Diajak Makan Bakso, Jus Jeruk Dicampur Obat Tidur
Seorang guru SMP di Kabupaten Asahan babak belur dipukuli karena merudapaksa mantan siswinya di kamar Hotel SPI Desa Binjai. Sebelum dirudapaksa, minuman cewek ABG itu dicampur obat tidur.

TEBING TINGGI, JAM 14.00 WIB
Guru cabul itu adalah, Sugeng (43) warga Kampung Manggis, Dusun 8, Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Sedang Bedagai. Guru SMP Mandaris Asahan itu kini dirawat di RSUD dr Kumpulan Pane, Ruang Mutiara I VIP-B karena babak belur dipukuli keluarga si cewek yang dirudapaksanya.

Panggil nama siswi SMP malang itu, Dinda (14). Senin (10/6) sekira jam 22.00 wib, ia dirudapaksa bekas guru kelasnya di salah satu kamar Hotel SPI Desa Binjai, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai. Ceritanya, Senin sekira jam 8 malam, Dinda diajak Wati, temannya makan bakso di Penggalangan Sergai, bertepatan, warung malam itu warung bakso yang mereka tuju tutup. Wati dan Dinda lalu beranjak ke warung bakso lain yang ada di Desa Binjai, setiba di warung bakso itu, ternyata Sugeng ada di sana.

Melihat mantan muridnya saat sekolah di SMP Mandaris Asahan, Sugeng mengajak Dinda dan Wati duduk semeja dengannya.
Bakso dan jus jeruk di pesan. Sebelum pesanan tiba, Dinda permisi ke toilet, selesai buang air kecil, Dinda kembali ke mejanya dan langsung meminum jus jeruk yang dipesannya tadi.

Anehnya, tak lama menenggak jus jeruk itu, Dinda merasa pusing, lalu tak sadarkan diri. Diduga, jus jeruk itu telah dicampur Sugeng dengan obat-obatan sehingga Dinda tak sadarkan diri. “Saat itu, aku masih sadar seperti dipapah berjalan,” kata Dinda. Dalam keadaan pingsan, Dinda dipapah ke dalam mobil milik Sugeng lalu dibawa ke Hotel SPI di Desa Binjai, sedangkan Wati di tinggal di warung bakso tersebut. Di kamar hotel itu, Sugeng lalu merudapaksa Dinda. “Saat dirudapaksanya, aku seperti sadar, kemaluanku terasa sakit,” jelas Dinda.

Di rumah, keluarga Dinda panik, sebab hingga tengah malah Dinda tak juga pulang ke rumah. Tau saat keluar rumah Dinda bersama Wati, keluarganya datang menemui Wati dan menanyai keberadaan Dinda. Semula, Wati bungkam, tapi setelah didesak dan diancam akan dilaporkan ke polisi, barulah Wati buka suara dan mengatakan jika Dinda dibawa Sugeng, bekas guru kelasnya ke salah satu hotel di kawasan Desa Binjai, Kecamatan Tebing Syahbandar, Sergai.

Lian Syahputra, abang kandung Dinda bersama teman dan keluarganya langsung melacak keberadaan Dinda. Semua hotel di kawasan Desa Binjai dicek, tepat di Hotel SPI keluarganya akhirnya mengetahui keberadaan Dinda. Itu diketahui berdasarkan buku tamu hotel yang tertera nama Sugeng.

Kamar yang diboking Sugeng digrebek, pintu kamar yang terkunci dari dalam didobrak, begitu pintu terbuka, keluarganya mendapati Dinda telentang di tempat tidur tanpa mengenakan pakaian alias tanpa busana. Keributan pun terjadi, keluarganya yang geram dengan perbuatan Sugeng beramai-ramai memukulinya hingga babak belur.

Puas memukulinya, Sugeng lalu diseret ke rumah keluarga Dinda dan diminta mempertanggung jawabkan perbuatannya.Awalnya kasus tersebut hendak didamaikan secara kekeluargaan, seorang anggota DPRD Sergai yang menjembatani perdamaian itu. Namun karena keluarga Dinda merasa dirugikan, perdamaiian pun batal, tepat Selasa (11/6) siang, kedua orang tua Dinda, Yani (42) ibunya dan Poniran (35), ayah tirinya melaporkan Sugeng ke Mapolres Tebingtinggi atas kasus rudapaksaan terhadap anak yang masih dibawah umur.(kim)

Sumber

Ini guru isi otaknya mesum aja, bodoh gak ketulungan
Kasihan dinda, kesempitannya terenggut mantan guru berfikiran pendek

Pong......