Sebelum baca monggo di dulu gan

BANDUNG - Sudah lima tahun Jejen Zaenudin (35) menjadi petugas penghitung kendaraan pemudik yang melintas di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banyak suka dan duka yang dialaminya saat menjalankan tugas tersebut.

Di saat orang lain mudik, ia justru berkutat di Posko Pengawasan dan Pengendalian Nagreg Dishub Kabupaten Bandung. Ia duduk dengan penuh konsentrasi. Sedangkan matanya menatap setiap kendaraan yang melintas. Tangannya pun tak berhenti memencet alat hitung manual.

“Kalau bicara sukanya bertugas seperti ini, senang bisa bekerja untuk melayani masyarakat. Di sini juga banyak teman yang sama-sama bertugas," ujar Jejen kepada Okezone.

Namun, ada yang membuatnya sedih. Bagaimana tidak, di saat orang lain mudik, ia justru tetap bekerja. Bahkan, ia sudah tiga kali tidak berlebaran bersama keluarga karena harus menjalankan tugas.

“Kalau awal-awal sih sedih juga. Anak juga tanya, ‘Pas Lebaran kok bapak enggak ada di rumah’," ucap Jejen menirukan pernyataan anaknya.

Jejen pun memberi penjelasan kepada anaknya yang kini berusia delapan tahun. Istrinya ikut memberi penjelasan pada sang anak agar ia paham tugas dan konsekuensi yang harus diterima Jejen.

“Tapi kalau sekarang anak saya sama keluarga sudah mengerti,” ungkapnya.

Selama arus mudik dan balik, Jejen tidak bisa pergi ke mana-mana, apalagi mudik. Terhitung mulai H-7 sampai H-7 Lebaran, ia harus bertugas dua kali dalam sehari.

Ia baru bisa mudik setelah arus balik selesai. Rencananya ia akan pulang ke kampung halaman istrinya di Cilacap, Jawa Tengah. Selesai arus balik, ia dan petugas Dishub lainnya baru bisa cuti.

“Biasanya H-2 istri saya mudik ke Cilacap sama anak, saya baru menyusul setelah Lebaran,” tuturnya.

Saat cuti, ia bukan hanya akan ke kampung halaman sang istri, tapi juga akan berlibur.

Koordinator Posko Pengawasan dan Pengendalian Nagreg, Eric Alam Prabowo, mengatakan, jumlah petugas penghitung kendaran sebanyak enam orang. Mereka tidak bisa mudik karena tidak mungkin pekerjaannya ditinggal.

“Tapi setelah arus balik selesai mereka diberi jatah libur atau cuti,” jelasnya.

Mereka bahkan difasilitasi untuk liburan, khususnya untuk penginapan di tempat liburan.

“Itu kebijakan pimpinan. Para petugas ini kan pasti jenuh selama dua pekan bekerja di jalan, meninggalkan keluarga, dan bekerja 24 jam,” paparnya.
(ton)

Sumber

ane salut, karena tugas tersebut perlu konsentrasi tingkat tinggi gan


Tambahan







Tolong bantu agan ini, isi Quisioner untuk SKIPSI ( NO JEBMEN !!! )