Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ferrykurniawan1Avatar border
TS
ferrykurniawan1
7 Kesalahan Terbesar dalam Menetapkan Harga




Quote:


Quote:


Quote:


1. Memasang harga terlalu rendah dan selalu mengurangi keuntungan.

Bagi sebagian pelaku bisnis, cara ini bukan sebuah kesalahan, melainkan sudah menjadi strategi. Sayangnya, ini bukan strategi yang bagus. Menetapkan harga terlalu rendah mungkin bagus untuk jajaran produk yang tingkat lakunya tinggi, namun sebeanrnya ini menimbulkan kekacauan pada fondasi bisnisnya sendiri, karena untung Anda mengecil. Sementara untung inilah yang diperlukan untuk mendorong agar bisnis tetap hidup. Jadi, perlu menyesuaikan antara harga dengan untung yang dicari. Dengan pendekatan ini, mungkin Anda tak bisa merangkul konsumen yang 'peka harga'. Namun hal ini justru bagus. Kompetitor yang menerapkan harga terlalu rendah untuk merangkul konsumen ini, nantinya juga akan menyadari bahwa cara itu tidak memberikan keuntungan.

2. Mematok marjin keuntungan yang sama untuk semua produk.

Tidak ada aturan, keharusan, atau teori apapun yang menyatakan bahwa semua produk harus mempunyai marjin keuntungan yang sama. Produk yang lambat laku sebaiknya mempunyai marjin keuntungan yang lebih besar dibanding produk-produk yang cepat laku. Dengan cara ini pun Anda sebaiknya tetap mencari cara untuk meningkatkan value (nilai) dari produk yang laku keras itu agar punya marjin keuntungan yang lebih besar. Perlu diingat, kenaikan keuntungan sedikit saja dampaknya akan besar terhadap keseluruhan bisnis.

3. Tidak paham beda antara marjin dan mark-up.

Marjin keuntungan selalu didasarkan pada harga jual, sementara mark-up selalu didasarkan pada biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi barang. Jangan sampai misalnya, melakukan mark-up 100%, namun harga lalu didiskon 50%, dan setelah dihitung-hitung lagi ternyata harganya sama dengan harga dasar produk, alias tidak mendapat untung sama sekali.

4. Lupa tidak memasukkan semua komponen biaya.

Supaya bisa menetapkan harga dengan benar, setiap biaya yang telah dikeluarkan harus diidentifikasi dan dicatat. Bahkan hal-hal kecil seperti biaya kartu kredit yang 1-3% setiap kali transaksi, akan terakumulasi jika tidak diikutsertakan. Biaya kemas, biaya antar, sampai biaya membeli cutter kecil, juga perlu dimasukkan. Pencatatan dan penghitungan ini penting karena biaya kecil-kecil ini ikut memberikan dampak terhadap bisnis.

5. Menirukan apa yang kompetitor lakukan.

Daripada meniru pola kompetitor -yang mungkin punya proses atau biaya berbeda dalam membuat produk- lebih baik kaji sendiri apa sebenarnya value produk yang Anda tawarkan kepada konsumen. Kemudian hargailah produk Anda sesuai nilai tersebut. Dengan cara ini, Anda punya alasan logis yang kuat jika harga itu dibanding-bandingkan oleh konsumen.

6. Menetapkan komisi berdasar harga jual, bukan dari harga dasar.

Ini sama dengan kasus marjin versus mark-up tadi. Lagi-lagi, keuntungan bersih Anda harus menjadi pegangan. Membayar komisi dari bagian keuntungan Anda sama saja dengan memberikan bisnis Anda kepada tenaga penjualan.

7. Memberi diskon, bukannya menambah nilai.

Diskon selalu memangkas keuntungan. Hanya dengan 10% diskon, sebuah bisnis bisa saja perlu menjual produk 50% lebih banyak agar tetap bisa mempertahankan keuntungan yang sama. Biaya juga meningkat jika selalu bermain-main dengan diskon.

SEMOGA BERMANFAAT emoticon-Ngakak

Silahkan Di Share...

Kalau berkenan jangan lupa kirim emoticon-Cendol (S)

0
2.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.