Seperti dilansir detik ....
Ternyata setelah bertahun tahun menjabat jadi gurbenur DKI
Bang Foke masih gak ngerti tentang Jakarta
*itu kata komentator
Aiissshhh ... lutuh Bang ....
Spoiler for ini gan critanya:
Apakah Jakarta Bisa Bangkrut Seperti Detroit di AS?
Suhendra - detikfinance
Rabu, 28/08/2013 08:02 WIB
Jakarta - Beberapa hari lalu Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melempar pernyataan yang kontroversial, Foke sapaan Fauzi Bowo berharap Kota Jakarta tak senasib Kota Detroit di Amerika Serikat (AS) yang bangkrut. Padahal salah satu kota terbesar di AS itu pernah berjaya dengan industri otomotif.
"Saya hanya menggambarkan saja, kota Detroit dulu berjaya, namun tanpa perencanaan yang matang, kota ini menjadi bangkrut karena tidak melakukan pembiayaan layanan dengan baik. Saya kira Jakarta jangan mengarah ke sana, harus ada penanganan dengan perencanaan yang matang," kata Foke pekan lalu.
Soal penyebab kebangkrutan Kota Detroit, Harian The New York Times edisi 19 Juli menjelaskan penurunan jumlah wajib pajak di Detroit sebagai salah satu pemicunya. Selama periode tahun 2000-2010, jumlah penduduk kota anjlok 250.000 jiwa akibat kelesuan industri otomotif yang menjadi pilar utama perekonomian kota.
Jauh sebelum krisis ekonomi menimpa AS tahun 2008, kegiatan industri otomotif AS sudah menurun drastis. Warga kota berpindah ke kota lain untuk mencari sumber penghidupan lain.
Lalu, apakah Jakarta akan senasib dengan Detroit?
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sani Iskandar mengatakan Jakarta dengan Detroit tak bisa disandingkan. Kedua kota tersebut memiliki basis yang berbeda sehingga membandingkan kedua kota tersebut tak tepat.
"Nggak bisa diperbandingkan dengan Jakarta, kalau Detroit banyak unsur industrinya, kalau Jakarta ini kota metropolitan dan ibukota, saya tak melihat sebagai sesuatu yang bisa disandingkan. Jakarta bukan hanya kota industri, tapi sebagai pusat perdagangan, jasa, dan pemerintahan," kata Sani kepada detikFinance, Rabu (27/8/2013)
Menurutnya Jakarta tak hanya bergantung dengan industri. Buktinya, kini ada tren para pabrik di kawasan-kawaan industri di Jakarta seperti Pulogadung, Sunter, Kawasan Berikat Nusantara mulai melakukan relokasi ke pinggiran Jakarta, mulai dari industri padat modal hingga padat karya. Namun kenyataanya kegiatan tersebut tak berdampak pada ekonomi Jakarta secara keseluruhan.
"Bahkan sekarang kalau di daerah Sunter, sudah mulai ada peninjuan peruntukannya dari pemda, daerah Sunter kini sekarang lebih pada kawasan komersial," katanya.
Senada dengan Sani, pengamat ekonomi kota dan dosen real estate FEUI Ruslan Prijadi mengatakan membandingkan Jakarta dan Detroit sangatlah berbeda. Ia mencontohkan dari sisi kebijakan pengelolaan utang pemerintah daerah saja sudah berbeda.
"Kalau kota di sana (AS) punya otonomi kuat, bisa menerbitkan obligasi kota dan daerah secara mandiri, dibebankan kepada APBD mereka. Sedangkan kalau di Indonesia daerah yang ingin berutang harus izin dengan pemerintah pusat, sehingga kebangkrutan suatu daerah atau kota sampai tak diketahui pemerintah pusat itu tak mungkin," kata Ruslan.
Menurutnya Jakarta banyak memiliki sumber pendapatan, berbeda dengan Detroit lebih banyak bergantung dengan industri otomotif. Alasannya pola menarik investasi di AS berbeda dengan di Indonesia, di AS pemda sangat memegang dominan terhadap investasi termasuk sektor industri. Sehingga apabila industri di sebuah kota berkembang maka sangat berdampak besar pada pendapatan kota/daerah dan begitu pula sebaliknya.
"Jadi kalau bicara potensi Jakarta bangkrut seperti Detroit, menurut saya itu jauh berbeda, faktanya masih jauh," katanya.