Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
[DIKIRA BEDAH RUMAH] GENTENG BOCOR TERINJAK, WARGA IRI AGAR DIBUATIN KAMPUNG DERET


Pesona kampung deret di RT 014 RW 001, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, rupanya membuat iri warga sekitar yang rumahnya masih semi permanen. Salah satunya warga RT 013 yang sampai kini tempat tinggalnya masih terlihat kumuh.

Eli, warga RT 013 bercerita, saat kebakaran beberapa bulan lalu, perkampungannya memang tak ikut dilahap api. Meski demikian, atap rumahnya rusak karena terinjak petugas pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api.

"Rumah saya keinjek, asbesnya bocor, ya udah saya tambal-tambal aja seadanya karena nggak diganti. Maunya sih diganti, dibangun rumahnya," curhat Eli, saat ditemui merdeka.com, Kamis (21/8).

Eli mengaku, dia dan warga lainnya sangat iri dengan rumah-rumah baru di RT 014. Menurutnya, semua kawasan di sana harusnya dijadikan kampung deret. "Iri dong, pingin dirapiin. Mustinya sampe ke dalam-dalam, rumah saya kan di dalam, sekarang bocor gara-gara diinjek. RT 013 kan warganya nggak banyak, dibangun sekalian lah biar rapi," harap Eli.

Harapan yang sama juga disampaikan, Mardiah, warga RT 013 lainnya. Dia juga ingin punya rumah baru dan gratis.

"Saya udah 40 tahunan tinggal di sini, dari kecil. Saya kepingin sih dibangun, saya kan juga korban, cuma ketolongan air hujan aja waktu itu jadi apinya nggak gede di rumah saya. Saya pengen bagus (rumahnya), ngiri liat yang lain," keluhnya.

Mardiah bercerita, saat kebakaran kemarin rumahnya juga hancur karena diinjak-injak saat proses pemadaman. Dia harus merogoh kocek pribadi untuk memperbaiki rumahnya, dari pada menunggu bantuan dari pemerintah yang tak kunjung tiba.

Mardiah juga sempat protes ketika mendengar kabar bahwa rumah ketua RT 013 malah akan dibangun yang baru. "Saya protesnya kenapa cuma rumah RT nya doang sendiri. Kenapa cuma itu yang dibangun, kok saya enggak. Kan saya ngiri dong. Siapa yang nggak ngiri. Kata ketua RT nya disuruh ngomong sendiri sama Pak Jokowi," cerita Mardiah.

"Pas Lebaran, Jokowi kan kemari. Saya mau ngomong aja susah sama Pak Jokowi, rame. Kata orang yang dengar dari Pak Jokowi, katanya nanti bertahap. Bertahap tuh kapan," sambungnya dengan nada kesal.

Hingga kini, Mardiah dan warga RT 013 lainnya hanya bisa menunggu dan berharap untuk kebagian dibangun rumah baru. "Dulu kan diukurnya sampe sini, RT 013 juga. Kirain bakal dibangun, eh nggak tahunya cuma yang itu (RT 014) doang. Rumah baru itu, bagus, senang lihatnya, saya sering berkhayal, kapan ya rumah saya dibangun kayak gitu. Saya lemas loh, kok nggak dibangun," katanya.

http://www.merdeka.com/peristiwa/pak...ung-deret.html

PENGAKUAN WARGA SETELAH DIBUATKAN KAMPUNG DERET

KAMI BISA TIDUR NYENYAK
Pembangunan kampung deret di RT 014/ RW 001 kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, kini sudah selesai. Ada 35 rumah baru yang kini sudah dihuni warga untuk menggantikan rumah mereka yang terbakar beberapa bulan yang lalu.

Proyek ini merupakan salah satu gerakan dari Pemprov DKI untuk memberantas kampung-kampung kumuh di Jakarta. Warga pun menyambut gembira kehadiran kampung deret.

Seperti yang dikemukakan, Yaya, warga yang sudah bermukim di Tanah Tinggi selama 36 tahun. Yaya sudah dua minggu tinggal di rumah barunya itu tanpa dipungut biaya.

"Saya masuknya tanggal awal Agustus kemarin, sebelum lebaran. Perasaan saya seneng lah, kita habis kebakaran nggak ada apa-apa cuma ada baju di badan, kita hampir putus asa, uang dari mana, sekarang dateng bapak gubernur ke sini bilang ini gratis," ujarnya gembira saat ditemui merdeka.com, Kamis (22/8).

Dengan bangga Yaya menjelaskan perbedaan rumah barunya kini dengan yang terdahulu. Rumahnya saat ini lebih sehat karena banyak ventilasi udara.

"Kamarnya lebih banyak, sekarang di belakang ada halaman dikit, buat ventilasi, pergantian udara, jadi terang. Ukurannya pas sama dulu," jelasnya.

Dia juga menilai bangunan rumah berukuran 5,5x14 meter cukup kokoh. Padahal dulunya, rumah Yaya hanya terbuat dari triplek. Selain Yaya, ada 11 anggota keluarganya yang tinggal di sana.

"Kalau saya bangun sendiri bisa sampai Rp 300 juta. Terima kasih sekali, tanpa bantuan mungkin belum selesai, baru pondasinya aja. Sekarang kan barang bangunan udah mahal," ucapnya haru.

Kegembiraan yang sama juga diceritakan warga lainnya, Amir. Dia mengaku puas dengan model rumah kampung deret.

"Seneng sekali lah, orang namanya gratis, bagus. Kalau bangun sendiri nggak bisa, bisa sampai Rp 150 juta," kata Amir sambil tersenyum.

Amir sudah menjadi warga Tanah Tinggi sejak tahun 1965. Ketika rumahnya terbakar, dia tidak tahu harus tinggal di mana. "Waktu dibangun saya tinggalnya di gubuk-gubuk situ di depan rumah. Pak Jokowi sering dateng, ngeliatin di sini," tambahnya.

Meski desain bangunan ditentukan pemborong, Amir mengaku cukup puas. "Kita nggak bisa ngomong apa-apa, kita udah dibangun juga bersyukur. Sekarang rumah deret yang bangun kan Pak Jokowi. Rumah yang sekarang enak, kita nggak tingkat, jadi nggak naik ke atas. Kamar mandi, wc, cucian, jemuran enakan sekarang soalnya dibangunnya bagus. Kamar tidur juga bagus," beber Amir.

Kini Amir pun tak sungkan mempersilakan kerabatnya untuk datang bertamu.

http://www.merdeka.com/jakarta/setel...r-nyenyak.html


MEMANGNYA BEDAH RUMAH????

Sebaiknya Panastak dan Panabung dulu tagih janji Foke biar gak nangis darah gak kebagian jatah rehab, bukannya memperbanyak Mall (pada zaman Foke) emoticon-Matabelo
Diubah oleh nevertalk 22-08-2013 02:07
0
5.9K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.