Pagi menjelang, hangatnya cinta menyejukkan sampai ke dalam raga ini.
Tapi ku tak tahu untuk siapa luapan perasaan cinta ini.
Ya, setiap hari bahkan selalu kuhitung sampai setiap jamnya.
Jantung ini berdetak tanpa henti untuk memikirkan setiap keadaan.

Dibalik raut wajah seorang wanita cantik, bahkan senyumannya yg menyejukkan hati ini terkadang hanya sebagai angan dibalik sebuah khayalan tingkat tinggi.

Hanya satu buah pertanyaan dalam benak ini, untuk seorang wanita yg mempesona.

Bagaimana caranya aku bisa dekat denganmu?
Seandainya itu kamu, kamu mau jika aku dekati?

Karena aku ga abisin waktu dengan menggonta-ganti saluran televisi sambil ngeluh ga ada acara yang bagus untuk ditonton.

Karena Hari Minggu-ku ga diabisin dengan ngebahas soal game.
Karena aku ga ngabisin waktu setiap malam dengan minum bir yang harganya terlalu mahal dari semestinya.
Karena ga ngabisin waktu buat ngikut-ngikut kontes konyol yg namanya indonesian idol.
Karena saat mengantri, saat di loket, makan siang, aku tidak mengeluh jika harus menunggu, menatap sekeliling, atau mengagumi diri sendiri.

Tapi yang ada dikepalaku cuma KAMU.

Aku ga tau mau memulai ceritanya dari mana. Awal pertama kali berjumpa, aku hanya bisa menilai kamu wanita biasa. Wanita yang normal tanpa standar apapun! Jujur aku memulai hubungan ini tanpa kata cinta yang terucap dari mulut ini. Aku dan kamu hanya memulainya saja, tanpa komitmen, tanpa ada rasa cinta yang mendalam namun hanya ada rasa tertarik satu sama lain. Seiring waktu berlalu denganmu, semua yang kurasakan terasa berkesan dan penuh makna dikala seluruh perhatianmu, candamu, dan seluruh isyarat batinmu hanya untukku.

Setelah 3,5 tahun berlalu, dan ketika kamu mulai untuk berkata "pisah". Aku mulai menyadari betapa penting arti hadirmu ketika kusendiri, seperti bernafas dalam air. Mencoba sadar diri seakan semua tak kupercaya, Apa yang kurasakan dan ku lalui tanpamu saat ini.

Ketika aku mulai bangkit, lalu aku mulai terjatuh kembali. Itu semua karena setiap bayangmu selalu ada dan seakan nyata. Setiap kali aku terjatuh seluruh bidadari dilangit tertawa puas, karena kutahu mereka cemburu saat kamu dan aku bermesraan diwaktu kita masih bersama. Kini aku terjatuh dibumi karena jembatan Mars menuju Venus telah kamu hancurkan dengan mantra "pisah" kamu itu. Saat ini aku dibumi sedang kehilangan arah, tak tahu harus kemana. Telah kucoba mencari penggantimu disini namun masih sulit kuraih. Setiap ku lantunkan syair-syair cintaku yang dulu belum sempat kuutarakan kepadamu, mereka semua (mahluk dibumi) menutup telinganya bahkan beberapa dari mereka menyebutku mahluk aneh bernama "galau". Entah kenapa mereka begitu membenciku hingga menyebutku seperti itu!! Apa mereka adalah golongan kaum-kaum yang munafik? Yang jelas aku tidak perduli!! Sejenak benciku mereda tatkala kulihat banyaknya bidadari-bidadari dibumi yang membuat diriku bergairah untuk mencari cinta sejati, namun mereka tidak mempunyai sayap yang anggun seperti bidadari dilangit. Aku bingung dan tak menyangka bisa terjatuh ditempat yang aneh ini yaitu bernama bumi.

Jika aku adalah lelaki pilihanmu,
Jadikanlah aku lelaki pilihan terbaikmu,
Dan jika itu benar,

Maka cintailah aku dengan perlahan,
Layaknya cokelat black forest yang nikmat dan menggoda,
Disajikan spesial untuk kamu...

Nikmatilah secara perlahan dan jangan terburu-buru,
Disaat kamu mulai memotong cokelatnya,
Rasakanlah betapa empuknya potongan cokelat tersebut,
Dan saat kamu mulai untuk memakannya...

Tercium wangi aroma cokelat yang begitu menggoda rasa laparmu,
Dan disaat cokelat itu sampai dimulut kamu..
Rasakan betapa lembut dan manisnya cokelat tersebut,
Melebur dan meleleh didalam mulutmu..

Dan ketika lelehan/leburan cokelat black forest itu sudah sampai di tenggorokanmu...

Baru kamu merasakan sensasi cokelatnya, yang memberikan suasana sejuk dan nyaman di dalam hati,

Sehingga kamu dapat merasakan relax yang tak terhingga.

Cintailah Aku secara perlahan dan Jangan terburu-buru, okay?!

Maukah kamu membawaku kedalam hatimu?
Lebih dalam lagi...
Bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?
Benarkah itu bentuk hatimu?
Indah Sekali!!

Tapi kenapa ada banyak sekali bentuk-bentuk wajah pria disini(didalam Hatimu)?
Mereka sangat rupawan...

Dan kenapa bentuk mereka hanya sebuah foto
yang berserakan di lantai dasar hatimu seperti sampah?
Dan Kenapa hanya ada satu gambar besar disana(dihatimu)?
Sepertinya itu sebuah "wallpaper"... Tunggu dulu...
Dan Kenapa "wallpaper" itu berbentuk wajah seperti aku?
(Setelah kuperjelas penglihatanku)
Ya! Bentuk wajah di "wallpaper" yang ada di hatimu itu AKU!!

Apakah kamu jatuh cinta kepadaku?

Setelah melewati pertempuran,
Sayang, kita perlu jeda sejenak, baringkanlah segenap rahasia dan kuasa,
Harapku dan lapangkan hatimu tiga setengah tahun ini,
Sekarang kita harus menghela, seperti tetumbuhan yang menyimpan akar umbinya untuk musim yang lebih baik,

Cinta kita hanya kita yang mampu menyimpannya.


Salam Rindu

Akhirnya semua kuserahkan kepadamu.
Jika memang engkau masih mau memanggilku dengan sebutan "kakak", maka ucapkanlah kata-kata itu.

Aku merindukanmu dengan ucapan itu.

Terakhir, semoga Allah selalu menyayangi dan menjaga langkahmu dengan cinta, petunjuk, dan kehendak baik-Nya.

Kusampaikan maafku bila begitu banyak harap padamu.

Hey girls, jadikanlah aku boneka beruangmu.
Agar aku bisa selalu menemanimu, disaat kamu senang, disaat kamu sedih karena disakiti oleh kekasihmu ataupun diwaktu kamu terlelap tidur.

Aku hanya menyimpan rasa sayang ini dengan bentuk tanda hati yang selalu menempel didadaku dan senyuman manis dari rajutan benang wool yang selalu kamu rindukan disaat menjelang tidurmu.

Aku cuma mau bilang "TERIMA KASIH" jika kamu sudah membawaku keduniamu yang indah. Walaupun itu hanya didalam kamarmu saja, bagiku semuanya adalah kebahagiaan yang sempurna.^^

Jika memang itu sulit untuk mu, Aku paham.
Jika kamu tidak bisa untuk ku, Aku rela.


Kan kubiarkan kau berjalan didepanku.
Aku akan selalu berada di setiap langkahmu.

"Jangan takut, teruskanlah langkahmu."

Yang aku butuhkan hanya Senyuman & Tatapan Matamu.

Tengoklah aku kebelakang untuk sekedar membuatku Tersenyum...

Aku mencoba untuk membuat jalanku kepada Dirimu
Tapi tetap saja aku merasa begitu kesulitan
Aku tidak tahu harus berkata apa, apa lagi yang harus ku lakukan.
Untuk Bertemu Saja Sulit, Bagaimana Aku ingin lebih dekat denganmu?

Sulit untuk mengatakan bahwa aku ingin kenal kamu
Sulit untuk mengatakan bahwa aku ingin tahu
Apa Kamu Merasakan Hal Yang Sama?

Dimulai Dari Tatapan Matamu Itu
Sampai Senyumanmu Yang Menggemaskan
Subhanallah.... 2 Hal Terindah Yang Belum Pernah Kulihat
Dari Seorang Wanita ciptaan-MU Ya Allah.


Berikan Jalan Untukku Ya ALLah


Agar Aku Bisa Mengenalnya
Agar Aku Bisa Lebih Dekat Dengannya
Sebagai Hamba-MU yang Lemah ini
Hamba Hanya Bisa Memohon Pada-MU Ya Allah

Semoga Engkau Meridhoinya


Amin.

Summer mengerti aku sepenuhnya, dia bahkan tau jika aku ini penghayal yang hebat. Tapi sayang dia bukan milikku lagi dan mungkin dia bukan jodohku. Sudah beberapa bulan ini aku tidak mengetahui aktivitasnya, bahkan bunyi ringtone di Blackberryku ini tidak terdengar lagi musik kesukaannya. Aku sesungguhnya tidak tau apa yang sudah kulakukan padanya, aku hanya bilang “putus” lalu dia berlalu tanpa kata. Ada sesuatu dihatiku, seperti sebuah penyesalan yang besar, tapi aku tidak mengerti. Penyesalan diatas kerinduan itu sungguh menyakitkan, terlebih jika dia itu adalah bukan seseorang yang tepat untukku.

Summer selalu tersenyum jika aku menatapnya, aku suka ketika dia tertawa. Sungguh manis, jika aku membayangkan disaat yang sama ketika dia tersenyum, aku bisa membayangkan jika senyumnya itu seperti pudding rasa coklat terlezat yang pernah aku nikmati didunia ini dan aku tidak akan pernah lupa akan rasa pudding itu, hingga aku nikmati terus menerus.

Perlahan bayang-bayangnya sudah lenyap di kepala dan hati ini. Sesekali kenangan selalu mengingatkan aku pada summer dan sempatku terlarut hingga para malaikat-malaikat cinta sudah bosan untuk memberikanku sosok mahluk lembut seperti summer. Karena mereka (para malaikat cinta) sudah tau bahwa aku tidak akan pernah pergi dari bayang dan kenangan summer.

Kini sudah kuputuskan untuk melupakan summer selama-lamanya, walaupun aku yakin dia tidak ingin dilupakan. I don’t wanna know about her anymore, I don’t wanna know everything we had together before, it was LOVE.

Diamia, aku tahu bahwa wanita sepertimu akan hadir dihadapanku. Namun dengan posisi hatimu termiliki dan hatiku dimiliki. Jujur saat aku bertemu dengamu, seperti Dejavu. Seperti aku sudah mengenalmu seumur hidupku. Seperti aku sudah hidup selamanya denganmu. Aku mempunyai sesal yang teramat dalam ketika ruang dan waktu saat kita bersama itu bukanlah tepat.

Aku mengerti bahwa momen bersamamu saat itu adalah pertemuan terlarang dalam sejarah cinta di abad masa kini. Dimana banyak para pasangannya posesif terhadap hal yang dicintainya, termasuk hati manusia yang dimilikinya.

Diamia, kini aku sudah tak termiliki. Namun kamu masih melekat dalam nadinya, dalam darahnya dan dalam hatinya pria itu yang meluluhkan seluruh tubuhmu, menghentikan detak jantungmu dan yang menghalangi darah melewati venamu.

Menikahlah dengannya, aku menghela nafas dan aku rela.

Aku bisa mencium bau hujan,
Aku bisa mencium bau busuk dalam tubuhmu.
Aku bisa melihat ketiadaan hasrat,
Aku bisa melihat apa yang akan datang.
Tapi aku tidak bisa memprediksi sedikitpun apa yang kamu pikirkan.

Dear Kirana yang kudamba, aku hadir disini sedang melupakan waktu.
Waktu dimana saat aku bersamamu,
Waktu dimana hadirnya senyum dan candamu,
Waktu dimana sedih dan bahagiamu,
Waktu dimana dirimu yang mencintaiku.

Aku disini, ditempat dimana pertama kali kita bertemu.

Orang berpuisi hanya mendapatkan cercaan dan hinaan, terkadang sarkastik yang meluncur dari bibir teman sebaya pun jadi makanan renyah.

Mengumpulkan banyak buku, lembar-lembar puisi dan kalimat-kalimat gombal. Hanya untuk seorang wanita tersayang, menurut mu itu modus?

Waktu yang tak dikenal dan entah momentum apa,
Aku bahkan tidak mengerti dengan situasi ini,
Dimana rasa, hasrat dan keinginan sudah tidak singgah lagi,
Rasanya aneh ketika dijalani,

Sesekali kulihat wajah-wajah rupawan di sekitar,
Dan aku merasa rendah,
Karena disisi lain aku terlihat hina,
Tidak bisa kupalingkan wajah ini,
Aku hanya tegar berdiri,

Lalu kupaksakan dengan senyuman,
Walau itu hanya bualan,
Tapi aku merasa jauh lebih baik.

Lalu aku mulai berjalan pergi, menjauh...

Kita membangun rumah bersama dihati kita masing-masing.
Seberapa jauh kita pergi, pasti akan kembali dan bertemu.
Bertemu dirumah yang telah kita buat bersama.
Dihati kita masing-masing.

Jadi ketika kau ingin pergi dari rumah yang ada dihatiku.
Aku mohon jangan kau tinggalkan sebuah memori sedikitpun.
Karena itu akan membuat rumah yang ada dihatiku akan hancur.
Dan aku tidak mempunyai tempat singgah lagi disaat kau pergi.