Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

red.atapAvatar border
TS
red.atap
Tradisi Meriam Karbit di Pontianak


Pontianak, - Menjelang takbiran tiba, Sungai Kapuas Pontianak akan begitu marak dengan hadirnya festival atau parade Meriam Karbit. Sebuah tradisi turun temurun yang berasal dari masyarakat Melayu Pontianak terdahulu.

Sejatinya, tradisi ini adalah sebuah ritual menembakkan meriam ke daratan yang pernah dilakukan oleh pendahulu dari Kasultanan Pontianak. Tujuannya adalah untuk mengusir hantu kuntilanak yang konon banyak bergentayangan di sekitar Kasultanan saat itu. (“Pontianak” di dalam Bahasa Melayu maknanya adalah “Hantu”. Penduduk di sekitarnya itu menamainya sebagai “Pulau Pontianak” karena tempat tersebut sering dijadikan sebagai tempat bersembunyi oleh Para Perompak dan Bajak Laut.
Tradisi Meriam Karbit di Pontianak

Jadi, kalau kita tengok riwayat berdirinya Negeri Pontianak, bahwa Hantu yang diusir dan diperangi itu maksudnya adalah Bajak Laut dan Perompak itulah.Hantu yang dimaksud itu (hantu yang diusir itu) adalah Para Perompak dan Bajak Laut yang bersembunyi di Pulau tersebut (di Pulau Pontianak). Karena itu sangatlah keliru kalau ada yang mengatakan bahwa Hantu yang dimaksud tersebut adalah Hantu yang makhluk halus itu.

Jadi, kata "Hantu" dalam hal ini adalah sebagai Metafora untuk Bajak Laut dan Perompak yang bersembunyi di Pulau Pontianak tersebut.
sumber hanafimohan.blogspot.com)

Namun kemudian tradisi tersebut dilakukan oleh para warga secara turun temurun dan berkembang menjadi sebuah tradisi hingga festival. Tercatat di tahun 2007 silam, tradisi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.

Jika pada masa Kesultanan dulu, tradisi Meriam Karbit ini dilakukan setiap hari sepanjang Ramadhan dan menjadi pertanda berbuka puasa dan waktu sahur, maka sekarang hanya dilaksanakan saat malam takbiran hingga 3 hari setelah lebaran. Meriam Karbit pada umumnya terbuat dari bahan gelondongan kayu besar yang dilubangi dan diruas-ruas dan diisi dengan karbit dan disulut dengan api di salah satu sudutnya. Setidaknya harga pembuatannya mencapai 1 juta lebih, dan untuk festival tersebut biasanya warga dari masing-masing RT rela untuk urunan.

Masyarakat Pontianak mulai memenuhi Sungai Kapuas saat hari terakhir berpuasa. Beberapa kelompok orang dari kalangan RT yang berbeda sudah bersiap meletakan meriam-meriam uniknya disepanjang pelataran Sungai Kapuas. Dan saat waktu berbuka puasa tiba, meriam-meriam tersebut pun akan dibunyikan sepanjang malam dengan cara bergiliran.
(HST)
sumber

Spoiler for Meriam Karbit, Tradisi masyarakat Pontianak:

Spoiler for Upaya Melestarikan Meriam Karbit:
Diubah oleh red.atap 09-08-2013 07:03
0
6.4K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
DomestikKASKUS Official
10.2KThread3.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.