JAKARTA- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidan ikut menanggapi permasalahan batalnya Ustadz Solmed yang batal hadir berceramah di Hong Kong karena masalah tarif bayaran. Menurut Amidan, seorang ustadz boleh saja dibayar ketika saat ceramah asal tidak berlebihan.

“Kalau memang meminta bayaran dengan maksud untuk fasilitas ke kota mana, kalau jelas untuk apa kebutuhan bayaran itu ya tidak apa-apa. Kalau itu terang benderang itu tidak masalah,” kata Amidan saat berbincang dengan Okezone.

Namun, Amidan mengingatkan seorang dai atau ustadz tidak boleh meminta bayaran yang berlebihan tanpa maksud yang jelas. Pihak majelis taklim di Hong Kong memutuskan batal mengundang Solmed karena memasang bayaran yang tidak bisa disanggupi. Selain itu, Solmed juga dianggap meminta fasilitas mewah selama berada di Hong Kong.

Amidan sendiri mengetahui sepak terjang Solmed selama ini sering wara-wiri di infotainment . Menurutnya, Solmed memang seorang ustadz yang bergaya hidup seperti artis. Karena itu, dia tidak heran jika Solmed meminta fasilitas dan tarif yang dianggap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong berlebihan.

“Saya tahu Solmed ini, dia memang bukan dai biasa, tapi juga seperti selebriti. Ustadz yang gayanya memang seperti selebriti,” sindirnya.

http://celebrity.okezone.com/read/20...-seperti-artis

Ustad Solmed, soleh sa-emed. Perilakunya emang nyeleneh dibandingkan ustad-ustad lain.. Bikin ummat suka suudzon. Hmm