Mata uang aussy coba bangkit lagi dari keterpurukan sebelumnya ditopang oleh membaiknya data manufaktur China yang melebihi ekspektasi sebelumnya dimana data PMI yang telah dirilis yaitu sebesar 50.1 persen atau maningkat dari 47.7 persen. China sebagai salah satu mitra dagang Australia cukup berperan mempengaruhi pergerakan mata uang aussy ini dan bisa berdampak terhadap tingkat ekspor Australia ke China.
Sebelumya aussy sempat terdepresiasi cukup dalam menyusul hasil minutes dari Federal Reserve AS yang mendukung akan rencana pembatasan stimulusnya. Kebijakan dari Fed ini kerap kali membayangi perdagangan mata uang global secara keseluruhan.
Namun kami melihat recovery aussy yang terjadi pada saat ini belum menunjukan indikasi kuat adanya pembalikan harga secara umum, bisa saja rebound kali ini hanyalah profit taking sejenak dari para pelaku pasar. Aussy masih rentan bisa tertekan lagi pada perdagangan hari-hari berikutnya mengantisipasi semakin dekatnya keputusan dari Federal Reserve Amerika pada bulan September nanti .