Terowongan Kereta Api terpanjang di Sumatera, yang terletak di Kelurahan Gunung Gajah Kecamatan Lahat, Senin (26/8/2013)

Sekitar 200 meter panjang terowongan Willem Synja peninggalan kolonial Belanda yang berada di Kelurahan Gunung Gajah, Kecamatan Kota Lahat bersama 3 orang tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, yakni Sukanti, A Rapani Igama dan Samsudin, Senin (26/8/2013). Tujuan kedatangan ketiga tim yang melakukan pendataan peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Lahat ini, guna menginventarisasi peninggalan sejarah dan purbakala, yang berada di Kabupaten Lahat dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

“Tidak hanya terowongan ini yang kita datangi namun beberapa tempat lain, karena memang di Lahat banyak peninggalan sejarah yang bisa menjadi peninggalan benda cagar budaya (BCB),” jelas Sukanti.

Mereka sendiri sudah mendapatkan beberapa data dari berbagai tempat maupun instansi, selain itu juga menanyai beberapa orang budayawan yang ada di Kabupaten Lahat antara lain Irfan Witarto.

A Rapanie Igama menjelaskan bahwa memang untuk mendapatkan data harusnya dari beberapa narasumber harus mereka cari. Dan khusus untuk Lahat memang peninggalan yang ada cukup banyak, Lahat tidak hanya memiliki Megalith, tapi bangunan-bangunan bersejarah jaman dulu dari rumah adat, rumah-rumah jaman kolonial, gereja, masjid dan lain sebagainya.

“Bukti kehidupan keberagaman di Lahat cukup baik waktu itu, karena ada gereja, masjid, pemukiman dari warga Tionghoa, pusat pendidikan, dan transportasi dari kereta api sangat banyak yang bisa menjadi referensi Lahat sebagai Kota Tua,” ungkap Rapanie.

Inventarisasi data ini nantinya akan dijadikan buku sebagai acuan BCB yang menjadi wewenang setiap daerah otonomi yang seharusnya dari Bupati melalui dinas terkait membuat usulan BCB tersebut.

OK GAN SEMOGA BERMANFAAT AMIN
MAJULAH BANGSAKU MAJULAH INDONESIA KU