Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

leroy22Avatar border
TS
leroy22
DEMONSTRAN MESIR BERTUMABANGAN 350 LEBIH NYAWA MELAYANG


MERDEKA.COM

Rakyat Mesir kembali dilanda revolusi berdarah. Selepas Presiden Muhammad Mursi dikudeta militer pada 3 Juli lalu karena menolak lengser, para pendukungnya terus menggelar unjuk rasa menuntut dia dikembalikan sebagai presiden.

Atas alasan demokrasi, Mursi menegaskan dia menolak mundur karena dia merupakan presiden terpilih yang memenangkan pemilihan umum presiden tahun lalu.

Hingga usai Idul Fitri, para pendukung Mursi terus berdemo bahkan dengan mendirikan tenda-tenda di luar rumah di Ibu Kota Kairo. Militer Mesir mendesak para pengunjuk rasa mengakhiri aksi mereka.

Karena tetap tak mau membubarkan diri akhirnya kemarin militer Mesir dan pasukan keamanan membubarkan paksa para demonstran yang menggelar tenda di dekat masjid Rabiah al-Adawiyah, seperti dilansir Russia Today, Rabu (14/8).

Puluhan bahkan ratusan orang dilaporkan tewas dalam kejadian berdarah itu. Sejumlah saksi menyebut mereka melihat pasukan penembak jitu menembak para demonstran.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad mengatakan korban tewas dari pihak pendukung Mursi mencapai 600 orang dan 5000 lainnya luka.

Saksi mata menyebut 15 korban tewas. Sementara jurnalis kantor berita AFP menghitung korban tewas ada 43 orang. AFP menyebut korban tewas yang kini berada di kamar mayat sementara di tenda-tenda di dekat masjid Rabiah meninggal karena luka tembak.

Sedangkan petugas medis menyatakan sedikitnya enam orang tewas dan 26 lainnya luka.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan tiga petugas keamanan tewas dan sembilan lainnya luka dalam peristiwa berdarah itu.

Polisi Mesir pagi ini mengerahkan buldoser untuk menghancurkan tenda-tenda pendemo dan pasukan keamanan juga menembakkan gas air mata. Letusan senjata juga terdengar di tengah-tengah kerusuhan.

"Sangat parah keadaan di sana. Mereka (pihak keamanan) menghancurkan tenda-tenda kami. Kami tak bisa bernapas dan orang-orang banyak masuk rumah sakit," kata pengunjuk rasa Murad Ahmed.

Wartawan perempuan surat kabar Gulf News, Habibah Ahmad Abdul Aziz, juga tewas tertembak dalam bentrokan di alun-alun sekitar Masjid Rabiah al-Adawiyah. Dia diduga terbunuh akibat peluru dari penembak jitu.

Insiden di tempat yang sama juga menewaskan juru kamera stasiun televisi Sky News Michale Douglas, 59 tahun. Dia terkena peluru menembus jantungnya, seperti dilansir koran Al-Masri al-Yaum, Rabu (14/8).

Juru kamera Musa'ab Elshami mengakui situasi di Alun-alun Rabiah al-Adawiyah benar-benar mengerikan. Semua orang di sana menjadi sasaran penembak jitu. Namun mereka tidak bisa memastikan dari mana arah datangnya peluru. "Saya melihat seorang anggota paramedis tertembak di kepalanya."
Diubah oleh leroy22 15-08-2013 00:33
0
2.1K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.