20 Tahun Lagi, Orang yang Sudah Mati Bisa Dihidupkan Keesokannya
TS
desilencereader
20 Tahun Lagi, Orang yang Sudah Mati Bisa Dihidupkan Keesokannya
SEBELUMNYA
Spoiler for :
Tanpa jampi-jampi atau mantra sihir, seorang dokter bisa mengembalikan nyawa pasien yang sudah dinyatakan meninggal. Teknik ini disebut dengan teknik resusitasi. Bahkan salah seorang ahli mengatakan, pasien yang sudah tak bernyawa mungkin bisa dihidupkan lagi keesokannya.
Tak banyak dokter yang memiliki spesialisasi dalam hal resusitasi. Salah satunya adalah dr Sam Parnia yang telah menulis buku berjudul 'Eerasing Death'. Dalam bukunya itu, dia menjelaskan bahwa teknik resusitasi akan mencapai puncaknya dalam 20 tahun ke depan.
"Dengan pengobatan saat ini, kita bisa membuat orang hidup kembali dalam waktu 1 atau mungkin 2 jam, kadang-kadang bahkan lebih lama setelah jantungnya berhenti berdetak dan mati akibat gagalnya peredaran darah. Di masa depan, kita mungkin akan lebih baik lagi dalam membalikkan kematian," katanya seperti dilansir Fox News, Kamis (1/8/2013).
Bahkan dr Sam menyebutkan, mungkin dalam 20 tahun mendatang, ilmu kedokteran dapat mengembalikan orang yang sudah 12 jam atau bahkan 24 jam setelah dinyatakan meninggal. Saat ini, rata-rata pasien serangan jantung yang berhasil diresusitasi di AS adalah 18 persen, sedangkan di Inggris 16 persen.
Namun di tangan dr Parnia yang berpraktik di New York, kemungkinan pasien yang berhasil diresusitasi olehnya sekitar 33 - 38 persen. Walau tidak seluruhnya, kebanyakan pasien yang berhasil diselamatkan tersebut tidak mengalami kerusakan saraf sama sekali.
"Anda bisa menyebut itu 'kebangkitan' jika Anda mau. Tapi aku masih menyebutnya ilmu pengetahuan resusitasi," katanya.
Lebih lanjut lagi, dr Parnia mengatakan bahwa kebanyakan dokter keliru memahami bahwa otak akan menderita kerusakan besar karena kekurangan oksigen dalam waktu 3 - 5 menit setelah jantung berhenti berdenyut. Sedangkan penelitian menemukan bahwa sel-sel otak dapat hidup selama berjam-jam setelah kematian.
"Pesan saya, kematian yang biasanya kita lihat hari ini di tahun 2013 adalah kematian yang dapat dibalik," katanya.
gw bingung, apanya yg melanggar kodrat sih
buka buku kedokteran sana yg tebelnya kayak bantal
kondisi meninggalnya dokter itu beda dengan kondisi meninggalnya yg dibahas dalam agama
jika dalam kedokteran itu penuh sains, kondisi dimana jantung tidak berdetak bla bla bla sampai waktu sekian menit dan bla bla bla
kalo dalam agama, kondisi meninggal adalah dimana ruh sudah tidak di dalam tubuh itu lagi dan tidak kembali lagi
apapun yg terjadi pada manusia tersebut
jika ternyata dia hidup kembali setelah dinyatakan meninggal oleh DOKTER, itu semua karna mukzizar ALLAH, tubuh masih menyimpan panas dll
ingat, itu KATA DOKTER
selama kita bisa memanfaatkan teknologi untuk hal positive, WHY NOT??
situ seneng ga kalo orang tua situ yg skarat akhirnya bisa sembuh karna tekhnologi?
menyalahkan kodrat bijimane
kalo clonning itu baru menyalahkan kodrat (menurut agama ane) karna tiap tiap manusia diciptakan dari hubungan bada dan setetes mani bla bla bla (ane bukan ahli agama)
tp kalau memanfaatkan semaksimal mungkin kemungkinan yg ada untuk survive, itu bukan sesuatu yg menurut ane diharamkan
Quote:
Original Posted By bujangsix►posting di sini aja ah...udah rame...
bagus banget dokter itu terus meneliti dan belajar, karena memang itu di anjurkan...bacalah...
manusia itu hidup, bukan hanya karena ada sistem fisik dalam tubuh manusia.....dan sistem ini rencananya mau direkayasa oleh para peneliti kodokteran tsb...supaya katanya manusia itu bisa dihidupkan kembali...
tapi kan selain sistem itu, kita hidup karena ada roh dalam diri kita, dan kl roh ini sudah diangkat, wah itu baru namanya meninggal....dan itu urusan Tuhan,...
kl rohnya belum diangkat, berarti belum meninggal....walaupn sistem dalam tubuh manusia itu sudah ngot2an...bahkan mungkin berhenti...
sip gan
ada lg contoh
-karna gravitasi bumi .aslinya manusia nga bs terbang gan!! , nah skrng bnyak manusia yg bs terbang ituh dinamakan ngelawan kodrat ??
-manusia tdk bs keluar dr bumi, nah skrng manusia ada yg nginep di bulan, ada yg dimars, dan nginep di atas bumi. juga ngelawan kodrat?
-tuhan menciptakan manusia dgn bekal otak sebagai wadah ilmu, so jika ada org yg bs menghidupkan kembali, tuhan akan berterimakasih krn sudah memanfaatkan ilmu untuk kelangsungan hidup manusia
-gunakan otak kita untuk mendapatkan ilmu sebanyak"nya agar manusia tetap berevolusi, brngkali tahun 2020++ ada yg menciptakan jantung buatan tanpa ada effect samping
Quote:
Original Posted By Restush►knp? kita manusia yg memilih tujuan hidup.
cuman tdk bs menghindari takdir spt kecelakaan, apa mw slow motion biar selamat?
klo ada kemajuan kedokteran ituh tanda manusa tdk ingin menyerah untuk tetap hidup!!
spt, kita bekerja untuk makan, bekerja untuk hidup, klo menyerah bekerja pasti mati.
sama dgn penemuan ini, terus tujuan hidup untuk menolong sesama manusia, nah hidupin manusia kan dapet pahala.
jd, jng samain deh agam dgn ilmu pengetahuan.
Spoiler for Semoga kasih di pejwan:
Pejwan donk gan, klo berkenan
Spoiler for yang gak setuju:
Quote:
Original Posted By qe.yayan►ga mungkin lah gan, hoax
Quote:
Original Posted By zamzammufid►kagak percaya deh kalo ane gan... umur kan udah ada yg ngatur,,,
Quote:
Original Posted By Ilhamarkaz►yang gini2 nih yang mau ngelawan takdir
Quote:
Original Posted By .admin1►Iya gan jadi zombie atau di gerakkan mesin roh aslinya mah udah di siksa di neraka atau tentram di syurga
Quote:
Original Posted By ardhy2wins► ini buka kemajuan ilmu kedokteran tp kemunduran akal sehat jelas" manusia punya 2bagian jasad (tubuh) dan ruh,nah klo ruhnya da pergi gimana bisa idup tu jasad sedangkan dokter cuman bisa melihat dan mengobati jasad,mana bisa melihat ruh atau menangkap ruh kocak dah
Quote:
Original Posted By GIML►mustahil sekali gan
ane tdk percaya sama sekali
sehubungan dengan banyaknya perdebatan seputar resusitasi dalam pandangan agama, saya coba nyari artikel yang berhubungan.
Spoiler for Resusitasi Dalam Pandangan Islam:
Resusitasi Dalam Pandangan Islam
Di Bawah situasi ini resusitasi diperbolehkan dalam Islam untuk menandatangani DNR bagi seseorang apabila dokter pikir ini adalah satu-satunya hal terbaik untuk dilakukan. Kecuali dalam kasus-kasus tertentu yang telah didefinisikan oleh para ulama adalah sbb :
1. Jika orang sakit telah dibawa ke rumah sakit dan mati, dalam hal ini tidak perlu menggunakan peralatan resusitasi.
2. Jika kondisi pasien tidak cocok untuk resusitasi menurut pendapat tiga dokter spesialis yang dapat dipercaya, dalam hal ini ada juga tidak perlu menggunakan peralatan resusitasi.
3. Jika pasien penyakit ini kronis dan tak terobati, dan kematian tidak dapat dihindarkan menurut kesaksian tiga dokter spesialis yang dapat dipercaya, dalam hal ini tidak perlu menggunakan peralatan resusitasi.
4. Jika pasien tidak mampu, atau negara bagian vegetatif yang gigih dan sakit kronis, atau dalam kasus kanker pada tahap lanjutan, atau kronis penyakit jantung dan paru-paru, dengan berulang-ulang penghentian dari jantung dan paru-paru, dan tiga dokter spesialis dapat dipercaya telah ditentukan itu, maka tidak ada perlu menggunakan peralatan resusitasi.
5. Jika ada indikasi pada pasien cedera otak yang tidak dapat diperlakukan sesuai dengan laporan dari tiga dokter spesialis yang dapat dipercaya maka tidak ada perlu menggunakan peralatan resusitasi, karena tidak ada gunanya melakukan hal itu.
6. Jika menghidupkan kembali jantung dan paru-paru tidak bermanfaat dan tidak tepat karena situasi tertentu menurut pendapat tiga dokter spesialis yang dapat dipercaya, maka tidak ada perlu menggunakan peralatan resusitasi, dan tidak ada perhatian harus dibayarkan kepada pendapat pasien kerabat tentang penggunaan peralatan resusitasi atau sebaliknya, karena ini bukan spesialisasi mereka.
Shaykh Abd al-Razzaaq 'Afeefi. 'Abd al-'Azeez ibn 'Abd-Allaah ibn Baaz, Shaykh 'Abd al-Razzaaq 'Afeefi. Syaikh 'Abd al-Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh'
Dalam resolusi Dewan Fiqih Islam tidak ada (5), tanggal 3/07/86, mengenai peralatan resusitasi, ia mengatakan:
Dalam pertemuan Dewan Fiqih Islam ketiga diadakan selama konferensi di 'Ammaan, ibukota Kerajaan Yordania Hashemit 8-13 Safar/11 sampai 16 Oktober 1986.
Setelah diskusi tentang segala aspek pada subjek peralatan resusitasi dan ekstensif mendengarkan penjelasan dari dokter spesialis,
Ditentukan sebagai berikut:
Dalam syariat seseorang dianggap telah meninggal dan semua keputusan yang dihasilkan dari kematian datang ke dalam bermain jika salah satu dari dua tanda berikut terbukti:
1. Jika hatinya dan pernapasan telah berhenti sama sekali dan para dokter telah menetapkan bahwa mereka tidak dapat dimulai ulang.
2. Jika semua fungsi otak telah berhenti sepenuhnya, dan spesialis, dokter ahli telah menentukan bahwa penghentian ini adalah ireversibel, dan otaknya telah mulai hancur. Dalam kasus ini, menghapus resusitasi peralatan yang terhubung ke orang itu diperbolehkan, meskipun beberapa organ seperti jantung masih dapat berfungsi secara artifisial karena tindakan life support equipment.
Akhir kutipan dari Majallat Majma 'al-Fiqih, tidak masalah. 3, vol. 3, vol. 2, p. 2, h. 807. 807.
Terburu-buru untuk membuat keputusan seperti itu karena kasihan pada bagian dari orang tua, atau salah satu dari mereka, atau karena dokter ingin membuat peralatan yang tersedia untuk pasien lain, harus dihindari.Oleh karena itu adalah penting bahwa ada kesepakatan antara tiga dokter bahwa ada salah satu alasan yang membuat Bolehkah untuk menonaktifkan dukungan kehidupan pasien.