Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cupid08Avatar border
TS
cupid08
[Kejadian lagi]Anakku Meninggal karena Ditelantarka
Yenni Alimin, warga Jalan Dewi Sartika RT 03 RW 06 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, marah bukan kepalang.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi mulai menangani sakit anaknya, Bunga Khairunisyah, 5, setelah kondisi pasien kritis. Akhirnya, Bunga menghembuskan napas terakhirnya.

Yenni pun mengamuk di ruang rawat inap rumah sakit, Rabu (14/8) pagi kemarin. Ia menjerit histeris sambil menangis untuk meluapkan amarahnya kepada tenaga medis di ruang Melati, RSUD Kota Bekasi.

Tidak hanya Yenny, paman dan keluarga juga marah-marah karena perawat terlambat memberikan penanganan kepada Bunga. Pihak keluarga menuding perawat dan dokter tidak memperdulikan nyawa pasien yang sedang dirawat.

Menurut paman korban Syarifudin Beke, anak pasangan Abas Basuki Dan Yenny Alimin itu menderita campak sejak Jumat (9/8) lalu. Bunga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bella pada Senin (12/8) malam karena tidak sadarkan diri.

Di rumah sakit swasta tersebut, Bunga langsung mendapatkan perawatan di ruang ICU dan bisa sadar kembali. Namun, karena tingginya biaya perawatan di RSIA Bella, keluarga membawa Bunga ke RSUD Kota Bekasi pada Selasa (13/8).

Sayangnya, saat sampai di ruang ICU RSUD Kota Bekasi, pihak rumah sakit justru memindahkan Bunga ke ruang rawat biasa. "Hal itu dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada keluarga," ujar Syarifudin.

Padahal, sesuai rujukan dari RSIA Bella, Bunga harus dirawat di ICU. Saat dirawat di ruang Melati itulah, kondisi Bunga kembali turun.

Yang mengenaskan, petugas rumah sakit tidak memberikan tindakan apa pun kepada Bunga. Menjelang pagi, saat kondisi Bunga sudah tidak bernafas, perawat baru berupaya memasang selang oksigen. "Tapi, nyawa Bunga sudah tidak bisa tertolong lagi," ujar Syarifudin sambil menahan amarah.

Pihak keluarga pun menuntut RSUD Kota Bekasi untuk bertanggung jawab atas kelalaian tenaga medis. "Kami minta supaya Pemkot Bekasi mencopot Direktur RSUD Kota Bekasi," cetus Syarifudin dengan nada tinggi.
Menanggapi keluhan keluarga, Direktur Utama RSUD Kota Bekasi dr Titi Masrifahati menyatakan pasien sudah mendapat penanganan maksimal. Hasil rekam medis RSUD menyebutkan adanya penyakit campak yang berimbas pada gangguan kesadaran otak dan jaringan jantung. Walhasil Bunga mengalami gangguan pernafasan.

Ia mengaku, agar penyakit campak akut tersebut tidak menular ke pasien lain, Bunga dirawat di ruang perinatal intensive care unit (PICU) isolasi anak. Sayangnya RSUD hanya memiliki ruang PICU dan tidak memiliki ruang rawat PICU isolasi. Bunga akhirnya dipindahkan ke ruang isolasi biasa.

"Akan dilakukan investigasi. Yang pasti pasien masuk kemarin dan dalam kondisi berat (parah). Tapi kita tetap lakukan perawatan dan tangani," pungkas Titi. (MI/Golda Eksa)
sumber

Terulang kembali, klw ga punya uang pasien kurang diperhatikan.
Kalo bener2 ditanganin dengan bener dan berakhir dengan meninggal pasti orangtua dan keluarga akan iklas...ini ngamuk2 brarti ada yg ga bener dengan penanganan RSnya.
menurut agan cerita sapa yang bener?
Diubah oleh cupid08 15-08-2013 04:20
0
5.2K
64
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.