Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • ANALISIS PENAMBAHAN PASUKAN USA DI DARWIN ~ ANCAMAN KEDAULATAN NKRI

derrystAvatar border
TS
derryst
ANALISIS PENAMBAHAN PASUKAN USA DI DARWIN ~ ANCAMAN KEDAULATAN NKRI
ANALISIS PENAMBAHAN PASUKAN USA DI DARWIN ~ ANCAMAN KEDAULATAN NKRI



Persembahan untuk Dirgahayu NKRI ke 68



Penulis: Anak Bangsa Pecinta Negeri

Jakarta, 16/08/2013



Sebuah anekdot yang selalu melekat dalam dunia politik adalah; "Tidak ada teman atau lawan yang abadi kecuali kepentingan. Waspadai musuhmu, hati-hatilah pada temanmu". Demikian juga hal ini terjadi atas peran standar ganda yang kerap dilancarkan oleh AS untuk menguasai dunia. Pasalnya, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba AS menambah 20.000 pasukannya ke Darwin, Australia. Sehingga total jumlah pasukan AS di Darwin menjadi 22.750 orang. Jumlah 22.750 marinir di Darwin itu adalah jumlah resmi yg diumumkan oleh pemerintah AS. Apakah jumlah yang tidak resminya lebih besar? Jawabannya, Mungkin!!



Sebelum 2012 pasukan marinir AS di Darwin hanya 250 marinir. Awalnya, tujuan resmi pemerintah AS terkait 250 marinir itu hanya untuk “kemanusian”. Akan tetapi AS tidak pernah menyebutkan apa persisnya tujuan kemanusiaan terkait kehadiran 250 marinir tersebut. Juga tidak pernah mempublikasikan aktivitasnya! Lalu pada 17 November 2011, Presiden AS Barack Obama mengumumkan secara resmi rencana kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin. Saat ke Australia itu, Obama dan Gillard mengumumkan bahwa AS akan menambah kekuatan marinirnya dari 250 jadi 2.500 personel pada tahun 2012. CELAKA!!



Bagaimana reaksi pemerintah RI ? Dengan bodohnya pemerintah malah mengatakan bahwa AS dan Australia adalah negara sahabat yang tidak mungkin bermaksud jahat terhadap NKRI. Anehnya, pemerintah China yang negaranya di ujung langit dari Darwin saja protes terhadap AS. “Penempatan pasukan militer yang tidak tepat” kata China. Pemerintah AS menanggapi reaksi China dengan mengatakan bahwa kehadiran 2500 marinir AS di Darwin hanya untuk alasan dan tujuan kemanusian. Lagi-lagi, tidak dijelaskan persisnya seperti apa tujuan kemanusiaan itu.



Alasan dan tujuan kemanusiaan yang bagaimana ?? Apakah melatih 1800-2000 warga papua (baca : OPM) itu adalah tujuan kemanusiaan yang dimaksud AS ? Apakah menambah 20.000 Marinir AS ke Darwin adalah tujuan kemanusian ?? Yang benar saja !!



Rencana busuk AS kian kelihatan belangnya, ketika AS secara resmi mengatakan bahwa kehadiran 20.000 pasukan tambahan untuk keamanan kawasan! Keamanan “KAWASAN” mana yang dimaksud AS ? ASEAN ? Asia Timur ? Asia PASIFIC ? laut china selatan ? Australia ? Tak ada hubungan sama sekali..! Asia Pasific, Laut China dan Asia Timur sangat jauh di ujung berung. Hanya orang tolol yang percaya alasan resmi AS itu. Australia bisa jaga kedaulatan negara dan kawasannya sendiri. Kalau pun Australia terdesak masalah keamanan, mereka tidak akan mungkin minta bantuan pasukan dari AS. Seandainya pun Australia terancam dan dia bukan negara yang hebat militernya, Australia TIDAK AKAN PERNAH minta bantuan AS. Mengapa Australia biarkan 22.750 marinir AS bercokol di Darwin ? Jawabnya : AS - Aussie punya kepentingan yang sama yaitu: PAPUA !



Sejarah mencatat bahwa resolusi PBB telah mengakui Papua sebagai bagian integral yang sah dari NKRI. Yang jelas, sudah ada international recognition via Resolusi Majelis Umum PBB No. 2504/XXIV (1969) yang men-sah-kan Irian Barat jadi NKRI. Akan tetapi sayangnya Resolusi PBB No. 2504/XXIV (1969) itu hanya semudah membalikan telapak tangan termasuk mencabutnya dan mengubah dengan Resolusi baru, jika AS menginginkannya. Tragis!! AS dan Australia memang punya kepentingan yang sama terhadap Papua: yaitu penguasaan kekayaan sumber daya Papua melalui pemerintahan Baru Papua (boneka). Pencabutan resolusi PBB yang telah men-sah-kan Papua sebagai bagian NKRI akan dengan mudah dilakukan ketika terjadi pergolakan di Papua dan Papua minta MERDEKA !



Sinyalemen lainnya, Papua akan bergejolak hebat dalam waktu yang tidak lama lagi karena disponsori ribuan OPM yang dilatih di Darwin. Strateginya masuk ke Papua diam-diam, lalu : Dor ..dor…dor..dor ! Perang dimulai !! Jika TNI serang balik, Papua minta bantuan PBB. Nah... pada poin inilah fungsinya kehadiran 22.750 pasukan Marinir AS yang hanya berjarak 820 KM dari Papua. Setelah Marauke Hilang - NKRI tinggal sabang. TAMAT !



Lalu bicara soal marinir AS yang katanya hadir di Darwin demi tujuan kemanusiaan atau untuk keamanan kawasan. Apa FUNGSI MARINIR ini? Mari, cermati sejenak. Marinir AS adalah pasukan khusus (di AS dikenal dengan sebutan Angkatan Ke 4) yang berfungsi sebagai pasukan penyerbu, pendahulu, pembuka jalan. Tugas utama pasukan Marinir bukan untuk PERTAHANAN. Tapi sebagai pasukan penyerbu di barisan terdepan untuk membuka jalan bagi pasukan lain. Maka, tidak lama lagi, rakyat Indonesia di belahan dunia lain hanya bisa mengelus dada dan mengucapkan: "Selamat jalan Papua…selamat berpisah Papua dan selamat tinggal Marauke". Sementara itu, Presiden SBY dengan bangganya mengatakan: “I love the United States, with all its faults. I consider it my second country”. [Saya suka Amerika Serikat, dengan segala kekurangannya. Saya menganggap itu negara kedua saya]. AMPUN DJ..!



Di catatan lain, bukan sekali ini saja AS dan sekutunya khianati negara-negara sahabat seperti RI. Sejarah mencatat bahwa resolusi PBB itu bukan sesuatu yang final. Tidak ada satu pun pengakuan PBB dan Dunia yang final. Ingatkah kita pada statement “test the water” nya Ulil ? “Lebih Baik Papua Merdeka saja” ujar Ulil tahun lalu. Apakah pernyataan Ulil yang notabene barisan laskar demokrat hanya kelepasan omong belaka? Atau memang ada hidden agenda ? Ingat tulisan ex Menlu Hillary Clinton di Foreign Affairs Magazine “America`s Pacific Century” ? Papua sebagai salah satu masa depan AS!!



Dalam hubungan diplomatik dengan negara-negara manapun, AS selalu memberi garis demarkasi yang jelas dan tegas: “Are you with us or with else.” Termasuk kepada Indonesia ! "Kalau kamu sahabatku, kamu harus bersamaku. Kalau tidak mau, berarti kamu bersama musuhku". Jika sudah begitu, RI pasti akan terpojokan seperti buah simalakama. Profesor Robin Tennant-Wood dari Universitas Canberra menilai pangkalan militer AS yang permanen di Darwin mengancam Papua sebagai NKRI. Jelas pandangan Robin cukup realistis. Beliau mengungkapkan: Alasan bahwa kehadiran pasukan AS itu akan meningkatkan keamanan Kawasan dan memperkuat aliansi AS-Australia dinilai terlalu berlebihan. Lebih lanjut Profesor Robin Tennant-Wood mengatakan bahwa Pasukan AS akan mengancam keutuhan NKRI dan akan beresiko besar bagi Australia. RI akan marah!! Lucunya, Jakarta sama sekali tidak marah terhadap kehadiran puluhan ribu pasukan Marinir AS yang nyata-nyata akan mendukung Papua Merdeka itu. Benar-benar GILA..!!



Di AS sendiri sudah lama terbentuk sebuah lobi yang menginginkan agar Papua didukung menjadi sebuah negara merdeka, juga di Inggris..! Walaupun pemerintah AS secara resmi selalu membantah setiap tudingan, namun semua langkah AS & Inggris selalu mengarah kepada Papua Merdeka. “Saya welcome saja karena memang diperlukan gerak cepat untuk itu,” ujar SBY menanggapi alasan AS bahwa pasukan Marinir itu untuk kemanusian. Indonesia mestinya sangat terusik dengan kehadiran pangkalan AS itu sebab perairan RI hanya berjarak ratusan kilometer dari pangkalan militer tersebut. Sayangnya, sekalipun PAPUA dan NKRI terancam, tetapi pemerintah SBY tidak terusik sekalipun. Kenapa? Kenapa ? Oh kenapa?



Keberatan RI terhadap pangkalan militer di Darwin, bahkan tidak muncul menjadi pernyataan resmi dalam KTT Bali beberapa waktu lalu. SBY yakin pada AS..! Perwakilan OPM buka di Inggris. AS tambah marinir jadi 22.750. Siap masuk ke Papua jika ada pergolakan dan permintaan Papua Merdeka !!



Jika SBY benar-benar jago diplomasi atau mau test hidden agenda AS terhadap Papua, gampang saja. Besok SBY pidato di TV dan dimuat di media-media. SBY pidato dengan tegas dan penuh keyakinan bahwa; "Pemerintah sudah memutuskan bahwa Ibukota RI akan dipindahkan ke salah satu kota di Papua". Lihat apa reaksi AS ? Apakah disambut baik atau mulai meneror SBY. Ingat! Hanya dengan strategi pemindahan ibukota RI ke kota di Papua, NKRI bisa utuh. Niscaya!!



Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah; Apakah SBY tidak ingin tahu reaksi AS dengan mengutarakan niat pemerintah RI yang hendak memindahkan Ibukota RI ke Papua untuk legitimasi kuat NKRI terhadap Papua. Kita tunggu apa statement SBY dalam beberapa waktu kedepan terkait rencana AS tambah pasukan marinir 20.000 ke Darwin ini.



Catatan penting: "Jika Papua saja bisa lepas, maka itu berarti ada sinyalemen kuat bahwa di wilayah-wilayah lain pun akan bernasib sama". Sekian...!!

TKP
0
1.7K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.5KThread84.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.