Putra Karo Anak Kandung Ibu Pertiwi Diancam, Ribuan Massa Pribumi Siap Tantang "Taliban"
Jumat, 16 Agustus 2013 | 07:36: Wib
BatakPos - Medan, Berkaitan rencana salah satu ormas yang disebut-sebut dari kelompok ‘Taliban’ hendak melakukan aksi unjuk rasa di Dinas Pertamanan Kota Medan dinilai suatu gerakan yang arogan. Karena selain menggangu ketertiban, juga akan membuat ketidak nyamanan aparatur Pemerintahan.
Dan juga akan mengakibatkan ketidak kondusifan pejabat Pemko Medan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagaimana mestinya. “Seyogianya tak harus meggerakkan massa dalam hal penyelesaian persoalan.
Sebab pejabat Dinas Pertamanan yang melakukan tindakanpemotongan papan reklame dinilai telah sesuai prosedur yang berlaku. Demikian komentar Panglima Muda Laskar Forum Pribumi Indonesia Bersatu (FPIB), Fauzi Rahman SST dan Wakil Ketua Persatuan Batak Indonesia (PBI) Haji Usman Napitupulu. Kepada BPB, di Medan, kemarin. “Patut didukung tindakan Kadis Pertamanan Kota Medan itu.
Dimana beliau dalam menjalankan tugasnya adalah untuk menertibkan papan reklame (Billboard) yang menyalahi aturan jelas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD) di Kota Medan dari sektor restribusi papan reklame.
Hal itu dikatakan Fauzi Rahman sekaitan dilaporkannya Kadis Pertamanan Kota Medan Zulkifli Sitepu ke Polresta Medan oleh pengelola Sumo Advertising atas pemotongan papan reklame di Jl Abdullah Lubis Simpang Jl Darussalam beberapa waktu lalu oleh pihak Dinas Pertamanan.
Terkait pengduan itu, Ketua DPK Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Medan, Tjong Poh Bun mendesak Polresta Medan untuk menindaklanjuti pengaduan Sumo Advertising sesuai STTPL/2015/ VII/2013/SPKT Resta Medan, sebagaimana dilansir media terbitan Medan beberapa waktu lalu.
Fauzi Rahman menegaskan, pihaknya bersama massa pribumi yang dipimpinnya siap mendukung Putra Karo, anak kandung ibu pertiwi dalam menjalankan tugasnya. “Siapapun yang coba mengganggu Zulkifli akan kita hadapi, termasuk kelompok ‘Taliban’ sama sekalipun. Ini merupakan perjuangan bagi putra Indonesia yang menjalankan tugasnya untuk membangun Kota Medan”, tegas Fauzi Rahman.
Ditegaskannya, lebih baik mati untuk menegakkan peraturan daripada ditakut-takuti oleh kelompok tertentu demi untuk kepentingan kelompok orang tertentu tersebut. Jadi dalam hal ini, Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu menjalankan tugas sesuai fungsinya untuk mencari PAD Kota Medan demi kesejahteraan rakyat, jelas Fauzi Rahman. Karenanya adalah Kadis Pertamanan, Zulkifli Sitepu yang lebih berwewenang untuk mengelola serta menata dan tindakan pemberlakuan papan reklame di wilayah kerjanya “, ujar Fauzi.
Ditambahkannya, terkait penertiban atau pemotongan papan reklame milik Sumo Advertising di persimpangan Jln Abdulah Lubis-Jln Darusalam Kota Medan beberapa waktu lalu, dinilai perlakuan sesuai prosedure. Bahkan sesuai aturan dan peraturan yang berlaku. Sebab Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu adalah pejabat yang sangat berwenang dan mengetahui apakah papan reklame yang ditertibkan memiliki ijin atau tidak, tegasnya.
Dikatakannya “bagaimana mungkin Zulkifli Sitepu berani melakukan pemotongan billboard tersebut apabila memiliki ijin dan membayar pajak untuk itu harus kita dukung ketegasan Zulkifli Sitepu dalam membrantas hutan reklame yang menyalhi ijin di Kota Medan ini, pungkasnya.
Menyikapi persoalan aksi massa yang bakal dilaksanakan untuk mendemo Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu dalam waktu dekat ini, Panglima Muda Laskar Forum Pribumi Indonesia Bersatu siap untuk menjadi pagar betis bagi Kadis Pertamanan. “Jika benar aksi massa yang mengatasnamakan salah satu organisasi massa itu melakukan aksi demo untuk menuntut Kadis Pertamanan supaya turun dari jabatannya atau dirinya supaya diperiksa pihak penegak hukum, kami dari Forum ini siap mengerahkan seribuan massa untuk menghadang massa dari ormas dimaksud. “Darah Pribumi akan berjuang membela keadilan dan kebenaran demi bangsa dan rakyat”. Gerakan kami ini adalah spontanitas, artinya aksi murni tanpa diminta ataupun ditunggangi pihak tertentu.
Makkuling Mudar:
Perlu kami tegaskan bahwa Pasukan Muda spontanitas “Makkuling Mudar “ sangat keberatan mendengar adanya sekelompok massa dari ormas yang mengakungaku anti korupsi ternyata diduga aktifitas mereka hanya menakut-nakuti pejabat karena tidak tunduk pada kepentingan oknum tersebut.
Selain itu, kami merasa kurang sependapat dan tidak senang jika anak kandung ibu pertiwi di Indonesia ini serta merta dizoulimi orang-orang yang tak bertanggung jawab. Manakala karena kepentingan mereka itu tidak diakomodir. Atau seperti usaha papan reklamenya ditertibkan karena tanpa ijin maupun tidak membayar pajak, mereka hendak membuat aksi demo dengan menggerakkan sekelompok massa. Ini merupakan tindakan yang tak pantas ditolerir, karena bukan menyelesaikan permasalahan, malah akan memperuncing, tambah Fauzi Rahman yang juga Komandan Kesatuan Mangkuling Mudar FPIB ini.
“Untuk ini kita lihat saja nanti, kami pasti bergerak denga spontanitas dan tanpa komando dari pihak manapun. Dukungan moril ini kami sampaikan, karena kami melihat bahwa Kadis Pertamanan itu harus didukung kinerjanya guna memajukan pembangunan Kota Medan dalam penyedotan PAD demi kesejahteraan rakyat Indonesia di Medan. Selain itu apresiasi kami melihat Zulkifli Sitepu adalah sesame anak kandung ibu pertiwi, tegas Fauzi.
http://www.batakpos.co.id/index.php?...ad=view&id=298

isinya orang orang pribumi di sumut siap menyerang kaum yg biasa disebut disana "taliban " / turunan afghanistan arab yg kompak sama turunan tionghoa, yg sering merampas tanah dan mengadu domba sesama pribumi. melalui ormas yg mereka pegang berlatar preman. memeras pejabat pejabat untuk proyek.merangkul polisi dan jaksa yang disuap mereka utk menakut nakutin org pribumi yg pejabat agar diberikan proyek, dan org kecil agar melepaskan tanah nya dgn harga dibawah pasaran.

ormas MPI ( Masyarakat Pancasila Indonesia )
Ketua umum : Meherban Ban SHAH (turunan arab afganistan)
Ketua medan: Abun ( turunan tionghoa )
ormas PP ( Pemuda Pancasila )
ketua : Anuar SHAH (turunan arab afganistan)
KNPI Medan
Ketua : Adrian SHAH (turunan arab afganistan)

baca juga :
http://renungan-sumut.blogspot.com/2...-perampok.html
http://renungan-sumut.blogspot.com/2...iatanahya.html

dapat dr temen sumut

Harus ada kayak bung karno cs lagi ni yg berani melawan penjajah walaupun saat itu dituduh melanggar hukum , aturan pemerintahan hindia belanda. dan mungkin juga dituduh rasis dan sara
dan sekarang neo kolonialisme namanya penjajahan lewat budaya kultur, ekonomi, globalisasi, sebagai penganti jajah politk dan militer

merdeka