Lagi iseng-iseng ngoprak ngaprek pedalaman google, eh nemu blog gak jelas yang lumayan kocak ceritanya.

Nih gan langsung aja ane copas:



Heyho, namaku Acare

Yupp,saya yakin masih jarang yang pernah dengar nama saya. Jangan berpikir saya adalah nama tokoh pilem kartun yang hobi towel-towel 'ee',.itu arale,.!! Saya adalah sebuah ranjang, sebuah ranjang yang canggih.

Kenapa canggih, karena saya berada di rumah sakit dan serba elektronik. Mau ditinggiin tinggal pencet, direndahin tinggal pencet, digoyang-goyang tinggal pencet, yang gak bisa diajak salto karena saya belum diprogram buat salto. Btw, terlepas dari kecanggihan saya, sebenarnya saya sedih. Bayangkan saja, sejak pertama didatangkan dari tempat kelahiran saya yaitu pabrik, saya terus menerus menjadi saksi kepedihan dan kesedihan manusia.

Pernah saya tinggal bersama anak kecil perempuan lucu dan bulet, namanya Eta. Eta ini cukup lama bersama saya, sekitar 3 bulan, semenjak dia divonis kanker dikepalanya. Saya sering melihat orang tuanya menitikkan air mata sambil tersenyum, karena melihat Eta lompat-lompat diatas saya. Saya juga bahagia, meskipun agak remuk diinjek-injek. Terkadang saya dipipisin sama Eta, mau protes tapi gak bisa, yah nasip jadi ranjang. Setelah 3 bulan semua kebahagiaan sirna, saya sudah gak bau pesing lagi, selimut saya pun selalu dalam keadaan rapi. Eta sudah dipanggil Tuhan, dia bilang dia mengantuk sekali, maka saya lelapkan dia dengan selimut yang hangat, tanpa saya sadari, tubuhnya membiru di pagi hari. Saya menangis,karena untuk kesekian kalinya dibanjiri air asin yang keluar dari mata orang-orang yg merasa kehilangan.

Ada juga si Epeng, gak tau nama aslinya siapa, karena saya gak bisa melihat kebagian kaki saya dimana nama pasien digantung. Jadi agak syirik sama marlyn manson yang katanya bisa menekuk dirinya sendiri karena gak ada tulang di pinggulnya, kata rocker yang pernah menginap semalam bersamaku.

Si epeng ini kayanya orang yang kurang beruntung, tiap malem dia gak tidur dan jari-jarinya asik ngetak ngetik kalkulator. Saya coba ngintip, ternyata dia pusing bayar biaya perawatan. Tapi kok sempet-sempetnya nih orang bawa kalkulator. Ternyata dia tukang sayur keliling yang ketabrak mobil dan mengalami gegar otak. Dari sekian dagangannya, hanya kalkulatornya yang selamat dr kecelakaan tersebut.

Sekarang saya mengerti kenapa si Epeng kalo ditanya apa, jawabnya apa, misalnya, "Peng gimana kondisi lu?", "eeehm, kentang sekilo ceban nyak,." jawab Epeng, Si enyak yang bingung, lalu berusaha menyesuaikan pertanyaan biar nyambung,."kalo cabe sekilo berapa?"... ''emmmhhh, di las karbit aja nyak' jawab epeng. Saya jadi bingung, si Epeng ini tukang sayur ato tukang las.

Tapi apapun pekerjaannya si Epeng ngotot keluar sebelum sembuh, dia meraung-raung karena utangnya udah numpuk buat biaya rumah sakit. Ya, orang kecil emang diharamkan sakit.

Berita terakhir yang saya dengar pas suster lagi beresin saya, si Epeng bunuh diri karena kelilit utang jutaan dan stress diteror sama yang ngutangin. Saya sedih mendengarnya.

Ada juga cerita anak muda nakal, namanya kalo gak salah "Yang". Pacarnya sering dateng jenguk, tapi setiap si cewe datang saya jadi bingung, mereka berdua bernama "Yang". Mereka ini pasangan kekasih ato anak kembar sih???

Si "yang" cowo kayanya gejala tipes aja, dia masih aktip bgt, saya senang sih karena dia gak sakit parah, tapi masalahnya kalo malam, saya jadi agak berat. Ternyata mereka diatasku berdua. Nyebelin, yang bayar satu yang tidur dua. Dan yang lebih menyebalkan lagi, saya dengar si "Yang" cowo pegang-pegang tangan si "Yang" cewe, terus si "Yang" Cewe bilang, "Iyh kamu nakal Yang", terus untuk kesekian kalinya saya harus nahan beban dua orang, udah gitu goyang-goyang, padahal saya gak diprogram buat yang satu ini. Dasar anak muda, lagi sakit aja masih main smackdown.

Saya juga selalu berhasil merekatkan keluarga yang merenggang. Berapa pun jumlah anak yang dimiliki orang tua, tetap saja akhirnya mereka akan tinggal berdua saja. Namun bila orang tua tersebut terbaring diatas saya, seluruh anak2nya akan kembali mengunjunginya. Itu adalah momen yang paling saya suka, meskipun tidak jarang tetap berakhir dgn air mata.

Yah,..inilah dunia, selama 5 tahun saya tinggal disini, setiap pilu dan kepedihan serta tangisan saya rasakan. Saya melihat siklus hidup manusia dari lahir berupa bayi merah sampai meninggal berupa jasad biru. Saya mempelajari bahwa tidak ada yang abadi, tidak mungkin manusia selalu sehat, dan juga pelajaran yang utama, mereka selalu menyebut nama Tuhan setiap kali diatas saya.

Setidaknya saya membuat mereka mengingat Tuhannya.



Source:
http://sebuahceritalucu.blogspot.com...&max-results=7