Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bokep27Avatar border
TS
bokep27
[BALAS DENDAM] Penjambret Di Bunuh Korbannya

[BALAS DENDAM] Penjambret Di Bunuh Korbannya
bambang


Aksi penjambretan yang diduga dilakukan Bambang Susilo (32) dan Darwis (27) terhadap Sri Wahyuni (22) di Pasar 7, Desa Sendang Rejo, Kec. Binjai, Kab. Langkat, pada lebaran kedua lalu, berbuntut panjang. Pelaku diculik lalu dibunuh keluarga korban. Bambang yang menetap di Jl. Perintis Kemerdekaan, Gang Jambu, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara itu diculik oleh sekelompok pemuda dari warung biliar tak jauh dari rumahnya, Senin (12/8) malam. Bahkan aksi penculikan itu berujung dengan tewasnya pria yang baru sebulan keluar bui tersebut. ===ternyata penjahat kambuhan


Jasad anak kelima dari enam bersaudara pasangan dari Darmawan Syah dan Norma itu ditemukan bersimbah darah di lokasi tempat ia menjambret pada Jumat tanggal 9 lalu. Kondisi korban sangat mengenaskan. Rahangnya patah, kepala belakang dan pelipis mata pecah, sekujur tubuhnya lebam akibat pukulan benda tumpul. Mayat Bambang baru dievakuasi setelah adiknya Ijal (26), mendengar kabar dari warga jika ada sosok pria terbaring di pinggir jalan besar Desa Sambirejo, dengan kondisi sangat mengenaskan dan tanpa busana. Sontak saja, Ijal lantas berangkat ke lokasi guna memastikan mayat siapa yang terbaring di pinggir jalan Binjai menuju Stabat tersebut.


Benar saja, ternyata mayat tersebut adalah abang kandungnya. Temuan ini lantas ia laporkan ke Polsek Binjai. Tapi naas, saat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban keburu melayang. Malam itu juga jasadnya dibawa ke rumah duka. Pasca ditemukan tewas, polisi langsung memburu pelaku. Tepatnya sekitar pukul 02.00 WIB, pihak kepolisian berhasil menciduk empat orang yang diduga kuat sebagai pelaku dari tempat terpisah. Mereka adalah Hendra Syahputra (25) yang merupakan suami dari Sri Wahyuni, korban jambret, Hariadi (51) orangtua Sri Wahyuni, Jefri (18) dan Ilham (19) yang masih memiliki hubungan keluarga.


“Sejauh ini kita sudah amankan enam orang yang diduga kuat sebagai pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya korban. Mereka kita amankan dari tempat terpisah,” terang Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Revi Nurvelani. Setelah diintrogasi, ke empat orang yang masih memiliki hubungan famili ini mengakui perbuatan mereka. Dari situlan, pihak kepolisian lantas mengembangkan kasuS ini lagi dan berhasil mengamankan dua orang lagi bernama Dika (21) dan Eka (17) sekitar pukul 07.00 WIB. “Menurut pengakuan dari beberapa orang yang sudah kita amankan, masih banyak pelakunya. Tapi saat diminta sebutkan nama orang yang terlibat, mereka pura-pura bingung dan kebanyakan diam.


Meski begitu, kita tengah mencari tau siapa saja yang terlibat dalam kasus ini dan kemungkinan para pelaku lain masih memiliki hubungan family dan tetangga,” tegas Revi. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif kepada para pelaku yang sudah diamankan guna mengungkap siap-siapa saja para pelaku. “Untuk para tersangka akan kita jerat dengan Pasal 170 jon to 338 jon to 340, tentang pembunuhan,” tegas perwira asal kota Bandung itu. Sekedar mengingatkan, kasus ini bermula saat Darwis dan Bambang menjambret korban di Sedang Rejo, Kec Binjai Kab Langkat tepat di malam hari Raya Idul Fitri atau Kamis (8/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB.


Ketika itu, korban melintas tak jauh dari Masjid Ar-Ridho Shobirin. Lantas, Bambang melintas mengendarai sepeda motor Honda Supra milik Darwis. Begitu memiliki kesempatan, Bambang langsung menarik kalung milik korban. Namun sial bagi Darwis, ketika Bambang menarik kalung korban, ia memilih untuk turun dari boncengan. Sementara, Bambang langsung tancap gas tanpa menghiraukan Darwis yang tertinggal. Selanjutnya, korban yang terkejut berteriak hingga warga pun berdatangan. Tanpa pikir panjang, warga menghajar Darwis hingga babak belur. Beruntung, saat itu korban mengaku kalau pelakunya bukan Darwis. Sehingga ia pun diamankan di sebuah rumah toko. Tak lama setelah Darwis diamankan, ratusan warga terus berdatangan dan menunggu di depan rumah toko tersebut. Kemudian, petugas kepolisian dari Polres meluncur. Namun, dua petugas yang datang tak dapat berbuat apa-apa melihat jumlah massa yang tumpah ruah di lokasi kejadian.


Setelah koordinasi dilakukan, akhirnya sejumlah petugas dari Polsek Binjai turun dengan mobil patroli. Secara perlahan, petugas mengeluarkan Darwis dari dalam rumah toko agar tidak menjadi bulan-bulan warga. Banyaknya massa, memuat evakuasi pun menjadi lambat. Setelah Darwis berhasil dimasukkan ke dalam mobil, ratusan warga langsung bersorak dan mendorong mobil petugas. Melihat aksi warga tersebut, seorang petugas meletuskan senjata api ke udara sebanyak dua kali.


Tapi sial, letusan senjata api yang dilakukan petugas bukannya membuat warga gentar, tetapi malah mengejar petugas yang mengeluarkan tembakan tersebut. Situasi pun semakin riuh karena emosi warga semakin memuncak.


Beruntung, situasi tersebut dapat ditenangkan oleh perugas dan warga yang masih memiliki pikiran jernih. Sehingga keributan petugas dan warga tidak berkepanjangan, sementara Darwis langsung dilarikan ke Polsek Binjai.



Kapolsek Binjai, AKP Zakaria, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Hanya saja, barang bukti yang dijambret pelaku bukan emas, melainkan imitasi. “Udahlah hasilnya tak seberapa, malah akibatnya yang luar biasa. Soalnya, barang bukti itu bukannya emas, tetapi imitasi,”
ungkapnya. Dikatakannya, seorang pelaku yang berhasil diamankan saat ini tidak ditahan. Sebab, korban tidak mengakui kalau yang diamankan itu pelakunya. Karena itulah Bambang diburu dan diduga diculik lalu dibunuh keluarga korban.


Nggak Pantas Dia Dibunuhemoticon-Bingung

Kepergian Bambang secara tragis meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya. Saat ditemui di rumah duka Jl. Perintis Kemerdekaan, Kel. Kebun Lada, Kec. Binjai Utara, Selasa (13/8) siang, para kerabat korban masih larud dalam duka. Mereka berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas dan jangan setengah-setengah. Mereka meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya agar perbuatan ini tidak menimpa orang lain.


“Anak kami diculik dan dibunuh, jadi kami minta aparat kepolisian mengungkap kasus ini hingga tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya. Agar perbuatan main hakim hingga mengakibatkan nyawa orang melayang tidak terjadi dan menimpa orang lain,” pinta ayah korban, Darmawan Syah.


Kalau pun betul anaknya sebagai pencuri, sambung Edi selaku paman korban, apakah dibenarkan main hakim sendiri hingga mengakibatkan nyawa melayang? Apakah tidak ada lagi hukum di Negara ini hingga bisa terjadi hal seperti ini.


“Kami akui, kalau anak itu (Bambang-red) bandel, tapi apa harus seperti ini. Main hakim sendiri hingga mengakibatkan nyawa melayang. Sebenarnya, dimana hukum ddi negara ini, mana aparat kepolisian yang seharusnya menegakkan hukum. Kalaupun dia salah, proses hukum dong, jangan main bunuh seperti ini,” terang Edi, sedih.


Karena, papar dia, perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku yang membunuh keponakanya dinilai teramat sadis. Karena, korban diculik saat tengah main biliar dan dipukuli hingga tewas.


“Kami yakin kalau tempat ditemukannya jasad keponakan saya hanyalah sebagai tempat pembuangan saja, tapi nyawanya dihabisi di tempat lain. Karena saat adiknya Ijal, mau memastikan kalau benar jasad tersebut abangnya, tidak ada orang sama sekali di lokasi. Hingga, kami menelpon polisi barulah ramai warga berdatangan ke lokasi,” terang Edi.


Hal itu diyakini, karena sebelum ditemukan tewas. Puluhan orang diduga warga pasar 7 datang ke daerah rumah mereka guna mencari keberadaan Bambang. Namun tidak ditemukan, hingga akhirnya Bambang didapati tewas. “Kebetulan, aku ada kenal beberapa orang warga sana. Memang ada aku lihat sehari setelah kejadian penjaberetan, sekitar 12 orang mencari Bambang. Tapi, mereka tidak menemukannya dan mereka tanpak duduk-duduk di depan gang rumah,” terang salah seorang warga yang nemanya enggan disebutkan.

(bam/ deo)

http://www.posmetro-medan.com/?p=12093

aksi main hakim sendiri memang salah, tapi lebih salah lagi hakim di indonesia kebanyakan mandulemoticon-Bingung

trus kalo misalnya bambang susilo bunuh orang??

btw, ijal terlibat juga di berita ini
Diubah oleh bokep27 15-08-2013 03:45
0
5.7K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.