Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mata007hatiAvatar border
TS
mata007hati
Serda Ucok Kopassus Beberkan Alasan Tembak Preman Cebongan
Inilah pengakuan Serda Ucok T. Simbolon terkait penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Pengakuan yang diluar dugaan, dan ternyata Serda Ucok selain sempat dipukul pakai kruk (penyanggah kaki) oleh Juan, dan ia pun mengaku tak berniat melakukan penembakan.

Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat shock usai menembak empat tahanan titipan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu disampaikan Ucok di pengadilan.

"Sesaat setelah menembak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai kemudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel," kata Ucok di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/7).


Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyerangan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima terdakwa yakni Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.


Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehnya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hugos Cafe hingga meninggal dunia.


"Saya ke Yogyakarta untuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermaksud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi pelajaran dan menghajarnya," kata Ucok.


Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bahwa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru Santosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.


"Dari informasi tersebut saya kemudian berinisiatif untuk mengecek ke Lapas Cebongan dan bertanya kepada Dicky tempat persembunyian Marcel," paparnya.


Ia mengatakan, karena mengingat waktu sudah malam, sehingga agar bisa bertemu dengan kelompok Dicky Cs dirinya kemudian berpura-pura dari Polda DIY dan akan minta sidik jari.


"Saat di Lapas Cebongan saya juga masih santai, saya mengetuk pintu dan mengucapkan Assalamualaikum kepada petugas lapas dan mengatakan mau minta sidik jari tahanan yang tadi siang dititipkan. Saya tidak pernah tahu istilah bon tahanan, yang saya tahu bon itu ya utang di kantin atau koperasi," ucapnya.

Menurut dia, tidak benar jika saat itu ada ancaman senjata kepada para petugas lapas. "Tidak benar jika ada yang menodongkan senjata, baik dari saya maupun teman-teman saya," ujarnya.


"Saat itu saya melihat beberapa tahanan bergerombol di sisi jendela. Saya juga melihat bahwa ada satu tahanan yang memberi kode bahwa Dicky Cs ada di ruangan tersebut. Kemudian saya masuk ke ruangan tersebut dan sekilas saya merasa ada yang menyerang saya dengan potongan besi," katanya.


Menurut dia, serangan yang diarahkan ke kepalanya tersebut ia tepis dan akhirnya mengenai pundaknya.

Inilah yang menjadi point pertama, mengapa Dicky Cs melakukan serangan kepada Serda Ucok, dan dengan sigap dibalas oleh Serda Ucok. Inilah mengapa di dalam penjara saja Preman Dicky Cs sangat berbahaya, apalagi bila berada di luar penjara, dan menjadi sangat berbahaya untuk keamanan masyarakat Yogyakarta.


"Saya langsung berbalik dan mencari si penyerang. Saat itu saya berpikir semua yang ada di dalam sel adalah orang jahat. Di belakang pintu saya lihat ada dua orang yang mencurigakan dan langsung saya tembak," katanya.

Kedua, apa yang dilakukan Serda Ucok, adalah tindakan reaktif dan atas dasar tindakan yang dilakukan karena situasi dan kondisi yang amat tertekan. Dan hal itu terbukti dari kesaksiannya, bahwa dirinya sempat shock usai menembak empat preman Cebongan, yang merupakan pembunuh dengan keji terhadap Serda Heru Susanto di Hugo’s Café.

Ucok mengatakan, dirinya juga tidak melihat ke lima terdakwa yakni Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo turut masuk ke belakang maupun ruang tahanan.

Point ketiga, bahwa yang melakukan aksi penembakan adalah Serda Ucok, dan rekannya yang lain tidak melakukan tindakan penembakan, bahkan dari kesaksian Serda Ucok, kawannya sempat untuk melarang melakukan penembakan di Cebongan.

Point keempat, Serda Ucok sebenarnya ingin menanyakan secara baik-baik kepada Dicky Cs, dan bila dipertemukan dengan baik-baik, penembakan itu tak akan terjadi. Namun, saat ingin dan belum sempat menanyakan itu, Serda Ucok diserang oleh Dicky Cs, dan terjadilah penembakan itu.

Point kelima, bahwa kasus Cebongan ini menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia agar tegas dalam menindak aksi-aksi premanisme yang telah meresahkan masyarakat Indonesia. Karena itulah, perlu adanya tindakan yang tegas dan jitu guna menumpas aksi-aksi premanisme yang telah meresahkan masyarakat Indonesia. Indonesia butuh negeri damai, bebas dari premanisme yang meresahkan itu.

Linknya : [URL="http://news.detik..com/read/2013/07/16/191302/2304733/10/pengakuan-baru-serda-ucok-soal-eksekusi-yang-tak-seharusnya-terjadi?nd771104bcj"]http://news.detik..com/read/2013/07/16/191302/2304733/10/pengakuan-baru-serda-ucok-soal-eksekusi-yang-tak-seharusnya-terjadi?nd771104bcj[/URL]
Diubah oleh mata007hati 17-07-2013 16:55
0
75.3K
68
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.