Kekacauan X Factor Around the World

APA yang terjadi jika Simon Coweel diundang RCTI untuk menjadi juri di X Factor Around the World yang sukses diselenggarakan kemarin malam? Mungkin akan banyak kritikan dari mulutnya yang dikenal ‘berbisa’ itu pada beberapa ‘peserta’. Selain barangkali kepadatan jadwal, ia juga mempertimbangkan hal ‘lain’ jika benar-benar diundang pada hajatannya RCTI ini. Apakah pertimbangan lain itu? Ya, mungkin sejenis ‘tuntutan’ untuk berkomentar ‘aman dan terkendali’. Dan ia tak bisa melakukannya.


Dan apa yang telah ‘kita’ saksikan adalah tayangan yang menghibur dan ringan. Ketika para juri-juri X Factor dunia itu berkomentar tanpa perlu mengkritik. Sebab buat apa mengkritik para pemenang? Yang tampil kan, para juara. Meski terkesan ‘tak jujur dan menjilat’, komentar para juri ini amat menyenangkan ‘kelompok tertentu’.

Tragedi Ahmad Dhani

cekibrot :

Entah apa yang membuat Ahmad Dhani ‘berani-beraninya’ mengiyakan duduk sebagai juri. Ia sama sekali kelihatan tak punya persiapan. Lihat bagaimana ia dinilai belepotan berbahasa Inggris dan berkomentar itu-itu saja karena koskata yang terbatas. Kalaulah ia lebih serius lagi, pasti akan jauh lebih bagus.

Entah karena ia malas, atau menyepelekan, tapi ia memang benar-benar mirip seperti seorang komedian seperti yang dikatakan Paula Abdul.

Lalu bagaimana idealnya? Kalaulah RCTI mau menyiapkan translator, itu jauh lebih baik dan berkelas. Tak semua masyarakat Indonesia mampu menggunakan bahasa Inggris. Tapi kita yang awam dan ala kadarnya ini berharap dong seseorang yang mewakili kita ini fasih casciscus English.

Kalau saja Dhani tak ‘diselamatkan’ Anggun, akan jadi seperti apa acara ini. Alhasil, panggung yang begitu megah dan memukai ini harus jadi sejenis OVJ saat Dhani dengan blankon-nya itu ada di sana.

Teks Terjemahan yang Acak-acakan

Banyak penonton yang merasa terbantu dengan teks terjemahan ini. Namun eksekusinya amat membingungkan, lambat, dan tak tepat (kadang muncul lebih dulu, kadang muncul belakangan). Lalu mengapa sampai bisa demikian? Hal ini menimbulkan banyak persepsi dan kecurigaan.

Faktor:

1. Tayangan dibuat delay, atau kita tidak menonton tayangan live sesungguhnya. Artinya kita seperti menonton tayangan yang tak sungguh-sungguh tepat waktu. Hal ini memberi kesempatan pihak RCTI di bagian -entah- di bagian editing, untuk mempekerjakan seorang translator, maka apa yang diucapkan juri pun langsung diterjemahkan. Seperti diketik atau semacamnya.

2. Komentar ini sudah ‘diatur’ oleh penyelenggara. Jadi karena hanya sebuah show untuk menyenangkan banyak orang, maka para juri pun seakan membaca/menghafal skrip.

Tapi menurut saya yang paling mungkin itu faktor pertama.

Melanie Mengalah saat Bernyanyi dengan Fatin?

Melanie Ann Amaro (Lahir 26 Juni, 1992), adalah pemenang X Factor 2011. Saat itu jurinya adalah Paula Abdul, Simon Cowell, Nicole Schezinger dan L.A Reids)

Dalam X Factor Around the World, kekecewaan Melanie di twitter barangkali dianggap sebagai cacian bagi (okey saya bilang) SEBAGIAN Fatinistic. Hal ini tidak mengherankan karena dalam duet tersebut pitch lagu The World’s Greatest direndahkan agar Fatin mampu menyanyikan lagu itu dengan nada rendah. Denga dan saksikan di youtube bagaimana Melanie bernyanyi secara solo dalam lagu yang sama. Sangat powerfull dan mengagumkan.

Buat yang suka ama Melanie Amaro nih ane kasih video waktu do'i pertama audisi, keren bgt.. ane aja ampe merinding



Kendala teknis ini terbilang ‘aneh’ karena terjadi di pertengahan lagu/menuju ‘ending’. Suara Melanie tak terdengar tepat ketika ia hendak menunjukkan kualitas vokalnya. Bagi Fatinistic, penampilan ini tentu masterpiece, tapi menurut sebagian orang termasuk saya. Itu chaos dan kacau sekali. Tapi namanya juga hiburan, dan kemudian Melanie juga tak menunjukan tanda-tanda kesal di panggung. Intinya performance itu menghibur penonton.

Kekacauan X Factor Around the World

Klisenya nggak ada satu pun di hal di dunia ini yang sempurna. Apalagi untuk tayangan di TV-TV Indonesia. Tayangan jenis live berdurasi panjang biasanya akan berlangsung tidak/kurang rapi. Perkara Ahmad Dhani, setidaknya ia mengaku tidak lancar bahasa Inggris. Tapi ia harus mencontoh saat Asian Idol sempat diselenggarakan di Indonesia. Saat itu kita diwakili oleh Indra Lesmana. Karena tak begitu mampu bahasa Inggris, ia sempat menuliskannya di selembar kertas (sampai-sampai Daniel Mananta yang kala itu sebagai host ‘meledeknya’).

Ahmad Dhani mungkin cuek menanggapinya, tapi kesan yang diperlihatkan pada orang ‘luar’ lumayan ‘nahas’. Jadi lelucon, itu bukan hal yang keren.

(Artikel ini saya edit untuk menghindari lebih banyak pihak tertentu yang merasa dirugikan. Mohon maaf kalau saya keliru dan menyakitkan beberapa orang dengan jenis gaya bahasa saya)

sumber : sumber

jangan lupa..


update dari sista : congororang


komeng bijak:

jempol :