya fasilitas publik tersebut difungsikan. Atau lebih parahnya banyak fasilitas yang terbengkalai dan menjadi tempat yang sangat jauh dari pemanfataan seharunnya.
Contoh-contoh umum dan wajar misalnya Halte Bus atau Trotoar yang sekarang sering dijadikan sebagai tempat berjualan yang tentu saja mengganggu fungsionalisme berlalu lintas. Belakangan ini entah saya baru menyadari atau tidak (atau mungkin kawan-kawan sudah menyadari terlebih dahulu) bahwa banyak jembatan (fly over) yang dibangun seharunya sebagai alternatif mengurai kemacetan di kota namun berubah fungsinya oleh para muda-mudi perkotaan. Seolah menjadi padangan umum bahwa hampir setiap hari ketika sang fajar mulai berganti dengan sang rembulan maka fungsi fly over mendapatkan tugas tambahan sebagai saksi biksu gairah muda para kaum adam dan hawa.
Di Jakarta sendiri fenomena tersebut menjadi pemandangan yang lazim kita jumpai. Beberapa fly over sering dijadikan tempat pacaran para muda-mudi perkotaan. Sebut saja beberapa fly over seperti fly over Buaran, fly over Cijantung, dan beberapa fly over lainnya di Jakarta. Sehingga dari hasil kearifan lokal tersebut muncul istilah jembatan cinta/fly over cinta. Ya… fly over cinta.
Fenomena ini biasanya sangat mudah atau sangat gampang untuk dicirikan. Umumnya para muda-mudi akan muncul ketika waktu sudah menunjukan waktu malam (ba’da Isya ke atas). Makin malam tentu saja kuantitas mereka akan semakin bertambah seiring waktu malam yang terus berjalan. Secara statistik hari, maka hari Sabtu (malam minggu) menjadi hari yang menyumbang paling banyak jumlah para pasangan di fly over cinta. Jika diperhatikan dengan sesakma maka lazimnya para muda-mudi akan memarkirkan kendaraan motornya di pinggir fly over. Dengan santai mereka duduk berdua di atas motor mereka yang sebelumnya sudah dibuat berdiri memakai standar dua. Sehingga mereka akan dengan mudah dan nyaman duduk berdua diatas motor mereka.
Uniknya, hal tersebut seperti aktiftas berpola yang runtut. Dimana mulai dari naik hingga turun dari fly over para muda-mudi berurutan membentuk suatu deret tersendiri. Diantara mereka seolah sudah paham akan wilayah terirorial masing-masing, sehingga dari satu pasang ke pasangan lainnya ada jarak 3-4 meter untuk setiap pasangan. Sehingga tiap-tiap dari mereka sudah mempunyai kepemilikan pribadi masing-masing, sehingga tidak boleh saling mengganggu atas urusan masing-masing pasangan. Untuk urusan aktifitas lebih mendalam bukan menjadi domain saya untuk mendeskripsikan, tapi umumnya yang terjadi adalah aktifitas ngobrol biasa (chit-chat), makan buah, minum minuman ringan, melihat suasana malam ibu kota, dan menikmati udara malam ibu kota, selebihnya hanya Tuhan dan mereka yang tahu.
Fenomena itu seperti sudah menjamur di Jakarta. Menurut Sosiolog perkotaan, Anggoro Yudo Mahendro dari hasil diskusi dengan saya mengatakan; bahwa ini fenomena yang menjangkiti para pemuda ini, umumnya berasal dari struktur/kelas sosial masyarakat pemuda menengah kebawah. Kelas sosial ini biasanya secara ekonomi belumlah terlalu mapan sehingga demi dapat memberikan yang terbaik untuk pasangannya maka mereka mencari alternatif tempat dan akses pacaran yang mudah. Dalam pandagannya kelas sosial tersebut mencoba untuk bisa saling beraktualisasi menterjemahkan sekaligus mentrasferkan nilai-nilai kasih sayang antar pasangan dalam hal perbuatan/pacaran di tempat-tempat yang santai sekaligus tanpa biaya serta tanpa gangguan.
Biasanya kultur budaya kita sangat ketat mengatur istilah pacaran tersebut. Bahkan bagi beberapa kalangan masih menggangap bahwa hal tersebut belum layak dilakukan oleh para muda-mudi yang belum sah. Sehingga mereka mencari alternatif tempat yang nyaman, mudah, dan murah untuk hal tersebut. Karena memang biasanya sering tidak ada gangguan bagi mereka untuk melakukan hal tersebut, dikarenakan tempat tersebut bukanlah tempat yang menjadi otoritas suatu masyarakat tertentu. Sehingga bukan menjadi tanggungjawab masyarakat sekitar. Gerak akan mencari kebebasan tersebutlah yang menjadi semangat bagi para muda-mudi perkotaan mencari tempat-tempat pacaran alternatif seperti di fly over tersebut. Sehingga terjadilah fenomena fly over cinta.
Bagi calon penerima gelar Master dibidang sosiologi ini, merasa perlu adanya resosialisasi dari regulator akan fungsi sesungguhnya sarana publik itu dibuat. Sehingga jikalau memang fenomena ini disebut sebagai patologi sosial/penyimpangan sosial, maka para regulator dan masyarakat sekitar perlu menjadi agen sosialisasi kepada para pemuda untuk bisa memanfaatkan fasilitas publik sebagai mana
Contoh-contoh umum dan wajar misalnya Halte Bus atau Trotoar yang sekarang sering dijadikan sebagai tempat berjualan yang tentu saja mengganggu fungsionalisme berlalu lintas. Belakangan ini entah saya baru menyadari atau tidak (atau mungkin kawan-kawan sudah menyadari terlebih dahulu) bahwa banyak jembatan (fly over) yang dibangun seharunya sebagai alternatif mengurai kemacetan di kota namun berubah fungsinya oleh para muda-mudi perkotaan. Seolah menjadi padangan umum bahwa hampir setiap hari ketika sang fajar mulai berganti dengan sang rembulan maka fungsi fly over mendapatkan tugas tambahan sebagai saksi biksu gairah muda para kaum adam dan hawa.
Di Jakarta sendiri fenomena tersebut menjadi pemandangan yang lazim kita jumpai. Beberapa fly over sering dijadikan tempat pacaran para muda-mudi perkotaan. Sebut saja beberapa fly over seperti fly over Buaran, fly over Cijantung, dan beberapa fly over lainnya di Jakarta. Sehingga dari hasil kearifan lokal tersebut muncul istilah jembatan cinta/fly over cinta. Ya… fly over cinta.
Fenomena ini biasanya sangat mudah atau sangat gampang untuk dicirikan. Umumnya para muda-mudi akan muncul ketika waktu sudah menunjukan waktu malam (ba’da Isya ke atas). Makin malam tentu saja kuantitas mereka akan semakin bertambah seiring waktu malam yang terus berjalan. Secara statistik hari, maka hari Sabtu (malam minggu) menjadi hari yang menyumbang paling banyak jumlah para pasangan di fly over cinta. Jika diperhatikan dengan sesakma maka lazimnya para muda-mudi akan memarkirkan kendaraan motornya di pinggir fly over. Dengan santai mereka duduk berdua di atas motor mereka yang sebelumnya sudah dibuat berdiri memakai standar dua. Sehingga mereka akan dengan mudah dan nyaman duduk berdua diatas motor mereka.
Uniknya, hal tersebut seperti aktiftas berpola yang runtut. Dimana mulai dari naik hingga turun dari fly over para muda-mudi berurutan membentuk suatu deret tersendiri. Diantara mereka seolah sudah paham akan wilayah terirorial masing-masing, sehingga dari satu pasang ke pasangan lainnya ada jarak 3-4 meter untuk setiap pasangan. Sehingga tiap-tiap dari mereka sudah mempunyai kepemilikan pribadi masing-masing, sehingga tidak boleh saling mengganggu atas urusan masing-masing pasangan. Untuk urusan aktifitas lebih mendalam bukan menjadi domain saya untuk mendeskripsikan, tapi umumnya yang terjadi adalah aktifitas ngobrol biasa (chit-chat), makan buah, minum minuman ringan, melihat suasana malam ibu kota, dan menikmati udara malam ibu kota, selebihnya hanya Tuhan dan mereka yang tahu.
Fenomena itu seperti sudah menjamur di Jakarta. Menurut Sosiolog perkotaan, Anggoro Yudo Mahendro dari hasil diskusi dengan saya mengatakan; bahwa ini fenomena yang menjangkiti para pemuda ini, umumnya berasal dari struktur/kelas sosial masyarakat pemuda menengah kebawah. Kelas sosial ini biasanya secara ekonomi belumlah terlalu mapan sehingga demi dapat memberikan yang terbaik untuk pasangannya maka mereka mencari alternatif tempat dan akses pacaran yang mudah. Dalam pandagannya kelas sosial tersebut mencoba untuk bisa saling beraktualisasi menterjemahkan sekaligus mentrasferkan nilai-nilai kasih sayang antar pasangan dalam hal perbuatan/pacaran di tempat-tempat yang santai sekaligus tanpa biaya serta tanpa gangguan.
Biasanya kultur budaya kita sangat ketat mengatur istilah pacaran tersebut. Bahkan bagi beberapa kalangan masih menggangap bahwa hal tersebut belum layak dilakukan oleh para muda-mudi yang belum sah. Sehingga mereka mencari alternatif tempat yang nyaman, mudah, dan murah untuk hal tersebut. Karena memang biasanya sering tidak ada gangguan bagi mereka untuk melakukan hal tersebut, dikarenakan tempat tersebut bukanlah tempat yang menjadi otoritas suatu masyarakat tertentu. Sehingga bukan menjadi tanggungjawab masyarakat sekitar. Gerak akan mencari kebebasan tersebutlah yang menjadi semangat bagi para muda-mudi perkotaan mencari tempat-tempat pacaran alternatif seperti di fly over tersebut. Sehingga terjadilah fenomena fly over cinta.
Bagi calon penerima gelar Master dibidang sosiologi ini, merasa perlu adanya resosialisasi dari regulator akan fungsi sesungguhnya sarana publik itu dibuat. Sehingga jikalau memang fenomena ini disebut sebagai patologi sosial/penyimpangan sosial, maka para regulator dan masyarakat sekitar perlu menjadi agen sosialisasi kepada para pemuda untuk bisa memanfaatkan fasilitas publik sebagai mana
"Flyover Cinta" di Jakarta
Tak Hanya Mesum, Flyover Dijadikan Tempat Mabuk-mabukan
Tak Hanya Mesum, Flyover Dijadikan Tempat Mabuk-mabukan
Spoiler for Berita:
Jakarta - Beberapa kelompok remaja tengah asyik bercanda di flyover Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8) sekitar pukul 20:30 WIB. Dari kelompok mereka paling sedikit terdiri dari tiga orang. Mereka mengambil formasi duduk setengah melingkar di antara sepeda motor yang di parkirkan di pinggir lajur flyover.
Sebagian dari mereka tampak tertawa lepas sementara yang lainnya hanya berbincang seraya sesekali menggoda pengendara wanita yang sedang melintas dengan sepeda motor tanpa mengenakan helm. Para remaja putra ini tidak hanya nongkrong biasa, berulang kali mereka menuang minuman keras jenis anggur putih dan anggur merah.
Untuk menutupi dari pengguna jalan ataupun yang juga nongkrong di flyover Kalibata, minuman hasil fermentasi tersebut mereka masukkan ke dalam botol aqua lalu membungkusnya dengan kantong kresek hitam.
Para remaja yang masih berstatus sebagai pelajar ini mengaku memilih flyover Kalibata sebagai tempat gaul sembari menikmati minuman keras agar lebih bebas bercanda dan tertawa dengan suara keras. "Di sini kalau ngakak keras-keras kan gak ada yang marah," kata Toni saat ditemui detikcom di flyover Kalibata.
Toni mengaku nongkrong di flyover Kalibata sudah menjadi agenda rutin dirinya dan rekan-rekannya. Minimal, mereka nongkrong di Kalibata tiga kali dalam sepekan dan selalu membawa minuman keras. "Kalau malam biasa 'minum'nya dikit," ujarnya dengan mulut berbau alkohol.
Menurutnya selama ini tidak ada yang menegur ataupun petugas yang melakukan penertiban terhadap ia dan rekan-rekannya yang acap kali nongkrong di flyover. Kendati demikian ia tidak memungkiri bahwa nongkrong di flyover dapat membahayakan keselamatannya jika ada pengendara yang oleng mengemudikan kendaraannya. "Tapi gak pernah ada tuh."
Sebagian dari mereka tampak tertawa lepas sementara yang lainnya hanya berbincang seraya sesekali menggoda pengendara wanita yang sedang melintas dengan sepeda motor tanpa mengenakan helm. Para remaja putra ini tidak hanya nongkrong biasa, berulang kali mereka menuang minuman keras jenis anggur putih dan anggur merah.
Untuk menutupi dari pengguna jalan ataupun yang juga nongkrong di flyover Kalibata, minuman hasil fermentasi tersebut mereka masukkan ke dalam botol aqua lalu membungkusnya dengan kantong kresek hitam.
Para remaja yang masih berstatus sebagai pelajar ini mengaku memilih flyover Kalibata sebagai tempat gaul sembari menikmati minuman keras agar lebih bebas bercanda dan tertawa dengan suara keras. "Di sini kalau ngakak keras-keras kan gak ada yang marah," kata Toni saat ditemui detikcom di flyover Kalibata.
Toni mengaku nongkrong di flyover Kalibata sudah menjadi agenda rutin dirinya dan rekan-rekannya. Minimal, mereka nongkrong di Kalibata tiga kali dalam sepekan dan selalu membawa minuman keras. "Kalau malam biasa 'minum'nya dikit," ujarnya dengan mulut berbau alkohol.
Menurutnya selama ini tidak ada yang menegur ataupun petugas yang melakukan penertiban terhadap ia dan rekan-rekannya yang acap kali nongkrong di flyover. Kendati demikian ia tidak memungkiri bahwa nongkrong di flyover dapat membahayakan keselamatannya jika ada pengendara yang oleng mengemudikan kendaraannya. "Tapi gak pernah ada tuh."
Spoiler for Sumber:
[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/27/125722/2341745/10/tak-hanya-mesum-flyover-dijadikan-tempat-mabuk-mabukan"]Detik[/URL]
Update Terbaru
Dilarang Pacaran Di Sini
Spoiler for Berita3:
Baru-baru ini Jakarta cukup dihebohkan oleh spanduk yang dipasang oleh Pemkot DKI, Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya bertuliskan "Dilarang Pacaran Di Sini" yang dipasang di beberapa flyover (jalan layang) di Jakarta. Alasan pemerintah memasang spanduk itu jelas, demi keamanan warganya. Flyover bukanlah tempat aman untuk bersosialisasi karena fungsinya jelas sebagai jalan raya tanpa tratoar. Memaksakan diri untuk berpacaran di flyover bisa beresiko untuk tertabrak kendaraan yang lalu lalang atau bahkan terjatuh dari atas flyover. Selain itu ada efek kemacetan yang diakibatkan kendaraan yang parkir di flyover. Namun, setelah melihat foto di bawah ini, saya jadi mengerti mengapa bisa-bisanya ada warga yang berpacaran di situ:
Nangkap kan? Romantis sih lokasinya. Salah malah menemukan tulisan ini di internet yang mencantumkan flyover mana saja yang asyik buat dijadikan lokasi pacaran.
Nah pertanyaannya sekarang, kenapa sih milih lokasi pacaran di flyover? Ya namanya juga orang pacaran, tentunya pengen cari tempat yang romantis donk, supaya suasananya mendukung. Maklum, kalau suasananya ga romantis, cuaca di hati si cewek bisa gelegar menggeledek deh. Batal deh kencan, yang ada di maki-maki. Nah, di Jakarta emang ga ada tempat romantis? Well, banyak sih, di cafe-cafe, cuma tempat seperti itu
Nangkap kan? Romantis sih lokasinya. Salah malah menemukan tulisan ini di internet yang mencantumkan flyover mana saja yang asyik buat dijadikan lokasi pacaran.
Nah pertanyaannya sekarang, kenapa sih milih lokasi pacaran di flyover? Ya namanya juga orang pacaran, tentunya pengen cari tempat yang romantis donk, supaya suasananya mendukung. Maklum, kalau suasananya ga romantis, cuaca di hati si cewek bisa gelegar menggeledek deh. Batal deh kencan, yang ada di maki-maki. Nah, di Jakarta emang ga ada tempat romantis? Well, banyak sih, di cafe-cafe, cuma tempat seperti itu
Berbahaya Pacaran di Flyover Kalibata
Spoiler for Berita4:
Pasangan muda-mudi asyik berpacaran di Jembatan Layang Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (27/3). Jembatan layang kerap dijadikan lokasi ngobrol-ngobrol oleh pasangan muda-mudi. Tidak hanya di Kalibata, di Jembatan Layang Pasar Rebo, Jakarta Timur, pemandangan yang sama juga dapat dijumpai setiap malam.
MI/PANCA SYURKANI/am
MI/PANCA SYURKANI/am
"Flyover Cinta" di Jakarta
Mendulang Rupiah di 'Jembatan Cinta'
Mendulang Rupiah di 'Jembatan Cinta'
DetikNews
Spoiler for Berita 5:
Jakarta - Matahari telah beralih ke belahan bumi yang lain. Temaram lampu kota yang mulai dinyalakan berlomba dengan sorot lampu kendaraan. Dari atas flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur Sabtu (24/8) lalu sejumlah pasang mata menikmati eksotisme malam. Semakin larut malam jumlah pengendara yang berhenti kian banyak.
Sejumlah pengendara menggunakan sepeda motornya sebagai tempat duduk ataupun sandaran. Umumnya mereka berusia muda yang datang bersama pasangannya untuk memadu kasih. Namun ada juga yang mampir bersama rekan-rekannya untuk sekedar nongkrong.
Pemandangan di atas flyover Pasar Rebo itu sudah terjadi sejak lama. Jumlah pengendara yang memanfaatkan jembatan layang itu untuk berpacaran juga semakin banyak. Ibarat pepatah 'ada gula ada semut'.
Keramaian di flyover yang menghubungkan Cijantung dan Pasar Induk Kramat Jati ini menjadi sasaran para pedagang kaki lima untuk meraup rupiah. Apalagi hingga kini petugas Satuan Polisi Pamong Praja belum menyentuh pedagang di tempat itu.
Sejumlah pengendara menggunakan sepeda motornya sebagai tempat duduk ataupun sandaran. Umumnya mereka berusia muda yang datang bersama pasangannya untuk memadu kasih. Namun ada juga yang mampir bersama rekan-rekannya untuk sekedar nongkrong.
Pemandangan di atas flyover Pasar Rebo itu sudah terjadi sejak lama. Jumlah pengendara yang memanfaatkan jembatan layang itu untuk berpacaran juga semakin banyak. Ibarat pepatah 'ada gula ada semut'.
Keramaian di flyover yang menghubungkan Cijantung dan Pasar Induk Kramat Jati ini menjadi sasaran para pedagang kaki lima untuk meraup rupiah. Apalagi hingga kini petugas Satuan Polisi Pamong Praja belum menyentuh pedagang di tempat itu.
Spoiler for Pertanyaan??:
Untuk Agan-agan Dimana Tempat Favorite Waktu Pacaran Dulu??
Spoiler for Sumber:
Quote:
[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/...-cinta?9911012"]Sumber berita 1[/URL]
Sumber berita 2
Sumber berita 3
Sumber berita 4
[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/...-cinta?9911012"]Sumber berita 5[/URL]
Sumber berita 2
Sumber berita 3
Sumber berita 4
[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/...-cinta?9911012"]Sumber berita 5[/URL]
Tambahan Pic dari Agan-Agan
Quote:
Quote:
Quote:
Original Posted By areyfin►Jembatan cinta di Jakarta ngak ada yang romantic, indahan jembatan cinta ampera gan di Palembang
Quote:
Original Posted By fahry2009►anak muda jaman sekarang, modal dikit napa..
coba kalo pacaran di fly over daan mogot?? BERANI gak yah??
coba kalo pacaran di fly over daan mogot?? BERANI gak yah??
Quote:
Original Posted By ganimaolana►ikut nambahin ah di bandung juga biasanya ada Fenomena gitu kalo malem malem
Spoiler for Buka:
Quote:
Original Posted By anungkool►Karena di Jakarta gak punya tempat seperti ini gan.
CMIIW
*Image from Google.
Pejwan gan kalo berkenan
CMIIW
Spoiler for Klik:
*Image from Google.
Pejwan gan kalo berkenan
Quote:
Original Posted By kenteliyon►ini dia tempat favoritku dulu pacaran.
Bukit Cinta.
Dari dipalak preman sampai dipalak Polisi sudah pernah kurasakan. Ternyata lebih murah dipalak preman daripada dipalak Polisi
Bukit Cinta.
Dari dipalak preman sampai dipalak Polisi sudah pernah kurasakan. Ternyata lebih murah dipalak preman daripada dipalak Polisi
Diubah oleh ranggasetiadi 29-08-2013 01:02
0
150K
Kutip
2.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya