Sang seniman foto asal Kanada, Dina Goldstein mengilustrasikan momen saat Rapunzel berjuang melawan kanker. Kemoterapi yang dijalaninya membuat rambut pirangnya yang panjang dan sangat legendaris itu rontok. Rapunzel yang botak hanya bisa menatap rontokan rambutnya yang masih terkepang dalam genggaman tangannya. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)

Ilustrasi foto lain menggambarkan Belle, putri cantik dalam dongeng Beauty and the Beast mengalami kecanduan operasi plastik. Belle yang mulai menua terobsesi untuk mempertahankan kecantikannya dengan segala cara, termasuk operasi plastik dan juga suntik botox. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)

Dalam cerita dongeng, Cinderella hidup bahagia setelah bertemu dengan pangeran pujaannya. Dalam kehidupan nyata, mungkin saja Cinderella tidak pernah menemukan jodohnya. Jadilah ia luntang-lantung sendirian, minum minuman keras di sebuah bar dikelilingi para lelaki yang memandangnya dengan kasihan. Dalam bahasa medis, tampaknya ia mengalami depresi klinis. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)

Gadis kecil dalam dongeng Little Red Riding Hood alias Si Kerudung Merah rajin membawakan keranjang penuh makanan untuk neneknya. Di zaman moderen, makanan yang dibawanya bukan lagi buah-buahan melainkan junk food dan minuman bersoda. Mungkin karena agak jahil dan suka ngemil junk food yang dibawanya, lama-lama Si Kerudung Merah pun mengalami kelebihan berat badan alias obesitas. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)

Pocahontas, gadis berambut hitam panjang dalam cerita dongeng dikisahkan bersahabat dengan semua binatang. Imajinasi Goldstein menciptakan gambaran lain tentang kondisi Pocahontas yakni sebagai pengidap 'animal hoarding'. Gangguan ini membuat Pocahontas memelihara banyak kucing hingga tidak terurus. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)

Putri Salju alias Snow White juga menjadi inspirasi dalam foto-foto karya Goldstein. Dalam imajinasi Goldstein, Putri Salju tidak selamanya bahagia setelah dinikai pangeran pujaan hatinya. Ia tidak mengikuti program KB dan tidak mengenal kontrasepsi, sehingga stres dan kerepotan mengurusi banyak anak. Di satu sisi, sang pangeran yang terbiasa hidup mewah di istana hanya menjadi seorang pengangguran yang tidak bisa diharapkan. (Foto: Dina Goldstein via Daily Mail)