Sore ini (19082013) saat lg fotocopy dokumen, sempat menyaksikan insiden kecil.
Mobil kijang "nyundul" mobil Jazz baru (joknya masih plastikan).

Pengemudi kijang (laki2 sekitar 30thn) dari belakang nyenggol mobil jazz (pengemudi perempuan, sekitar 30thn jg).

Kedua pengemudi menepi tepat di depan tempat saya fotocopy, lalu pengemudi jazz mulai ngomel2, pengemudi kijang turun dari mobilnya bermaksud menjelaskan bahwa "nyundulnya" dikiiiittt doang dan harusnya ga ada apa2. Meski pengemudi jazz ngomel2, tapi dia juga ga bisa menemukan bagian bumper/belakang mobilnya yang lecet/rusak.

Lalu datanglah Pak Polisi ini, dengan kalem beliau berusaha menenangkan pengemudi jazz tsb. Lalu dengan gayanya yang kocak, Pak Polisi mengatakan (kurang lebih) begini: "Sudah, tidak apa2, damai saja kalian, toh tidak ada yang terluka dan mobilnya tidak ada kerusakan).
Tapi pengemudi jazz masih terbawa emosi, jadi dia sendiri yang menanyakan SIM pengemudi kijang serta menanyakan "dimana ngana (kamu) tinggal?"
Saat pengemudi kijang mau meraih dompetnya, Pak Polisi ini kembali bercanda; "jangan lupa minta nomor handphone, sekalian kenalan", kontan warga sekitar termasuk saya jadi tertawa, kedua pengemudi juga jadi mesam-mesem.
Lalu Pak Polisi menjelaskan bahwa dia melihat kejadian itu, mobil kijang memang hanya sedikit mengenai bumper belakang jazz, karena pengemudi kijang terkejut saat jazz tiba2 mengerem, untungnya pengemudi kijang juga mengerem. Intinya everything's OK lah, cuma pengemudi jazz kaget krn kerasa mobilnya kena sundul dari belakang.

Akhirnya, pak polisi dengan senyum dan keramahannya, berhasil menengahi dan membuat kedua pengemudi berdamai dengan disoraki warga yang melihat. Well done, pak, saya salut dengan anda. Pak Polisi kita ini biasa dipanggil Om Kumis oleh warga sekitar, tapi namanya adalah Y. Pasali, biasa jaga di Pertigaan Patung Sam Ratulangi, Manado.

Indonesia butuh lebih banyak polisi seperti bapak