Mungkin sebagian dari anda belum pernah, atau tidak pernah sama sekali merasakan ataupun membayangkan bagaimana rasanya menjalani hubungan jarak jauh, atau biasa lebih kita kenal dengan Long-Distance-Relationship (LDR). Banyak pertanyaan-pertanyan yang muncul dalam menyikapi hubungan semacam ini, mulai dari apakah akan berhasil? Bertahan berapa lama? Apa saja kesulitannya? Bagaimana menjalaninya? dll.

Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan rasa, rasa ingin mencintai dan dicintai. Sebuah kebutuhan yang merupakan kebutuhan psikis yang memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Tapi bagaimana jadinya, apabila kebutuhan tersebut kita dapatkan secara tidak langsung? Terpenuhikah kebutuhan tersebut?

Saya mempunyai beberapa teman yang menjalani hubungan jarak jauh (Long-Distance-Relationship) atau kita singkat saja LDR. Kisahnya pun bermacam-macam, mulai dari pasangan yang berbeda kota, berbeda provinsi, sampai berbeda pulau. Alhasil, akibat jarak tersebut, waktu bertemu pun menjadi lebih sedikit.
Tapi siapa sangka, pada akhirnya saya pun harus ikut merasakan hubungan jarak jauh tersebut. Ya, saya kena LDR. Dan akhirnya saya jadi dapat merasakan makna dari kata-kata orang "cintaku berat di ongkos" atau lagu jetlag dari simple plan. Berbeda dengan kisah teman-teman saya, hubungan yang harus saya jalani, bukan lagi berbeda kota, provinsi, ataupun pulau, tetapi berbeda negara, melintasi benua dan khatulistiwa.

Kisah ini bermula ketika saya memutuskan untuk berkuliah di negeri tirai bambu (China), mengikuti program double-degree. Tidak disangka-sangka, selama masa kuliah disana, saya menemukan tambatan hati saya, seorang wanita cantik berkewarganegaraan Korea Selatan. Awal hubungan kami jalani dengan indah dan penuh kasih sayang. Natal dan tahun baru kami lewati dengan indah. Sampai akhirnya hubungan yang masih seumur jagung itu harus tergoyahkan oleh fakta bahwa saya harus pulang lebih cepat dari dugaan saya, karena ketidak-professionalan beberapa pihak dan permasalahan kurikulum dengan universitas disana. Segala cara telah dilakukan untuk mencegah hal tersebut, termasuk konsiliasi, cuti, ekstensi, bahkan pengunduran diri dari Universitas di Indonesia, tetap tidak membuahkan hasil. Intinya, saya harus pulang, dan melanjutkan sisa 2 semester dari semester-semester yang saya ambil di China saat itu. Pulanglah saya ke Indonesia, dengan rasa sedih yang mendalam, disertai tangisan kekasih saya tersebut, mengingat ia disana sendirian dan planning-planning yang telah kita buat untuk kedepan, ternyata harus kandas semua. Saya pun berjanji akan segera menyelesaikan kuliah di Indonesia, dan kembali ke China. "Kalau kamu ga balik kesini, aku yg akan cari kamu ke Indonesia " kata-katanya yang membuat hati semakin teriris. Mau tidak mau, memang ini jalan yang harus ditempuh. Saya pulang ke Indonesia.

Karena Kepanjangan, Kisah berlanjut ke sini gan
http://id.shvoong.com/lifestyle/dati...jauh-haruskah/

Original Posted By SakuraCherry►Ane LDR Indonesia-Jepang gan

Alhamdulilah hub kami smpe skrg lancar2 aja kami uda jalan 1 thn lebih
Emang berat bgt klo lagi kangen stgah mati tapi skli ketemu "WOW" banget rasanya

Smga langgeng ya gan

Original Posted By earlanggah►Panjang juga ya gan terharu juga bacanya

Original Posted By nishikunigawa►kisah yang sangat inspiratif nih juragan

Original Posted By bayukrsn►LDR itu emang keputusan yang berat gan tapi ane salut sama yang bisa bertahan dalam hubungan jarak jauh

Original Posted By quotesfm►kalo katanya raditya dika LDR itu LONG d*ck REDUCTION ckckck ..
izin nyimak gan