Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizalgembelAvatar border
TS
rizalgembel
Warga Waduk Pluit Mengaku Dianiaya Pol PP Saat Penggusuran
http://assets.kompas.com/data/photo/...145780x390.jpg
Warga blok G RT/RW 019/017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menolak untuk mengosongkan rumahnya. Mereka akan tetap bertahan sampai rusun yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta selesai dibangun.

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Blok G, RT 17 RW 19, Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku menjadi korban kekerasan aparat Satuan Polisi Pamong Praja saat menggusur permukiman mereka pada Kamis (22/8/2013) pagi. Warga mengaku diperlakukan kasar ketika berusaha mempertahankan tempat tinggalnya.

Ade Imron (30), saksi mata kejadian, mengaku melihat rekannya, Budi, salah satu pemilik toko mengalami tindak kekerasan dari beberapa petugas Satpol PP ketika mencoba mempertahankan tempat tinggal.

"Banyak yang mukul Pak Budi, diinjak, ditonjokin. Pak Budi ditarik sudah kayak hewan aja, jalannya sampai pincang," kata Ade saat ditemui di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2013).

Tak hanya Budi, Ade yang mengaku berusaha mencegah alat berat masuk, juga juga ikut dipukuli petugas Satpol PP. Barang-barang miliknya tak mampu diselamatkan saat penggusuran berlangsung.

"Saya diinjek di ulu hati, terasa bener di tulang rusuk sini. Yang mukul Satpol PP. Saya enggak lihat jelas betul berapa banyak," ujar Ade.

Sementara itu, anak dari Budi yakni Tri (24) kemudian menunjukkan foto yang memperlihatkan ayahnya tengah digotong sejumlah petugas Satpol PP, sampai akhirnya dibanting karena berusaha mempertahankan tempat tinggalnya.

"Banyak sebenarnya yang dipukuli di belakang. Cuma enggak pada tahu aja. Kita dimasukin di pos pol," ujar Tri.

Seorang perempuan warga Pluit, Dengbaji (36), mengaku sampai kehilangan anting miliknya akibat terkena lemparan balok kayu. "Saya kena lempar balok, waktu saya begini (berpaling) balok melayang kena di sini (pipi) saya. Anting sampai ilang tinggal satu," ujar Dengbaji sambil menunjukkan bekas biru di wajahnya.

Kini sebagian dari mereka yang berjumlah sekitar 30 orang memilih bertahan di samping lokasi penggusuran dengan mendirikan tenda. Mereka menuntut kejelasan mengenai nasib mereka selanjutnya. Penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini merupakan bagian dari program normalisasi Waduk Pluit.
0
6.8K
106
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.